“Childfree adalah paham yang salah serta bertentangan dengan Islam, bahkan meyakini dan menganut pemahaman tersebut hukumnya haram,” ungkap praktisi sekaligus pemerhati dunia pendidikan, Ustazah Nanik Wijayanti dalam kajian Online Muslimah Kota Depok dengan tema: Tren Childfree Ancaman Peradaban Manusia, Ahad (12/9/2021) via daring Zoom Meeting di Depok.
Ustazah Nanik pun menambahkan bahwa childfree akan mengancam peradaban manusia karena generasi manusia dapat terputus jika ide ini dianut dan disebarkan. Maka, menurutnya ada tiga alasan betapa pentingnya menjaga generasi Islam sebagai generasi emas, yakni: “Pertama, anak adalah mata rantai generasi manusia. Kedua, anak adalah aset generasi Islam. Ketiga, anak adalah generasi pewaris peradaban Islam,” bebernya di hadapan sekitar 66 Muslimah Kota Depok.
Ia pun menegaskan alasan Islam memuliakan pernikahan. :”Pertama, pernikahan adalah ladang ibadah untuk meraih ridha Allah. Kedua, tujuan pernikahan dalam Islam adalah meraih sakinah (ketenangan atau tenteram), mawaddah (penuh cinta dan kasih sayang) wa rahmah (dan penuh rahmat, ampunan, rezeki, karunia). Ketiga, pernikahan sebagai wasilah melestarikan keturunan,” terangnya.
“Dalam hal ini, Rasulullah bersabda, ‘Menikah adalah sunnahku. Barang siapa yang tidak mengamalkan sunnahku bukan bagian dariku. Maka menikahlah kalian, aku bangga dengan banyaknya umatku’,” tegasnya sambil membacakan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah.
Childfree, Ide Busuk Kaum Liberalis dan Feminisme
Ustazah Nanik pun membeberkan bahwa sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan) saat ini telah menyusup masuk ke berbagai sendi-sendi kehidupan umat Islam. Salah satu di antaranya melalui tren ide atau paham childfree, sebuah keputusan atau pilihan hidup untuk tidak memiliki anak, baik anak kandung, anak tiri maupun anak angkat.
“Tren childfree yang tengah digandrungi generasi milenial saat ini merupakan ide busuk para pengusung kaum liberalis dan feminisme dari dunia Barat. Di Indonesia, tren childfree digaungkan oleh sekelompok artis serta influencer media sosial,” tuturnya.
Lanjutnya, “Saat ini kampanye isu childfree semakin berkembang karena dukungan 3 hal, yaitu peranan media sosial sebagai ajang media kampanye paling efektif, pengaruh figur dari selebritis, artis dan influencer sehingga membuat ide childfree semakin digemari serta yang terakhir propaganda ide-ide nilai liberalisme, feminisme dan sekularisme, materialisme, hedonisme serta isu lingkungan dan kesehatan,” pungkasnya.[]
Reporter: Sandhi Indrati
0 Komentar