Akankah Azab Kaum Sodom Akan Terulang? Naudzubillah...


Dikala semakin merebaknya perbuatan nista yang  dimurkai Allah Ta’ala dan ketika perbuatan terlaknat mulai dianggap biasa, bahkan bagi sebagian kelompok mulai dikatakan hal itu sebagai bagian dari “fitrah” manusia. Tampak sudah, hanya  tinggal menunggu waktunya kehancuran peradaban manusia. Hilang sudah norma kesusilaan, terlebih lagi norma agama. Allah Swt berfirman  di dalam  Alquran surat al-Anbiya ayat 74:

وَلُوْطًا اٰتَيْنٰهُ حُكْمًا وَّعِلْمًا وَّنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْقَرْيَةِ الَّتِيْ كَانَتْ تَّعْمَلُ الْخَبٰۤىِٕثَ ۗاِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمَ سَوْءٍ فٰسِقِيْنَۙ

Artinya: "Dan kepada Luth, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang mengerjakan perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik."

Dalam tafsir Al-Wajiz, oleh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah dituliskan bahwa “Dan Kami anugerahkan kepada Luth wahyu kenabian dan ilmu tentang hikmah-hikmah agama. Dan Kami selamatkan dia dari kota Sodom di sebelah timur Jordania yang penduduknya melakukan perbuatan keji (perbuatan munkar) seperti homo seksual, berbuat kerusakan di majelis-majelis, saling melempar kacang dan mempermainkan burung. Sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak taat kepada Allah Swt dengan merusak pergaulan mereka.”

Pun, diterangkan di dalam tafsir as-Sa’di oleh Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, bahwa ini adalah sanjungan dari Allah bagi Rasul-Nya, Luth atas kepemilikan ilmu Syari’ dan kemampuan menetapkan hukum di tengah manusia dengan benar dan lurus. Dan Allah mengutusnya kepada kaumnya untuk menyeru mereka kepada ibadah kepada Allah dan melarang mereka dari kebiasaan berbuat kekejian. Beliau senantiasa menyeru mereka, tapi mereka tidakmenyambutnya. Kemudian Allah membalikkan kampung-kampung  mereka dan menyiksa mereka sampai penghabisan. Lantaran “mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik,” Allah menyelamatkan Luth dan keluarganya. Allah memerintahkan beliau untuk berjalan di malam hari bersama mereka agar mereka menjauh dari kampung halaman mereka. Lalu mereka berjalan dan selamat dengan karunia Allah dan keutamaan dari-Nya.

Menelisik sejarah dakwah Nabi Luth kala itu mendapat perintah dari Allah untuk mendatangi dan menetap di sebuah daerah bernama Sadum (Sodom) yang terletak di Yordania. Di dalam Alquran kaum Sodom dijelaskan sebagai kaum yang melampaui batas. Kaum Sodom dihuni orang-orang yang tercela yang jauh dari ajaran Allah Swt. Laki-laki kaum Sodom menyukai sesama jenis, pergaulan bebas, hingga pencurian dan perampasan terjadi dimana-mana.

Di dalam Alquran surat Al-Araf ayat  80 dan Al-Ankabut ayat 28 disebutkan bahwa kaum Sodom merupakan kaum pertama di dunia yang melakukan perbuatan keji yakni menyukai sesama jenis atau yang lebiih dikenal dengan L68T. Nabi Luth As berseru kepada mereka agar meninggalkan kebiasaan keji tersebut. Ia menyatakan perbuatan tersebut bertentangan dengan fitrah dan hati nurani manusia serta menyalahi kodrat dalam penciptaan manusia.

Sayangnya kehadiran dan seruan Nabi Luth tidak diterima kaum Sodom. Bahkan mereka menyebut Nabi Luth As berlagak suci dan mereka berkata: “Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (mendakwakan dirinya) bersih,” (QS. An-Naml (27):56).

