Menjaga Kewarasan di Tengah Pandemi

Pandemi seakan sulit berakhir, berita yang berseliweran di dunia maya. Ada yang memprovokasi buruk ada juga yang menenangkan. Lonjakan kasus terpapar Covid 19 kian meningkat. Bahkan kebijakan pun terus dikeluarkan oleh pemerintah guna menekan lonjaknya kasus Covid-19.


Bagi sebagian orang mendengar berita media-media memberitakan korban Covid-19 telah mengubah mindset hidup yang mungkin selama ini memiliki sejuta harapan akan segera berakhir justru membuat down perasaan.


Bahkan saking santernya pemberitaan tentang Covid-19, imunitas tubuh yang tadinya sudah prima menjadi menurun.

Rasa lelah, capek bosan hingga depresi tingkat tinggi kian menjangkiti sebagian besar penduduk negeri ini. Seolah ada unsur kesengajaan agar masyarakat ini dibuat panik. Mereka lebih takut terhadap Covid-19 tetapi kepada Sang Pemilik Covid-19 justru makin ingkar.


Tengok saja bagaimana saat di tengah kondisi serba sulit dan kezaliman merajalela ternyata masih ada saja orang pamer kekayaan hingga bangga berbuat dosa. Namun saat Covid-19 menimpa dirinya justru tidak membuat sadar bahwa apa yang dilakukannya sekarang banyak melakukan pelanggaran hukum-hukum Allah.


Tak segan banyak di saat pandemi ini kezaliman dipertontonkan oleh penguasa negeri beserta lingkaran oligarkinya. Sementara rakyat dibuat tidak waras atas setiap kebijakan yang tebang pilih dan lebih membela para penyokong dia saat menjadi pemimpin di negeri ini tiada lain dan tidak bukan adalah para kapitalis pembisik kemungkaran.


Ya, saat ini kondisi memang lagi tidak menentu secara lahir maupun batin. Negeri ini sedang tidak baik-baik saja dan mengalami keterpurukan dalam semua aspek kehidupan. Saat ini memang diperlukan penjagaan agar kita tetap waras, tenang dan tidak mudah diadudomba dengan tetap berpegang teguh terhadap Al-Qur'an dan Sunah.Hal ini tentu karena saat ini kita tidak memiliki pelindung dan penolong di saat sedang terkena pandemi. Sulit bagi kita mencari pemimpin yang akan menjaga agar kita tetap waras dan tidak panik saat berseliweran informasi yang justru lebih menjatuhkan umat Islam.


Ada beberapa tips agar kita tetap teguh dalam menjaga kewarasan baik aspek akidah maupun imunitas tubuh.


1. Pada saat kita mendapatkan pemberitaan di media maka ada baiknya cek dan ricek media tersebut. Jangan mudah terpancing emosi saat ada yang memprovokasi. Sebaiknya dihapus saja tidak perlu dishare.


2.Kuatkan dalam hati tentang keyakinan bahwa Allah sedang menguji kita agar kembali kepada syari'at Allah.


3.Perbanyak istighfar dan taubat nasuha atas khilaf yang diperbuat karena sesungguhnya pandemi ini terjadi bisa akibat tidak diterapkan nya hukum Allah di muka bumi.


4. Perkuat ukhuwah dengan teman,saudara dengan rajin menanyakan kabar ataupun saling mendoakan. Hal ini ternyata mampu memberikan kekuatan bahwa kita tidak sendirian dan masih banyak yang peduli terhadap kita. Jangan pernah menyepelekan doa -doa dari teman yang jauh karena siapa tahu doa yang jauh itulah yang diijabah oleh Allah Swt.

Sebagaimana hadis

Rasulullah mengajarkan agar sebagai muslim harus saling mendoakan. Doa seorang muslim untuk saudaranya sesama muslim akan diaminkan oleh malaikat dan malaikat pun mendoakan hal yang sama untuk yang berdoa.


“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim no. 4912)


Dalam riwayat lain dengan lafaz:


“Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, “Aamiin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.”


Bagi seorang muslim melihat sesamanya terkena musibah maka sudah selayaknya untuk saling mendoakan terlebih saat mereka terpapar Covid-19 hingga menemui ajalnya. Mendoakannya apalagi tanpa sepengetahuan dia termasuk sunah hasanah yang telah dilakukan oleh  turun-temurun oleh para Nabi -alaihimushshalatu wassalam- dan juga orang-orang saleh yang mengikuti mereka. Mereka senang kalau kaum muslimin mendapatkan kebaikan, sehingga merekapun mendoakan saudaranya di dalam doa mereka tatkala mereka mendoakan diri mereka sendiri. Dan ini di antara sebab terbesar tersebarnya kasih sayang dan kecintaan di antara kaum muslimin, serta menunjukkan kesempuraan iman mereka.


4. Bergabunglah dengan komunitas  media online yang akan menstimulasi jiwa kita tetap tenang, tawakal kepada Allah dan berusaha ikhtiar semaksimal mungkin agar terhindar dari virus.


Semoga Allah segera mencabut Covid-19 dan khilafah yang dinantikan segera terwujud agar segala kesusahan yang dihadapi manusia segera tuntas.


Wallahu a'lam bishshawab.


Oleh Heni Ummu Faiz

Ibu Pemerhati Umat

Posting Komentar

0 Komentar