Tak hanya kalangan tokoh dan intelektual yang memahami urgensi peringatan keruntuhan Daulah Khilafah Islamiyah. Kalangan millennial pun ternyata memiliki “sense of belonging” yang cukup tinggi terhadap Khilafah, sistem Islam yang menerapkan syariat Islam secara kaffah. Sistem ini telah diterapkan selama kurang lebih 13 abad dan akhirnya runtuh di bulan Rajab 1342 H. Tak terasa sudah 1 abad lamanya kaum muslimin hidup tanpa naungan Khilafah.
Adalah Maryam, salah seorang aktivis kampus di Jakarta, yang
menggambarkan kesedihannya tentang kondisi umat saat ditanya tentang urgensi
peringatan 1 abad keruntuhan Daulah Khilafah. “Hidup tanpa naungan Islam,
seperti tersesat dalam hutan tanpa tahu dimana arah yang benar. Yang benar, malah tersorot salah dan seolah
menjadi penjahat. Sebaliknya, para penjahat dipuja hingga dibela mati-matian. Kadang
aku berfikir, mengapa aku hidup di jaman ini? Sedih rasanya, tanpa keadilan,
tanpa aturan Allah ditegakkan dan mengandalkan aturan akal mereka yang terbatas
seolah dianggap tuhan,” ungkapnya.
Kesedihannya bukan tanpa alasan. Sebab realitasnya memang
menunjukkan hal tersebut. Dia menambahkan penjelasannya, “Kebenaran
dibungkam bahkan mencoba dimusnahkan, dan kejahatan disembunyikan bahkan
dianggap seolah baik dalam mata dunia. Seharusnya masyarakat bisa paham dan
merasa ada yang mengganjal dengan sistem sekarang, Mereka para penguasa semakin
meraja dan menindas rakyat lemah, sedangkan rakyat hanya dijadikan permainan
untuk meraup pundi-pundi uang. Alam pun mungkin ikut bersedih, dengan kerusakan
tatanan dunia oleh tangan-tangan manusia. Bencana lama yang ada seolah mencoba
menasehati agar kita paham dan mencoba membuka kedok kedzoliman, tapi sayang
kita terlalu acuh mementingkan seonggok nasi untuk pengisi dahaga. Harusnya
kita tahu, dan coba memperjuangkan kembali tegaknya kekhilafahan, bukan malah
mengoposisikan dan menganggap itu hal yang sangat tidak masuk akal.”
Dan sebagai aktivis kampus, kondisi ini justru membuat dia kian
terpompa semangatnya. “Mari merenung, 1 abad bukanlah waktu yang sebentar,
kita harus bangkit dan berjuang. Berapa banyak lagi kedzoliman yang akan
dilakukan bila sistem ini terus diresmikan? Ini semua ujian untuk kita. Apakah
kita akan mengambil peran dalam penegakkan kembali Daulah Islamiyah? Atau malah
menjadi penentang ulung yang nyata?” ujarnya, menyentakkan kita semua.
Allahu Akbar!
Rep:
Kamilia M
0 Komentar