Mural "Tuhan Aku Lapar" Bukti Sistem Kapitalisme Tidak Menjamin Kesejahteraan Rakyat



Dikutip, CNN Indonesia Dalam satu-dua bulan ke belakang kritik masyarakat meluapkan ekspresinya melalui medium tembok jalanan seperti mural, grafiti, hingga coretan vandal. Coretan dinding yang berisikan kritik maupun kegelisahan tersebut akhirnya banyak yang dihapus aparat baik oleh polisi maupun pemerintah daerah seperti tulisan Mural Tuhan Aku Lapar. (CNN Indonesia, Senin/23/08/2021)

Mural Tuhan Aku lapar telah membuka mata bahwa negara ini benar-benar tidak memperhatikan kebutuhan masyarakatnya.
Padahal sesungguhnya pemenuhan kebutuhan pangan merupakan hal pokok yang wajib dipenuhi oleh negara. Karena pada hakikatnya, ketika pemenuhan ini tidak dipenuhi akan menyebabkan kematian.

Ketika negara tidak memperhatikan hal ini, maka sama artinya membunuh rakyat secara perlahan. Mural Tuhan Aku Lapar salah satu cara yang dapat mereka lakukan dalam menggambarkan jeritan rakyat. Malah dihapus, diduga mereka (para penguasa) seolah-olah tidak peduli atas penderitaan mereka.

Dari sinipun terlihat bahwa pemerintahan pada masa ini, mengarah kepada pemerintah anti kritik. Mereka menyalahi Demokrasi yang selama ini digaungkan seperti kebebasan berpendapat, menampung aspirasi masyarakat dan lain-lain. Pada faktanya, hal demikian hanyalah menjadi teori belaka.

Sungguh kontras ketika pemerintahan bercorak Islam. Pemenuhan kebuhan masyarakat menjadi prioritas utama. Karena para penguasa paham betul, tentang fungsi dan peran pemerintah. Seperti pada masa Khalifah Umar bin Khattab, dimana setiap malam Khalifah mengontrol masyarakatnya apakah diantara masyarakatnya ada yang kelaparan atau tidak. Jika didapati ada yang kelaparan, maka dengan segera Sang Khalifah mengambil gandum atau bahan pokok lainnya dan langsung memberikan kepada masyarakat/orang yang kelaparan itu. Tanpa harus ada penyampaian aspirasi terlebih dahulu.

Begitupun dalam menyampaikan aspirasi para Khalifah di negara Islam, akan senantiasa dengan hati yang lapang mendengarkan keluh kesah dan kritik masyarakatnya.

Pemerintahan yang seperti itulah hanya akan didapatkan tatkala negara ini menerapkan syariat Islam secara sempurna. Bukan negara yang berbasis Kapitalisme yang terbukti menyengsarakan rakyat.

Wallahu A´lam Bishawab. 


Oleh Sri Mulyati
Mahasiswa


Posting Komentar

0 Komentar