"Peta Islam" Austria: Upaya Stigmatisasi Komunitas Muslim Eropa


Pada Jumat (28/05) lalu sebuah kelompok muslim terkemuka di Austria mengatakan pihaknya berencana untuk mengajukan gugatan terhadap pemerintahan Kanselir Sebastian Kurz karena mengungkap "peta Islam" Austria yang kontroversial (aljazeera.com, 29/05/2021). Muslim Youth Austria mengecam pemerintah setempat karena menerbitkan "peta Islam politik", yang mengidentifikasi lokasi masjid dan asosiasi muslim di seluruh negeri.


Sebelumnya Menteri Integrasi, Susanne Raab, bahkan meluncurkan sebuah situs web dengan tajuk "Peta Nasional Islam" yang menyertakan nama dan lokasi lebih dari 620 masjid, asosiasi dan pejabat masjid serta kemungkinan hubungan mereka dengan pihak luar negeri (sbs.com.au, 28/05/2021). Menanggapi hal tersebut, Kelompok Komunitas Agama Islam di Austria (IGGOE) menyatakan bahwa "Peta Islam" tersebut menunjukkan niat nyata pemerintah untuk menstigmatisasi semua muslim sebagai potensi bahaya. Kampanye semacam ini jelas memicu rasisme dan “mengekspos warga muslim pada resiko keamanan secara besar-besaran”, tambah IGGOE.


Kemunculan "Peta Islam" yang kontroversial tentulah bukan hal yang tiba-tiba saja dimunculkan tanpa sebab. Kanselir Austria sesungguhnya telah berulang kali mengecam apa yang disebutnya "Islam politik". Susanne Raab bahkan menyebutkan bahwa peta tersebut ditujukan untuk “menempatkan umat Islam secara umum dalam kecurigaan”. Dimana tujuan utamanya adalah adalah melawan "ideologi politik Islam", bukan Islam sebagai agama.


Peta tersebut jelas saja telah meningkatkan ketegangan antara Partai Rakyat Austria Kurz yang konservatif dan tengah berkuasa dengan komunitas muslim di negeri tersebut. Pasalnya laporan serangan anti-Muslim di Austria kian meningkat sejak serangan mematikan di Wina November lalu. Dan keberadaan "Peta Islam" semakin menguatkan angin xenofobia, rasisme, dan islamophobia di Austria khususnya dan dunia Eropa pada umumnya.


Dari sini kita dapat melihat betapa kuat upaya rezim Sebastian Kurz untuk menstigmatisasi umat muslim di wilayah kekuasaannya. Bahkan upaya tersebut dilakukan secara terstruktur dan masif yang ditujukan kepada komunitas muslim Austria tanpa kecuali. Maka dari itu satu-satunya jalan untuk menghadapi kekuatan para pembenci Islam adalah dengan konsolidasi umat yang solid dan berasas pada akidah Islam yang agung. Karena sesungguhnya ukhuwah Islamiyah adalah satu-satunya ikatan yang mampu merapatkan barisan umat dalam melawan para musuh Allah Swt.


Dan satu-satunya institusi yang mampu menjamin terjalinnya ukhuwah Islamiyah dalam tubuh umat adalah Daulah Khilafah Islamiyah. Dimana kekhilafahan Islam nantinya akan menyatukan negeri-negeri Islam dalam satu kepemimpinan. Dan seluruh kaum muslimin dapat dengan mudah direkatkan dalam satu barisan yang solid, serta tentara-tentara muslim dapat diturunkan dalam satu komando untuk menjamin terpenuhinya hak-hak umat.

Wallahu a'lam bi ash-shawab


Oleh Karina Fitriani Fatimah

(Alumnus of master degree of applied computer science, Albert-Ludwigs-Universität Freiburg, Germany)


Posting Komentar

0 Komentar