Seperti diketahui umat Islam, Bulan Rajab adalah bulan mulia umat Islam dan dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan shalih. Bulan Rajab juga merupakan bulan umat banyak merenungi peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW. Isra Mi’raj adalah ujian keimanan untuk membuktikan siapa yang benar-benar yakin akan kekuasaan Allah dan siapa yang tidak. Siapa yang menyakini apa saja yang disampaikan Rasulullah SAW dan siapa yang tidak. Pada bulan ini juga, umat Islam kehilangan suatu perkara yang amat penting, yaitu runtuhnya Khilafah Islamiyah.
Saat ini, umat Islam telah memasuki Bulan Rajab 1442 H. Genaplah sudah 100 tahun dunia ini tanpa khilafah. Ketiadaan khilafah setelah sekian lama ini tampaknya telah menunjukan banyak masalah di tengah-tengah kehidupan umat Islam. Umat Islam didera oleh berbagai penderitaan yang tiada berkesudahan. Perisai yang selama ini menjaga kehormatan, nyawa, harta dan jiwa mereka, telah ditumbangkan oleh musuh dengan konspirasi busuknya. Semua ini terjadi sejak Khilafah Islamiyah tidak ada lagi. Benar apa yang dikatakan oleh Imam Ahmad RA, ‘Adalah fitnah (bencana) jika sampai tidak ada seorang imam (khalifah) yang mengatur urusan rakyat’.
Umat Islam saat ini terjebak di bawah penjajahan pemikiran sekuler kapitalisme. Kapitalisme memang seolah telah menjadi penjara besar. Prinsip kebebasan sekularisme kapitalisme yang menjadi asasnya justru telah membuat kesengsaraan luar biasa dan mengungkung umat manusia. Mereka menganggap syariat Islam sudah tidak sesuai dengan kondisi dan tuntunan zaman. Mereka sampai pada tahap memusuhi ajaran agamanya sendiri, seperti khilafah.
Inilah akibat dari proses sekularisasi yang sekian lama merasuki pikiran umat Islam. Juga dengan ide feminismelah para pengemban kapitalisme memprovokasi kaum perempuan untuk keluar dari rumah-rumah mereka, menjauhkan dari kemuliaan dan keiffahan mereka serta menanggalkan kebanggaan menjadi ibu dan pengatur rumah tangga; memprovokasi kaum perempuan untuk membenci Islam yang ditampilkan sebagai penghambat kemajuan dan mendiskriminasi mereka.
Umat Islam juga menjadi ‘santapan’ kaum kafir penjajah. Mereka mendapatkan tindakan diskriminatif hanya karena sebagai kaum minoritas. Tindakan refresif yang mendera umat Islam, tidak hanya terjadi dalam negeri namun juga luar negeri, utamanya di negeri-negeri Islam yang terpecah-pecah menjadi negara-negara kecil. Kita bisa melihat Suriah, Palestina, Rohingya, Uighyur dan sebagainya, Tidak ada pembelaan yang ditunjukan untuk melindungi mereka, baik dari penguasanya sendiri maupun tentara-tentara Muslim Lainnya. Mereka dibunuh tanpa alasan yang jelas. Ini menjadi bukti bahwa saat ini umat Islam kehilangan pelindung, perisainya.
Oleh karena itu, dengan melihat fakta-fakta di atas, kita tidak ada pilihan lain. Kapitalisme terbukti menjadi pangkal penyebab berbagai bencana di dunia ini. Pilihan kita tinggal satu yaitu Islam dengan menerapkan syariah Islam melalui institusi negara khilafah. Pilihan Islam sebagai solusi inilah yang menyelamatkan kita di dunia dan akhirat. Karena itu, kita tentu sangat berharap khilafah ‘ala minhaj an-nubuwah ini segera bisa ditegakkan kembali oleh kaum Muslim.
WalLahu a’lam. []
Oleh Nabillah Syifauzzuhrah, S.Kom., Alumni Universitas Gunadarma
0 Komentar