Amar Ma'ruf Nahi Munkar, Aktivis Muslimah: Aktivitas Utama Partai Politik Dalam Islam

 


Setelah Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan sikapnya bergabung menjadi partai koalisi maka tersisalah Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di kubu oposisi. Melihat timpangnya partai koalisi dengan oposisi di parlemen tentu memunculkan pertanyaan "akan berjalan idealkah pemerintahan kali ini?" Mengingat jumlah koalisi lebih dominan dibanding oposisi. Padahal katanya peran oposisi penting untuk menjaga demokrasi dan menghadirkan check and balances agar kinerja pemerintahan on the track dan berpihak pada rakyat. Lalu apa dan bagaimana fungsi sebenarnya partai politik khusus nya dari kacamata Islam? Kali ini tim Redaksi Muslimah Jakarta telah mewawancarai Rafiqa A Nasution S. T. seorang Aktivis Muslimah. Berikut hasil wawancara kami dengan beliau.

Tanya: Apa pendapat ibu terkait sikap PAN yang memilih bergabung dengan partai koalisi?

Jawab: Bergabungnya PAN dengan partai koalisi menunjukkan bahwa partai politik yang ada di dalam sistem demokrasi tidak konsisten dalam membela kepentingan rakyat.

Bertambahnya partai  yang masuk ke dalam koalisi pemerintah,  membuat kebijakan kebijakan pro oligarki yg berpotensi merugikan rakyat semakin mulus jalannya.

Tanya: Apakah itu akan berpengaruh pada sikap kritis PAN terhadap pemerintah?

Jawab: Bisa dipastikan demikian, karena tujuan koalisi supaya satu suara dengan pemerintah.

Tawaran kursi kekuasaan dan jabatan jika rezim ini langgeng merupakan hal yang lazim dipertimbangkan bagi partai yang bergabung dalam koalisi pemerintah. Suara rakyat melalui partai praktis terbungkam.

Tanya: Bagaimana menurut ibu jika pada faktanya partai koalisi lebih banyak  dibanding oposisi, apakah akan berpengaruh terhadap aktivitas kritik terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah?

Jawab: Jelas akan berpengaruh. Suara kritik semakin tenggelam di tengah opini publik yang menganggap pemerintah anti kritik.

Tanya: Apa pendapat ibu tentang fungsi parpol dalam sistem demokrasi? Apakah benar anggapan parpol hanya alat politik meraih kepentingan/kekuasaan semata?

Jawab: Salah fungsi parpol adalah sebagai wadah aspirasi politik masyarakat termasuk mengkritik jalannya pemerintahan. Namun kepentingan oligarki melumpuhkan itu semua.

Partai politik harusnya  juga berfungsi sebagai penetap kebijakan negara, namun yang kita saksikan saat ini parpol yang ada malah diperalat rezim untuk mendukung kebijakan2nya.

Saat ini luka rakyat akibat derita pandemi masih menganga. Demikian juga kondisi sosial dan ekonominya. Sayangnya parpol masih bersenandung lagu lama, meraih kekuasaan untuk membuat dan mengesahkan kebijakan2 yang  menguntungkan korporasi.

Kita juga tidak bisa menepis bahwa penguasa dan pejabat yang lahir dari sistem ini ringan melenggang melakukan korupsi untuk menghidupkan mesin partai.

Tanya: Bagaimana seharusnya sikap umat terkait parpol seperti ini (dalam sistem demokrasi)? Masih kah perlu percaya?

Jawab: Tentunya hal ini tidak dibenarkan dalam Islam. Kedudukan dan fungsi parpol dalam sistem demokrasi dan Islam bagai dua bangunan yang berbeda.

Dalam sistem kapitalisme -  demokrasi ,parpol tak lebih kendaraan menuju puncak kekuasaan yang sarat kepentingan.

Sedangkan dalam Sistem Islam yaitu khilafah,  adanya parpol merupakan wujud dari ketaqwaan dan ketundukan masyarakatnya terhadap aturan2 Allah

Tanya: Lantas Bagaimana sebenarnya parpol dalam Islam?

Jawab: Dalam Sistem Islam, keberadaan parpol wajib berdasarkan QS Ali Imran(03) ayat 104. Dengan tegas Allah memerintahkan adanya ummat, yang berarti kelompok yang teroraganisasi. Tujuannya untuk menyerukan kebaikan dan mencegah kemungkaran, baik yang dilakukan oleh masyarakat maupun negara. Aktivitas utama partai politik dalam Islam adalah dakwah amar ma'ruf nahi munkar. Kokohnya aqidah umat dan besarnya kecintaan kepada Allah S.W.T inilah yang membawa parpol tidak terseret arus kepentingan yang melanggar syari'at.

Tanya: Apa fungsi parpol dalam Islam?

Jawab: Fungsi parpol dalam konteks Sistem Pemerintahan Islam adalah muhasabah lil hukam (mengoreksi penguasa). Karena bagaimanapun para penguasa dalam sistem khilafah juga mungkin melakukan kesalahan. Disinilah peran dan fungsi partai politik untuk meluruskan jalannya pemerintahan agar pelaksanaan Syari'at Islam secara kaffah bisa terjamin.

Rep. WID


Posting Komentar

0 Komentar