Jagat dunia maya diramaikan dengan tagar #100TahunTanpaKhilafah. Tagar tersebut menjadi trending topik pertama di Twitter pada Sabtu, 06 Maret 2020. Tagar #100TahunTanpaKhilafah menjadi trending topik memang bukan tanpa alasan, mengingat pada bulan ini umat muslim memasuki bulan Rajab.
Di bulan Rajab, terdapat suatu momen yang begitu menyedihkan bagi umat muslim, dimana institusi negara Islam yakni Daulah Khilafah Islamiyyah berhasil dihapuskan oleh Mustafa Kemal sang pengkhianat dan agen barat pada tanggal 28 Rajab 1342 H. Dan tahun ini, bertepatan dengan momen 100 tahun tanpa khilafah.
Tak pernah terbayangkan sebelumnya, bahwa umat muslim akan melalui hari-hari beratnya tanpa kehadiran institusinya. Umat muslim harus kehilangan negara yang telah berdiri sebagai penjaga, perisai, dan pelindung baginya selama 1.300 tahun. Ketiadaan khilafah bagi umat muslim menyebabkannya hilangnya hukum-hukum Allah Swt yang mengatur urusan kehidupan dimuka bumi, kemudian manusia menjadi diatur dengan hukum-hukum yang cacat buatan manusia.
Di samping itu, di dalam satu abad tanpa kehadiran khilafah, membuat umat harus menjalankan kehidupannya tanpa adanya sebuah institusi agung yang mampu melindungi dan menaunginya. Rentetan kisah yang meyedihkan menimpa kaum muslimin, mulai dari kesulitan dan penderitaan hidup, perampasan harta, penyiksaan jiwa bahkan nyawa yang terus bertumpahan. Semua derita itu pun terjadi di berbagai belahan negeri-negeri kaum muslim yang disebabkan oleh musuh-musuh Islam.
Mereka senantiasa mengeruk sumberdaya alam dan kekayaan kaum muslimin, menguasainya lalu menjajahnya, baik dengan penjajahan gaya lama melalui fisik atau penjajahan gaya baru melalui penyebaran ideologi kufur. Semua itu dijalankan, demi mempertahankan eksistensi dan cengkraman para penjajah terhadap negeri-negeri Islam.
Namun, kini umat muslim semakin menyadari dan memahami bahwa derita panjang yang terus menimpa kaum muslim disebabkan karena ketiadaan perisainya. Ketiadaan Daulah Khilafah membuat para penjajah berani menancapkan kuku-kukunya terhadap negeri-negeri muslim.
Sudah cukup, waktu seratus tahun membuat derita kaum muslim. Sudah cukup seratus tahun tanpa khilafah. Kini umat sudah mulai bangkit dan berjuang bersama-sama untuk mengembalikan perisainya. Seratus tahun tanpa kehadirannya membuat kerinduan yang membuncah ditengah-tengah kaum muslim.
Khilafah ialah satu-satunya institusi pemerintahan Islam yang dimana kedaulatan berada di tangan Syara, dan kekuasaan berada ditangan umat. Sang Khalifah sebagai pemimpin yang di pilih oleh umat akan memerintah dengan sistem Islam yang bersumber dari wahyu Allah Swt. Keadilan akan juga akan tercipta diseluruh penjuru bumi karena institusi khilafah Islamiyyah akan menerapkan hukum-hukum Allah Yang Maha Adil.
Umat pun akan membaiat kepada Khalifah untuk memerintah mereka dengan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, dan melindungi prinsip-prinsip Islam serta mengemban Islam sebagai risalah petunjuk dan cahaya kepada dunia. Kembalinya K
khilafah Islam juga sebuah penantian terbesar umat, sebab dengan adanya institusi khilafah darah dan harta kaum muslim akan terjamin, keamanan pun demikian.
Sebagaimana di dalam hadits Rasulullah Saw bersabda:
"Sesungguhnya seorang pemimpin itu perisai, rakyat akan berperang dibelakang dan berlindung dengannya. Bila ia memerintah untuk bertakwa kepada Allah azza wa jalla serta bertindak adil, maka ia akan memperoleh pahala. Namun bila ia memerintah dengan selainnya, maka ia akan mendapatkan akibatnya." (HR. Muslim)
Karenanya, kaum muslimin sambutlah seruan penegakan Daulah Khilafah Islam untuk tegak kembali. Sudah cukup 100 tahun tanpa khilafah. Jadilah bagian yang bersama-sama memperjuangkannya, hingga Daulah Khilafah Islam bukan hanya sekedar rindu yang membuncah tetapi mewujud menjadi nyata.
"Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian. Ia ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Lalu Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Lalu Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Lalu akan ada kekuasaan yang zalim. Ia juga ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Kemudian Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Lalu akan ada kekuasaan diktator yang menyengsarakan. Ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” (HR Ahmad, Abu Dawud ath-Thayalisi dan al-Bazzar)
Oleh Puput Yulia Kartika
0 Komentar