Di Balik Islamophobia Vs Moderasi Beragama. Tokoh Pendidik: Setali Tiga Uang. Upaya Menjauhkan Kaum Muslimin Dari Islam.

 


Nampaknya isu anti radikalisme yang sengaja digaungkan pemerintah saat ini benar-benar sudah merugikan kaum muslimin. Faktanya menjelang bulan Ramadhan lalu pemerintah menetapkan sebuah peraturan baru terkait aktivitas syiar atau dakwah Islam. Melalui KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) pemerintah melarang lembaga penyiaran, baik televisi maupun radio, menampilkan pendakwah dari organisasi terlarang Aturan itu dituangkan dalam Surat Edaran KPI Nomor 2 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Siaran pada Bulan Ramadhan. Lalu bagaimana pandangan tokoh terkait ini? Kali ini Muslimah Jakarta berhasil mewawancarai seorang tokoh pendidik yaitu ibu Meita Luthfia. Berikut hasil wawancaranya.

Tanya: Apa pendapat ibu Meitha Luthfia  menyoal isu terkini perihal pembatasan pelaksanaan siaran di bulan ramadhan? Juga terkait berita terakhir tentang pembatalan kajian Ramadhan online via daring yang dilakukan salah satu BUMN, yang katanya dilakukan karena ada pemateri yang terpapar radikal?

Jawab: Sangat menyesalkan dan menyesakkan. Pasalnya, ustadz-ustadz yang dipanggil adalah ustadz-ustadz  yang sudah dikenal masyarakat secara luas, dan salah satunya adalah Pengurus MUI pusat. Sehingga hal ini tentu menimbulkan pertanyaan besar dan kegaduhan di masyarakat. Apakah kini ceramah-ceramah Islam tidak boleh dilakukan atau ingin sangat dibatasi. Padahal Islam adalah agama mayoritas masyarakat Indonesia dan pengajian yang digagalkan adalah dalam rangka menyambut Ramadhan, bulan yang sangat dimuliakan karena banyaknya kebaikan di dalamnya, bulan yang dapat mengekang syahwat manusia. 

Tanya: Ada apa dibalik isu radikal ini sebenarnya, karena belakangan sangat masif didengungkan ke tengah umat?

Jawab: Tampaknya ghiroh umat untuk taat pada agamanya yg semakin baik, adalah perkara yang ditakuti oleh rezim dan sebagian kalangan saat ini. Sehingga dengan isu radikal, ghiroh ini coba untuk dibendung. Umat ditakut-takut agar menjauh dari agamanya. Sementara hal-hal yg negatif seperti pergaulan bebas, mabuk-mabukkan dibiarkan.

Miris... 

Tanya: Apakah ada kaitannya dengan islamophobia dan moderasi beragama?

Jawab: Jelas ada kaitannnya. Menurut saya, semuanya adalah setali tiga uang. Hal ini bisa dilihat dari targetnya yaitu menjauhkan kaum muslimin dari agamanya (sekulerisasi), atau ber-Islam secara benar. Dengan adanya upaya ini diharapkan umat  menyesuaikan diri dengan ideologi kapitalis sekuler yang sedang berjalan saat ini, sehingga umat Islam tidak memberi gangguan pada sistem ini.

Tanya: Bagaimana sikap umat seharusnya menyikapi isu radikal? Yang saat ini sudah berhasil membuat ketakutan/islamophobia?

Jawab: Bertepatan dengan datangnya bulan  Ramadhan yang mulia ini, maka umat hendaknya bersemangat untuk meraih kemuliaannya dengan menjalankan shaum dengan ikhlas, mentadaburi Al Qur’an selain membacanya, banyak berdoa memohon kepada Allah, serta amal-amal lainnya. Sehingga bertambah keilmuan, keimanan, dan ketaatannya kepada Allah swt.

Alhamdulillah sekarang umat sudah banyak yang cerdas, paham banyak berita yg digoreng. Maka dakwah harus terus berjalan. Semoga Allah melindungi umat dari makar orang-orang kafir dan munafik. 

Rep. Wiwit_id


Posting Komentar

0 Komentar