Berita terbaru yang hangat diperbincangkan menyisir dunia remaja. Di kalangan remaja siapa sih yang tidak kenal K-Pop BTS? Group Band asal Korea Selatan ini sejak lama digandrungi oleh remaja. Baik pelajar maupun mahasiswa. Fanatisme mereka telah mendarah daging. Seperti mengoleksi poster-poster BTS, mengoleksi full album lagu-lagu mereka tak jarang merekapun menghapalkan lirik lagu tersebut tanpa mengetahui maknanya, meniru gaya rambut, gaya berpakaian BTS. Saking terobsesinya mereka sampai-sampai bela-belain menabung hanya untuk mengumpulkan sejumlah uang untuk membeli tiket konser BTS dan menghadirinya. Tidak peduli harus mengantri sepanjang apapun.
Fenomena tersebut sudah sedemikian rupa terjadi membuat geleng-geleng kepala. Fakta diatas sudah lama terjadi sebelum berita ini muncul. Apalagi keluar dari lisan seorang Ketua DPR RI yang menyatakan berbangga diri terhadap K-Pop BTS saat menghadiri sidang PBB.
Dikutip Voa.id. Ketua DPR RI, Puan Maharani mengungkapkan rasa bangsa kepada group K-Pop BTS yang hadir dalam sidang majelis umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) ke-76. Puan Maharani menyatakan group K-Pop sebagai contoh anak-anak muda yang kreatif dan membawa arah positif di dunia entertainment bagi para penggemarnya. (Voa.id, 03/10/2021)
Bagi K-Popers hal ini tentu saja menjadi angin segar agar berbondong-bondong mengikuti jejak idolanya. Tolak ukur kreatif yang disematkan pada K-Pop ini sangatlah kontradiktif dengan problem yang ada terutama di dunia Pendidikan yang sesungguhnya. K-Popers di kalangan pelajar dan mahasiswa telah memalingkan tugas mereka sebagai pelajar dan mahasiswa yang sepatutnya bersungguh-sungguh belajar.
Mengingat mereka sebagai generasi penerus bangsa ini. Yang memiliki peran penting dalam mengubah peradaban menuju lebih baik. Mereka malah menyibukkan diri mengurusi dan mengikuti idolanya. Sehingga melupakan kewajiban yang sesungguhnya dalam menuntut ilmu.
Saking terobsesinya mereka memilih untuk tidak mengikuti pelajaran demi menonton konser mereka. Tentu hal ini menambah potret buram dalam di sektor Pendidikan. Obsesi yang berlebihan membuat mereka tidak bermoral dan minus akhlak yang baik.
Jika ditelusuri lebih jauh mereka K-Pop BTS menampilkan gaya berbusana yang terbuka. Remaja sekarang malah mengikutinya termasuk gaya rambut dan pamer aurat. Tentu saja hal ini bukanlah budaya asli orang Indonesia, apalagi jauh dari tuntunan Syari´at. Karena budaya Indonesia berkiblat ke Timur. Selain itu, yang menarik perhatian mereka memiliki wajah yang tampan hasil operasi plastik (Oplas). Operasi plastikpun menjadi hal yang tabu di Indonesia tapi kebanyakan K-Popers ingin melakukannya. Padahal melanggar hukum syarak yakni mengubah ciptaan Allah Swt. Dari pemaparan di atas, lantas dimanakan kebanggaan dan contoh anak muda kreatif, yang ternyata membawa arus negatif bagi remaja kita. Menjadikan generasi ini menuju pribadi yang bebas.
Tanpa disadari kebanggaan ini membuat pengusung ide liberal semakin senang dan bertepuk tangan. Merasa bangga proyeknya diterima hangat di Indonesia.
Maka dari itu, sebagai remaja muslim sudah sepantasnya pandai memilih dan memilah. Mana saja yang perlu diambil atau ditinggalkan. Karena di akhirat kelak seseorang akan dikumpulkan bersama orang yang dicintainya. Sebagaimana sabda Rasulullah saw.:
Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw. tentang hari kiamat, “Kapan hari kiamat itu?” Nabi bertanya, “Apa yang sudah engkau siapkan untuk menghadapi nya?” Dia menjawab, “Tidak ada. Hanya saja, aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Nabi bersabda, “Engkau akan bersama dengan yang kau cintai.”
Anas berkata, “Tidaklah kami gembira dengan sesuatu seperti gembiranya kami mendengar sabda beliau, ‘Kamu bersama orang yang kamu cintai’.”
Anas berkata, “Aku mencintai Nabi saw., Abu Bakar, dan Umar, dan aku berharap bersama mereka disebabkan kecintaanku pada mereka, walaupun belum beramal seperti amalan mereka.”
Di antara tanda cinta adalah mengikuti apa yang diinginkan oleh yang dicintainya. Cinta yang sempurna menuntut kesesuaian dengan apa yang dicintai kekasihnya dan siap berkorban.
Seorang ahli makrifat ditanya tentang cinta, dia menjawab, “Kesesuaian dengan yang dicintai dalam semua kondisi dan situasi.” Lalu bersyair, “Kalau Anda jujur mencintainya, pasti Anda akan menaatinya, sesungguhnya pencinta itu menaati yang dicintai.” (lihat Syarh Hadits Ikhtishom al-Mala’ al-A’la, juz I, hlm 55). []
Wallahu A´lam Bishawab.
Oleh Sri Mulyati
Mahasiswa
0 Komentar