Seruan untuk kembali menerapkan syariat Islam secara kaffah kian santer terdengar di bulan Rajab ini. Sebab sejarah memang mencatat runtuhnya kekhilafahan Turki Utsmaniy di bulan Rajab 1342 H. Tepat 100 tahun yang lalu. Dan kini 1 abad pasca keruntuhan Khilafah itu, umat mulai sadar untuk bergerak dan berjuang mengembalikan kehidupan mereka yang telah hilang itu.
Tak heran bila kini peringatan keruntuhan Khilafah
mendapatkan lebih banyak perhatian dari umat. Bukan sekadar peringatan seremonial
tentunya, tapi lebih pada bentuk edukasi ke masyarakat agar mereka memahami
bahwa umat butuh penerapan syariat secara kaffah.
Menyikapi
kondisi ini anggota dewan pakar Serikat Tani
Islam Indonesia, Nurul Shantiwardhani, SE menyatakan, “Berdasarkan
gambaran kemelut dan carut marut
nasional yang dirasakan di negara ini, dirasa penting memperingati hari tersebut
(keruntuhan Khilafah, red) sebagai salah satu upaya/ solusi untuk kembali kepada
Sistem Islam yang benar.”
Kondisi negara hari ini yang persoalan yang tak kunjung
usai, ditambah kapasitas sumber daya manusia yang juga tidak kapabel dalam
menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada membuat kerinduan dan kebutuhan
akan hadirnya sistem Islam (Khilafah) itu kian bertambah. “Tentu saja karena
sistem yang sekarang berlaku, tidak mampu meng-counter segala kepentingan umat
atau pemerintahan negara ini sudah tidak mampu dalam menegakkan syari’at Islam,”
ujarnya.
Mengenai narasi Khilafah, Ketua Bidang Organisasi Pilar
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini berkomentar, “Tegaknya Khilafah
itu tidak terlepas dari dasar-dasar pembentukannya yaitu dimana Khilafah wajib
hukumnya berdasarkan syari’ah atau berdasarkan atas wahyu Allah. Jadi mendirikan
Khilafah hukumnya adalah fardhu kifayah.”
Oleh
karena itu tidak heran jika dari kaum muslimin ingin menjalankan kewajibannya
ini. “Wajibnya Khilafah itu karena memang termaktub dalam ayat-ayat Al
Qur’an antara lain di surah Al Baqarah ayat 30, surah Al An’am ayat 165, surah
An Nur ayat 55 dan surah Al Fathir ayat 39. Dengan demikian kesimpulannya adalah
bahwa Allah telah mengisyaratkan satu konsep tentang manusia yaitu sebagai
khalifah di muka bumi. Khalifah adalah sebuah fungsi yang diemban manusia
berdasarkan amanat dari Allah swt, dimana tugas intinya adalah mengelola bumi
secara bertanggung jawab dengan menggunakan akal yang telah dianugerahkan Allah
kepadanya,” pungkasnya menutup pembicaraan.
Rep: Kamilia M
0 Komentar