Nabi Luth As juga mengingatkan tentang balasan dan azab yang Allah Swt berikan kepada kaum-kaum yang berbuat keji. Seruan Nabi Luth membuahkan hasil meskipun lebih banyak dari kaumnya yang tidak mau meninggalkan perbuatan keji tersebut. Bahkan mereka, kaum Sodom mengancam ingin membunuh Nabi Luth, serta menantangnya agar membuktikan azab yang akan ditimpakan jika tetap tidak mau meninggalkan perbuatan keji tersebut. Nabi Luth As pun lantas memohon perlindungan dan pertolongan Allah Swt. Kemudian, Allah Ta’ala memutuskan untuk menurunkan dua malaikat ke Bumi untuk menyamar menjadi manusia dan memberikan azab bagi kaum Sodom.

Kedua malaikat tersebut menyamar sebagai pria tampan lalu menemui Nabi Luth As. Lalu, Nabi Luth As membawa keduanya ke rumah diam-diam agar tidak ada satupun dari kaum Sodom yang mengetahui keberadaannya. Sayangnya, isteri Nabi Luth berkhianat. Ia diberi harta benda berupa emas, perak, serta kekayaan lainnya dari kaum Sodom. Ia memberitahu kaum Sodom bahwa ada dua pria tampan di rumahnya. Masyarakat Sodom lantas menyerbu rumah Nabi Luth dan terjadilah pertikaian.

Tiba-tiba Allah Swt langsung menurunkan azab dengan menghilangkan penglihatan para kaum Sodom. Sehingga mereka meninggalkan rumah Nabi Luth dalam keadaan buta. Kedatangan kedua malaikat tersebut bertujuan menyampaikan kabar bahwa Allah Swt akan menurunkan azab kepada kaum Sodom pada waktu subuh. Sehingga Nabi Luth As dan orang-orang yang beriman diminta untuk segera meninggalkan kota tersebut.

Kebebalan hati dan kerusakan moral kaum Sodom membuat mereka dibinasakan oleh Allah dengan azab yang sangat keras. Dalam Alquran disebutkan: Kemudian Luth diperintahkan untuk pergi bersama keluarganya pada malam itu juga, sebab itu, pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam. (QS. Hud: 81).

Karena itu,ketika nabi Luth diperintahkan agar memberangkatkan keluarganya di malam hari.  Allah memberitahukan kepadanya bahwa janganlah Luth memberitahukan keberangkatannya kepada isterinya dan janganlah membawa serta isterinya keluar dari negeri itu. Hal tersebut diabadikan di dalam Alquran surat Al-A’raf ayat 84:
وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَّطَرًاۗ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِيْنَ
Yang artinya: "Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu."

Ayat ini ditafsirkan oleh ayat lain melalui firman-Nya: dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah-tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhan kalian dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim (QS. Hud:82-83). Karena itulah maka dalam firman selanjutnya dari surat ini disebutkan: maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu (QS. Al-A’raf:84).

Dengan kata lain, lihatlah hai Muhammad, bagaimana akibat yang dialami oleh orang-orang yang berani berbuat durhaka terhadap Allah Swt dan mendustakan rasul-rasul-Nya. Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa orang yang melakukan homoseks hukumannya ialah dilemparkan dari ketinggian, kemudian disusul dengan lemparan-lemparan batu, seperti yang dilakukan terhadap kaum Luth As.

Ulama lainnya berpendapat bahwa pelaku homoseks dikenai hukuman rajam, baik dia telah muhsan ataupun belum. Pendapat ini merupakan salah satu qaul dari Imam Syafii. Hujahnya berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Abu Daud, Imam Turmuzi, dan Imam Ibnu Majah melalui hadis Darawardi, dari Amr ibnu Abu Umar, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: “Barang siapa yang kalian jumpai sedang melakukan perbuatan kaum Luth, maka bunuhlah pelaku dan yang dikerjainya. Sedangkan menurut ulama yang lain, pelakunya dikenai hukuman yang sama seperti hukuman berbuat zina. Dengan kata lain, jika dia seorang yang telah muhsan, maka dikenai hukuman rajam; dan jika dia adalah orang yang belum muhsan, maka dikenai hukuman seratus kali dera.”

Semoga dengan diterapkannya hukuman yang berat bagi para pelaku seksual menyimpang membuat jera dan juga menjadi pelajaran bagi yang lainnya. Sehingga tidak ada lagi yang mau untuk melakukannya lagi. Wallahu A’lam Bishshawab.


Oleh Anjar Ummu Nouman

Posting Komentar

0 Komentar