Pembahasan ideologi asing di ranah pendidikan merupakan hal yang dianggap wajar di tengah sistem saat ini. Hal ini membuktikan keberadaan bibit ideologi tersebut meskipun belum diterapkan sekalipun. Ideologi yang dimaksud adalah ideologi komunisme. Ideologi ini sudah mendapat stigma buruk di negeri ini namun pembahasannya masih ada di bangku-bangku pendidikan.
Bahkan pada hakikatnya, ideologi komunisme merupakan ideologi yang berbahaya karena meniadakan eksistensi Tuhan bahkan agama pun dianggap sebagai candu, padahal agama Islam merupakan jalan hidup yang sesuai fitrah dan memuaskan akal manusia. Namun pada saat yang sama, Islam sebagai ideologi justru dijauhkan dari pembahasan terutama melalui jalur pendidikan. Padahal, kedua ideologi tersebut memiliki landasan berpikir bahkan sistem peraturan untuk mengatur kehidupan.
Setiap pemikiran, perbuatan, perasaan maupun peraturan yang diterapkan oleh seseorang pasti dipengaruhi oleh cara pandangnya. Adapun cara pandang ini dipengaruhi oleh ideologi yang dianutnya. Pada hakikatnya ideologi terus menuntut untuk diterapkan dan disebarluaskan. Maka, suatu hal yang sangat wajar jika suatu ideologi yang dianggap paling negatif atau berbahaya sekalipun masih dibahas tanpa batas wilaya dan waktu. Salah satu contoh ideologi yang dimaksud adalah ideologi komunisme.
Di tengah eksistensi ideologi kapitalisme saat ini, berbagai upaya pencegahan eksistensi ideologi komunisme pun dikerahkan, baik oleh rezim maupun masyarakat. Tidak hanya ideologi komunisme, tetapi ideologi Islam pun turut distigma negatif atau sudah tidak relevan dengan zaman. Upaya pengerdilan ideologi di tengah penerapan atau eksistensi ideologi yang berbeda merupakan hal yang sangat wajar karena hakikatnya ideologi tidak dapat diterapkan berdampingan pada waktu yang bersamaan. Namun, eksistensi ideologi komunisme maupun Islam tetap ada meskipun sedang tidak diterapkan.
Pada periode saat ini, pengkajian ulang mengenai ideologi komunisme sudah mulai dianggap lumrah dan biasa, padahal sudah ada peraturan yang mengatur penghentian ekspansi ideologi komunisme maupun eksistensi PKI. Ideologi ini mulai digaungkan kembali oleh generasi muda sebagai ideologi yang dapat menyelesaikan masalah kelas maupun ketidakadilan negeri saat ini. Kegagalan penerapan ideologi kapitalisme pun akhirnya berujung pada tawaran untuk menerapkan ideologi komunisme. Di sisi yang lain, ideologi Islam terus dianggap tidak relevan dengan zaman bahkan dianggap ideologi yang dapat diterapkan sebagai sistem peraturan, padahal Islam memiliki serangkaian peraturan hidup, pemikiran, maupun cara pandang yang sesuai fitrah manusia dan memuaskan akal.
Di tengah sistem kapitalisme yang berlandaskan sekularisme-liberal, kebebasan berpendapat dijamin tanpa mempertimbangkan benar dan salahnya. Pada akhirnya, eksistensi ideologi komunisme yang sebenarnya tidak sesuai dengan fitrah penciptaan manusia pun terus dibiarkan berkembang hingga akhirnya hadir dengan versi barunya. Namun, di tengah penerapan sistem ideologi yang sama pula, Islam terus didiskriminasi karena landasan ideologi kapitalisme yang memisahkan agama dari kehidupan tidak sesuai dengan landasan Islam, menerapkan ajaran Islam dalam segala lini kehidupan.
Berbeda halnya dengan sistem kehidupan yang berlandaskan ideologi Islam, setiap aspek kehidupan akan disesuaikan dengan apa yang disyariatkan Allah SWT, Sang Pencipta Kehidupan. Zat yang Maha Mengetahui apa-apa yang dibutuhkan oleh ciptaan-Nya. Dalam penerapan sistem Islam, ideologi yang tidak sesuai fitrah manusia (kapitalisme dan komunisme) akan ditiadakan penerapannya. Berbagai strategi akan diupayakan untuk mencegah kembali eksisnya sistem yang tidak sesuai dengan fitrah diciptakannya manusia yakni beribadah Kepada Allah SWT secara adil.
Ekspansi ideologi yang tidak sesuai fitrah manusia, baik kapitalisme maupun komunisme akan tetap ada selama ideologi Islam belum diterapkan. Untuk mewujudkan penerapan Islam secara paripurna, kaum Muslimin harus mencontoh metode yang telah dicontoh oleh Rasulullah SAW yakni berdakwah. Maka, solusi tuntas dan mengakar untuk memberhentikan ekspansi ideologi yang tidak sesuai fitrah manusia adalah dakwah penerapan Islam secara paripurna. wallahu a’lam bishshawab.[]
Oleh: Isra Novita, Mahasiswi Universitas Indonesia
0 Komentar