Meneguhkan Keimanan di tengah Gelombang Kekufuran


Menapaki jalan perjuangan dakwah  di alam dunia tak selamanya mulus dan bertabur bunga kebahagiaan. Namun, sunatullah akan ada rintangan dan tantangan yang harus dihadapi. Cibiran, nyinyiran, hinaan hingga lepasnya nyawa dalam diri menjadi sebuah risiko dalam perjuangan. Tak perlu gundah gulana apalagi menyesali saat apa yang dicita-citakan belum sesuai harapan. Bersabarlah dan jalani prosesnya diiringi dengan ketaatan kepada-Nya.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kita saat ini hidup dalam sistem kapitalisme. Banyak dari kita yang tergerus pemikiran rusak tersebut. Orientasi materi kadang membayang-bayangi kehidupan sehari-hari tak terkecuali para pengemban dakwah. Tak dipungkiri jika kemudian ada orang-orang yang tidak tahan godaan dunia, pada akhirnya melepaskan dan mundur dari perjuangan demi ambisi kekuasaan atau gemerlap dunia.

Dakwah Adalah Pilihan Hidup Yang Terbaik.

Siapapun yang telah memahami ajaran Islam yang mulia bahwa hidup merupakan dakwah. Menebar kebaikan dan memberantas kemaksiatan dari muka bumi hingga kemuliaan Islam menyelimuti bumi. Karena dengan dakwah menjadi puncak pencapaian tertinggi bagi seorang muslim di dunia?

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah. Mengerjakan amal salih dan berkata "sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?
(QS Fushshilat(41):33).

"Andai mereka dapat meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku menghentikan dakwah ini maka hingga Allah memenangkannya atau aku binasa di jalannya, aku takkan meninggal kan dakwah ini
( Ibnu Hisyam,Sirah Ibnu Hisyam,1/266).

Sikap inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya. Dakwah Islam menjadi poros hidup dan ajaran Islam menjadi penuntun kehidupan. Rasulullah saw dan para sahabatnya tak pernah lelah menyalakan cahaya Islam dan tak gentar menghadapi tantangan dan cibiran dari musuh-musuh Allah.
Sikap tegas inilah yang kemudian menghantarkan menjadi jiwa pemenang sekalipun gelombang kejahatan dan kezaliman terus menghadang. Khilafah Islam menjadi bukti peradaban Islam yang gemilang.

Sikap Pengemban Dakwah di Era Globalisasi

Jiwa yang bersih dan terbebas dari belenggu dunia bukanlah sebuah hal yang mudah dijalani. Hal ini karena diperlukan kekokohan iman dan takwa yang membahana. Saat jiwa dilanda kebimbangan saat menentukan pilihan hidup antara ambisi dunia atau jalan dakwah yang harus diutamakan tentu diperlukan keberanian. Inilah tantangan kehidupan yang sebenarnya.
Untuk itu kembali renungkanlah hakikat kehidupan kita sebenarnya. Ingatlah pula bahwa Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya yang mau bersabar dan berjuang dalam menegakkan agama Allah.

Kiat Meneguhkan Keimanan di tengah Gelombang Kekufuran

Saat alam kapitalisme masih menguasai bumi diperlukan bagi kita sebagai pengemban dakwah untuk terus mengokohkan keimanan di antaranya adalah sebagai berikut:

Pertama, ubahlah mindset bahwa kehidupan ini adalah sebuah pengembaraan sementara,  kita akan kembali menuju ke kampung akhirat yang abadi. Menjadikan dunia sebagai ladang untuk menebar benih kebaikan tentu akan menjadi kita semakin bersemangat dalam berdakwah.

Kedua, bertawakal kepada Allah Swt dalam kehidupan sehari-hari dan senantiasa bersikap qonaah, sabar, zuhud ketika musibah melanda. Meyakini bahwa rizki sesungguhnya milik Allah dan sudah dijamin bagi makhluknya di alam dunia. Pemahaman ini akan menjadikan hidup tidak "ngoyo" hingga mengorbankan dakwah.

Ketiga, perbanyaklah membaca Sirah Nabawiyah dan para sahabatnya. Hal ini dilakukan agar menguatkan mental agar tidak mudah futur saat kondisi hati dilanda kegagalan atau kekecewaan atau penolakan dakwah.

Keempat, jika Allah menghendaki berlimpah harta ingatlah bahwa itu titipan Allah yang akan dimintai pertanggungjawaban atas titipannya. Maka jadikanlah harta yang dipunya untuk dakwah dan kemanfaatan bagi umat. Hal ini seperti yang dilakukan oleh para sahabat Rasulullah saw. Melalui kekayaan yang berlimpah mereka infakkan di jalan Allah demi mengejar target akhirat. Inilah yang dilakukan oleh Abdur Rahman Bin Auf dan para sahabat Rasulullah Saw lainnya.

Kelima, Jangan pernah sedikitpun untuk meninggalkan dakwah. Meninggalkan dakwah adalah sebuah kerugian terbesar bagi seorang muslim.
Berpegang teguhlah dengan jamaah yang istikamah yang menyeru kepada perbaikan umat yaitu penerapan syariah dan khilafah. Saling mendoakan dan mengingatkan saat khilaf akan menjadikan kita kuat dan tahan banting dalam arus kehidupan yang kian menantang.

Keenam, yakinkan bahwa Allah selalu menolong dari jalan yang tidak disangka-sangka bagi siapapun yang taat syariat bukan yang ahli maksiat apalagi tebar pesona pencitraan demi sebuah ambisi jabatan.

Insya Allah dengan menjalankan tips ini kekokohan iman akan dirasakan, mendarah daging menjadi hidup lebih bermakna.

Wallahu a'lam bishshawab.


Oleh Heni Ummu Faiz

Ibu Pemerhati Umat

Posting Komentar

0 Komentar