Merawat Warisan Nabi

 



تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب الله وسنة نبيه

“Telah aku tinggalkan di tengah kalian dua perkara yang kalian tak akan tersesat selama kalian berpegang teguh dengan keduanya; Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya.” (HR Malik, Al-Muwaththa`, no 1594).

Sesungguhnya Rasulullah SAW telah meninggalkan 2 warisan yang wajib hukumnya dipelihara oleh Umat Islam. Selama dua warisan ini dipelihara dengan baik oleh umat Islam, maka akan baiklah kondisi umat Islam. Sebaliknya jika salah satu atau lebih dari dua warisan ini musnah atau diabaikan oleh umat Islam, maka umat akan mengalami kondisi kerusakan (fasaad).

Sejatinya, ada warisan ketiga yang ditinggalkan Nabi saw setelah beliau wafat. Warisan ketiga itu adalah Khilafah. Khilafah seperti halnya demokrasi merupakan sebuah sistem pemerintahan. Ia merupakan kepemimpinan umum bagi seluruh umat Muslim di dunia. Ia pula yang akan mengurus warga negaranya dengan penerapan syariah Islam. Dan, ia pula yang akan menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad. Sehingga Islam rahmatan lil ‘alamin (Islam rahmat bagi seluruh alam) bisa diwujudkan.

Warisan ketiga pun wajib dirawat. Karena sama halnya seperti dua warisan sebelumnya, ketika ia hilang maka kerusakan dan kesengsaraanlah yang akan melingkupi umat Islam dan seluruh alam. Oleh karena itu, para shahabat dan generasi Islam terdahulu tetap merawatnya dan menerapkannya hingga datang malapetaka runtuhnya khilafah ditangan penjajah.

Pasca runtuhnya pada 3 Maret 1924, terbuktilah firman Allah Swt,

فَمَنْ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلا يَضِلُّ وَلا يَشْقَى وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكاً

“Lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit…” (QS Thaha : 123-124)

Umat Islam pun hidup dalam kesempitan dan penderitaan. Kerusakan pun sedemikian merajalela pasca keruntuhannya. Karena tanpa khilafah, tidak ada lagi penerapan Alquran dan Sunnah secara kaffah.

Dalam sejarahnya, kekhilafahan mengalami beberapa periodisasi. Periode Khulafauurrosyidin, Kekhilafahan Bani Umayyah, Kekhilafahan Bani Abasiyah, dan Kekhilafahan Utsmaniyah. Selama periodisasi kekhilafahan ini, Islam menyebar ke seluruh dunia. Bahkan hingga menguasai ⅔ dunia. Nusantara pun sempat menjadi bagiannya.

Salah satu jejak Khilafah di nusantara bisa dilihat dari adanya Kesultanan-kesultanan Islam yang ada dalam sejarah nusantara. Diantaranya adalah Kesultanan Siak Sri Indrapura. Kesultanan Siak Sri Indrapura terletak di Provinsi Riau. Kesultanan ini didirikan oleh Sultan Abdul Jalil (1723). Pada perkembangannya, Kesultanan Siak tumbuh menjadi kesultanan bahari yang kuat dan sangat diperhitungkan di wilayah pesisir timur Sumatra dan Semenanjung Malaya yang waktu itu sedang mendapatkan tekanan dari imperialisme Eropa.

Di Istana Siak, kita bisa menemukan simbol bulan bintang yang merupakan lambang Khilafah Utsmaniyyah. Pada masa itu, hampir semua bangunan, makam, dan masjid-masjid di Nusantara terdapat simbol bulan bintang. Kesultanan Siak ikut menggunakan simbol bulan bintang tersebut pada bangunan istananya karena terinspirasi dari Sultan Muhammad Al-Fatih.

Pengaruh Khilafah Abasiyyah juga bisa kita temukan di sini. Sultan Siak menggunakan gelar Al-Mustanjid Billah yang merupakan salah satu gelar dari Khalifah Abasiyyah. Gelar-gelar yang biasa dipakai oleh Khalifah Abasiyyah ternyata digunakan pula oleh beberapa Sultan di Nusantara. Antara lain Sultan Hasanuddin dari Makassar menggunakan gelar Al-Mutawwakkil Alallah, Sultan Thaha Saifuddin dari Jambi menggunakan gelar Al-Wasik Billah, di Kesultanan Sulu Filipina Selatan ada salah satu sultannya yang bergelar Harun Al-Rasyid.

Bukti sejarah tak lagi terbantahkan, jejak Khilafah di Nusantara memang ada dan bisa kita temukan hingga hari ini. Masih kurang? Kalau begitu, pastikan tanggal 20 Oktober 2021 Anda tidak kemana-mana. Mari kita tonton film dokumenter yang fenomenal karya sineas muda Islam yaitu “Jejak Khilafah Di Nusantara 2”. Don’t forget to Save The Date.


Oleh U Bening Kinasih

Posting Komentar

0 Komentar