Sebagaimana kita ketahui setiap tanggal 20 Mei senantiasa di peringati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Peringatan tersebut memberi warna berbeda terutama bagi para politikus untuk menancapkan sikap nasionalisme kepada masyarakat.
Hal ini seperti dikutip dari SINDOnews, Harkitnas dimaknai menjadikan semangat perjuangan bangsa dan bernegara.(Sindonews,20 Mei 2021).
Harkitnas memang menjadi momen untuk kaum nasionalis lebih gencar menanamkan sikap nasionalisme dalam kehidupan. Bagi siapa pun yang tidak memiliki pemahaman utuh tentu akan menelan mentah-mentah setiap ide yang lahir dari luar salah satunya nasionalisme. Memang sebagian orang memandang nasionalisme dianggap sebagai sebuah kunci keberhasilan kemajuan suatu bangsa. Bahkan ada yang menganggap kebangkitan bangsa lahir dari jiwa nasionalisme.
Padahal sesungguhnya yang namanya kebangkitan itu lahir dari taraf berpikir seseorang dalam memandang kehidupan di dunia ini.
Makna Bangkit Sesungguhnya
Seseorang dikatakan bangkit akan dilihat dari cara dia berpikir. Cara dia berpikir tergantung dari pemahaman yang dia adopsi. Jika pemikiran yang diadopsinya Islam maka perubahan yang terjadi dalam dirinya biasanya akan Islam.
Oleh karena itu, jika menginginkan kebangkitan yang benar adalah dengan merubah pemikiran dari cara yang keliru ke pemikiran yang cemerlang.
Tatkala umat Islam jernih pemikirannya dan senantiasa men standardisasinya yang benar yakni Al-Qur'an dan Sunnah maka umat akan mendapat kebangkitan yang haikiki.
Namun sebaliknya jika pemikirannya sudah dirasuki ide-ide fasad maka kebangkitan suatu bangsa nihil akan terjadi.
Mampukah Harkitnas Membangkitkan Taraf Berpikir Masyarakat?
Oleh Heni Ummu faiz
Sebagaimana kita ketahui saat ini para politikus, pegiat demokrasi di negeri ini terus menggaungkan nasionalisme . Mereka mengopinikan ide ini kepada generasi muda terutama agar mereka bangkit dan mampu bersaing dalam berbagai kancah kehidupan. Namun nyatanya ide ini justru hingga detik ini tidak mampu memberikan solusi bagi permasalahan bangsa.karena sejatinya ide ini fasad dan bukan berasal dari Islam. Ide ini menyekat persaudaraan antar manusia, sekalipun satu akidah jika tidak satu negara sulit untuk membantu dan melindungi.
Ide nasionalisme ini tidak mampu mengubah kondisi bangsa ini dan mengusir penjajah seperti halnya asing dan aseng yang terus mencengkeram kekayaan negeri ini dengan dalih investasi.
Padahal pendahulu negeri ini berjuang melawan para kafir penjajah untuk pergi dari negeri ini karena telah menyengsarakan rakyat.
Ketika ingin membangkitkan seseorang tentu yang harus dilakukan adalah mengubah pemikiran. Ada dua metode perubahan dalam masyarakat yaitu ishlah (reformasi) dan taghyir (perubahan mendasar).
Pada masyarakat yang menerapkan sistem demokrasi sekularisme metode yang dilakukan adalah dengan metode taghyir (perubahan mendasar). Sementara bagi negara yang berlandaskan syariat Islam hanya dengan melakukan ishlah yakni beramar makruf nahi mungkar.
Dengan realitas saat ini, perubahan mendasar inilah yang pas dengan kondisi saat ini. Perubahan mendasar mengubah sendi-sendi dasar masyarakat dan negara, yakni pemahaman-pemahaman (mafahim) yang dominan di masyarakat, tolok ukur (maqayis) serta keyakinan-keyakinan (qanaat) yang dianutnya. Sedangkan perubahan ishlahi adalah perbaikan-perbaikan yang justru menguatkan sistem dan tetap mengokohkan sendi-sendi tersebut.
Dengan menggunakan metode perubahan untuk membangkitkan masyarakat inilah maka kebangkitan umat akan segera tercapai. Sebab dengan menggunakan perubahan tersebut yang dilakukan adalah dengan mengganti asas kehidupan masyarakat yang tidak islami ke pemikiran Islam jernih dan kafah. Dari asas demokrasi sekularisme diganti dengan Islam kafah dengan menerapkan syariah dan khilafah. Perubahan mendasar ini akan membuang segala ide fasad yang bercokol di masyarakat bukan perubahan menuju kebangkitan yang parsial tetapi kebangkitan yang benar yakni kebangkitan berpikir yang membawa perubahan secara menyeluruh.
Oleh karenanya perubahan mendasar menjadi sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Maka bangkitnya umat Islam dengan asas Islam akan membuang semua ide fasad, pemikiran sesat, konsep menyimpang dan melenyapkan sistem kufur dan menegakkan khilafah yang akan menerapkan hukum yang sesuai dengan apa yang Allah turunkan, menyatukan umat Islam dan negeri-negeri Islam di seluruh dunia tanpa sekat nasionalisme. Insya Allah keberkahan menaungi dan kebangkitan umat Islam pun akan didapatkan bukan hanya skala nasional tetapi kebangkitan Internasional (mendunia). []
Wallahu a'lam bishshawab.
Oleh Heni Ummu Faiz
Ibu Pemerhati Umat
0 Komentar