Pernyataan baik-jahat, benar-salah, tidak bisa dihukumi secara sepihak oleh Islam sebagaimana yang sering dinyatakan kaum skeptis dinilai sangat berbahaya.
“Pendapat ini sangat berbahaya jika disampaikan kepada umat Islam karena akan membuat umat Islam tidak meyakini kebenaran Islam secara mutlak,” ungkap Mubalighah Kota Depok Ustazah Nanik Wijayanti, dalam Kajian Serial Tafsir Tematik, “Moderasi dalam Tinjauan Islam. Part II: Relativisme: Kebenaran Islam Hanya Klaim Sepihak?”, Jumat (16/4/2021) via Zoom Meeting di Depok.
Menurutnya, kaum skeptis selalu merasa ragu, curiga, bahwa sesuatu tidak mutlak benar. “Mereka akhirnya berpandangan semua ayat Al-Quran tidak mutlak benar. Mereka selalu mempertanyakan ayat-ayat Allah, inilah bahayanya bagi umat. Ini juga salah satu upaya musuh-musuh Islam untuk menjauhkan umat Islam dari kebenaran Al-Quran dan Islam,” jelasnya di hadapan sekitar 145 Muslimah di Kota Depok.
Untuk menyangkal pernyataan orang-orang dari aliran skeptipisme, ia menjelaskan makna dari surah Ali Imran ayat 19 dengan mengutip dari tafsir Ibnu Katsir dan tafsir Muyassar. “Dari ayat ini sebenarnya sudah jelas Islam merupakan satu-satunya agama yang diridhai Allah SWT,” imbuhnya.
Ustazah Nanik pun menegaskan berdasarkan tafsir Ibnu Katsir, ada 3 poin yang bisa diambil. Pertama, ayat ini merupakan kabar atau berita dari Allah bahwa tidak ada agama yang diterima di sisi Allah selain Islam.
Kedua, ada orang-orang dari ahli kitab yang berselisih setelah datang pengetahuan kepada mereka. Mereka adalah orang yang telah diberikan kitab sebelum Al-Quran yaitu Kaum Yahudi dan Nasrani. Mereka berselisih karena adanya rasa dengki antara satu kaum dengan kaum yang lain.
Ketiga, adanya ancaman dari Allah bagi siapa saja yang mengingkari kebenaran ayat-ayat Al-Quran.
Ia juga memaparkan makna ayat ini berdasarkan tafsir Muyassar. “Agama yang diridhai Allah bagi makhluknya hanyalah Islam. Allah tidak menerima agama siapa pun setelah diutusnya Nabi Muhammad SAW yang membawa Islam bagi seluruh umat. Dari ayat ini juga menunjukkan bahwa kebenaran Islam itu mutlak karena Allah sendiri yang telah mengabarkannya,” jelasnya.
Menurutnya, ada yang menuduh ketika kaum Muslimin menyampaikan ayat ini merupakan klaim dari umat Islam, yang menjadikan kaum Muslimin menganggap benar sendiri dan agama yang lain salah. “Padahal ayat ini justru kabar dari Allah kepada seluruh makhluknya, bahwa memang hanya Islam yang diterima oleh Allah,” tegasnya.
Selanjutnya, Ustazah Nanik memaparkan ayat yang serupa masih dalam surah yang sama yaitu surah Ali Imran ayat 85, berdasarkan tafsir Jalalain dan tafsir Al-Misbah, “Sudah datang ayat-ayat sebagai petunjuk tapi manusia malah mencari yang lain yang diyakini lebih benar dari Al-Quran maka mereka termasuk orang yang rugi, mereka orang yang menyesal di akhirat.”
“Dari dua ayat ini cukup menjadikan kaum Muslim menafikan pandangan tentang relativisme. Karena apa yang disampaikan Allah melalui Rasulullah merupakan kebenaran yang mutlak,” bebernya.
Di akhir kajian, ia menyampaikan dua poin penting yang harus dipahami oleh peserta saat itu yakni: Pertama, Allah telah memberikan hidayah agar kaum Muslimin istiqamah dalam mengkaji Islam dan harus senantiasa bersyukur karena bisa mengkaji Islam lebih dalam.
Kedua, bagi yang sudah mendapat anugerah ilmu, maka wajib baginya untuk menularkan kepada yang lain yang belum tahu atau yang sudah terpapar pemahaman yang membahayakan tersebut.
“Semoga kerusakan pemahaman di tengah-tengah umat segera berakhir dengan tegaknya Khilafah Islamiyah, karena ada perisai yang melindungi kita, pemahaman kita, bangsa kita dan semuanya,” pungkasnya.[]
Reporter: Nazilatul Qodariyah
0 Komentar