JKDN II, Bung Nicko Pandawa: Kekuasaan yang Sah adalah Melaksanakan Syariat Islam dan Tergabung dalam Khilafah



Pemutaran Film Jejak Khilafah di Nusantara II yang digelar secara online pada Hari Rabu, 20 Oktober 2021. Yang diawali Talkshow dengan menghadirkan Sutradara Film Jejak Khilafah di Nusantara yaitu Bung Nicko Pandawa. Akhmad Adiasta mengawali pertanyaan apa Alasan Launching Film JKDN II yang bertepatan dengan memperingati Mauid Nabi Muhammad Saw.

Bung Nicko Pandawa menyatakan, sebelum memaparkan momen Maulid Nabi. Beliau menjelaskan bahwa sejak kecil kita telah didoktrin bahwa slogan bangsa kita telah terjajah selama 350 tahun. Slogan ini telah melekat di kepala kita. Sebenarnya ketika kita mau mengulik tentang hal ini. Sesungguhnya hal ini diciptakan oleh orang-orang Nasionalis untuk memerdekakan negeri ini. Mereka berusaha untuk membangkitkan rakyat yang terjajah.

Apa yang mereka sandarkan selama 350 tahun cukup aneh. Sehingga mereka menyatakan bahwa penjajahan itu jatuh ketika Belanda pertama kali ke Nusantara pada abad ke 16-an. Padahal ketika mereka datang ke Nusantara, mereka belum menjajah apapun dan Belanda belum efektif menjajah. Belanda menjajah hanya sekitar 40 tahun pada tahun 1904.

Sebenarnya ada satu fakta yang ingin kami hadirkan di kesempatan yang mulia ini yaitu pada momen Maulid Nabi Muhammad Saw. Bahwasannya di hari ini, 380 tahun yang lalu, tepatnya sekitar tahun 1636, itu pernah terjadi satu momen, ketika ada 3 orang utusan dari kesultanan Banten itu pulang dari Mekkah al-Mukkaramah. Dan mereka (ketika datang), membawa sepucuk surat dari Syarif Makkah yang menjadi wakil (wali) dari Khalifah Utsmaniyah. Saat itu adalah Khalifah Murad ke-IV.

Surat ini datang dari Syarif Zaid bin Muhsin al-Hasyimi. Beliau seorang Syarif Mekkah, dan beliau menyampaikan surat kepada Sultan Banten, yaitu Sultan Abu al-Mafakhir Mahmud Abdul Qadir tahun 1966. Dalam surat itu, Syarif Mekkah mengukuhkan Banten, Makasar, dan Mataram sebagai  kesultanan yang sah atas legalitas Khalifah Utsmaniyah dan Syarif Mekkah.

Dan atas dasar itu semua,maka Syarif Mekkah menganjurkan agar Penduduk Banten, Mataram, dan Makasar untuk merayakan Maulid. Itu tercatat dalam buku Sejarah Banten (karya Prof. Dr. Titik Pudjiastuti, S,S., M. Hum). Dalam rangka apa? Ya, Syukuran. Bahwasannya kekuasaan yang sah untuk melaksanakan Syariat Islam dan tergabung dalam Khilafah. Sebagai tanda syukurnya adalah dengan perayaan Maulid. Itu merupakan sebuah budaya yang mulia dan memiliki akar historis yang mendalam dan sebagai bentuk penghormatan kepada nabi kita yang mulia, Rasulullah Saw.

(Sri Mulyati - Muslimah Jakarta)


Posting Komentar

0 Komentar