Islamofobia Makin Menjadi, Simbol Islam Tak Hentinya Dipersekusi


"Sudah jatuh tertimpa tangga." Itulah peribahasa yang menggambarkan kondisi umat Islam di negeri muslim terbesar di dunia. Tempat ibadahnya di rusak, ulamanya diintimidasi kini justru simbol-simbolnya dimonsterisasi. Entah sampai kapan kondisi akan terus berlangsung. Sekalipun penduduk nya muslim tetapi justru tak memiliki taring. Laksana buih di lautan, banyak tapi tidak memiliki kekuatan apapun.

Bahkan beberapa waktu lalu viral di media sosial tentang beredarnya foto
yang diduga bendera HTI di Gedung Merah Putih KPK. Foto itu disebut-sebut membuat seorang satpam KPK yang menyebarkannya dipecat. Dimana peristiwa itu terjadi akhir 2019. Berdasarkan informasi dihimpun, bendera kecil itu berada di salah satu meja kerja di lantai 10 Gedung Merah Putih KPK.
(law-justice.co 2/10/21).

Beredarnya bendera yang diduga bendera HTI ini telah mengubah bahwa bendera tersebut adalah bagian dari gerakan radikal. Sekalipun saat ini ormas tersebut hanya dicabut BHPnya.
Hal ini menguatkan bagi siapapun yang tidak suka terhadap ajaran Islam tentu akan semakin membencinya termasuk di dalamnya adalah simbol-simbol ajaran Islam. Sangat kontras kondisi umat Islam saat ini betapa penguasa dan pejabatnya mengidap islamofobia akut tingkat tinggi hingga alienisasi terhadap semua ajaran Islam yang mulia.

Kondisi ini diperparah dengan para pengusung ajaran agama ini yaitu para ulama.Beberapa waktu lalu pun sempat viral pengrusakan terhadap tempat ibadah dan penyerangan terhadap para ulama. Dikutip dari Nasional.Okezone.news tentang penyerangan Ulama dibeberapa wilayah,  Bekasi, Batam, Tangerang, Bandar Lampung dan Bandung. Nasional.Okezone.news 22/september/2021)

Kondisi ini semakin mengukuhkan bahwa penguasa di negeri muslim terbesar di dunia ini semakin enggan melihat kebangkitan Islam. Mereka dengan segala cara mengarusutamakan bahwa Islam dan simbol-simbol yang diusungnya sebagai sebuah hal yang menakutkan dan patut dicurigai hingga diwaspadai. Namun ironisnya justru kepada mereka yang terus menjajah negeri ini sedikit pun tidak menaruh curiga apalagi mengusirnya. Siapa lagi kalau bukan para kapitalis yang mencaplok dan mengeksploitasi sumber daya alam negeri ini.

Padahal sesungguhnya simbol-simbol Islam seperti halnya jilbab, jenggot, celana cingkrang dan bendera Al Liwa yaitu bendera yang berdasar putih bertuliskan nama Allah berwarna hitam merupakan bendera umat Islam bukan bendera eks HTI. Bendera tersebut merupakan bendera Rasulullah saw. yang pernah mengobarkan api jihad dalam melawan kafir Quraisy.

Inilah alam demokrasi sekularisme yang telah memberikan kesengsaraan, intimidasi hingga persekusi terhadap ajaran Islam dan para pengembannya.
Sekularisme tidak akan pernah memberikan ruang bagi umat Islam untuk hidup nyaman dalam beribadah.
Jadi sungguh sangat sulit bagi kita mengharapkan agar umat Islam ini mendapatkan apresiasi yang baik dari penguasa yang ada semakin di bungkam.

Padahal dalam Allah telah memperingatkan barang siapa yang menghalang-halangi kejayaan Islam kerugian yang akan didapatkan dunia hingga akhirat.

(ٱلَّذِینَ یَصُدُّونَ عَن سَبِیلِ ٱللَّهِ وَیَبۡغُونَهَا عِوَجࣰا وَهُم بِٱلۡـَٔاخِرَةِ كَـٰفِرُونَ)

(yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (orang lain) dari jalan Allah dan ingin membelokkannya. Mereka itulah yang mengingkari kehidupan akhirat.”
[Surat Al-A'raf 45]

Sungguh hari ini kita merindukan sebuah aturan yang memberikan perlindungan dan kesejahteraan.
Merindui pemimpin yang lembut bukan para penguasa yang mengidap islamofobia akut. Oleh karenanya, hanya dalam sistem khilafah hidup umat Islam akan aman dan nyaman. Simbol-simbol Islam akan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi pemeluknya. Tak kan ada lagi intimidasi dan persekusi terhadap ajaran Islam. Insya Allah negeri ini akan diliputi kebahagiaan dan keberkahan hidup.

(وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰۤ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوۡا۟ لَفَتَحۡنَا عَلَیۡهِم بَرَكَـٰتࣲ مِّنَ ٱلسَّمَاۤءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَـٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذۡنَـٰهُم بِمَا كَانُوا۟ یَكۡسِبُونَ)

Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai apa yang telah mereka kerjakan.
[Surat Al-A'raf 96]

Wallahu a'lam bishshawab.


Oleh Heni Ummu Faiz
Ibu Pemerhati Umat

Posting Komentar

0 Komentar