Di hadapan sekitar 67 Muslimah Kota Depok dan sekitarnya, Praktisi Kesehatan, Ustazah drh. Iin Ummu Nayla mengungkapkan bahwa moderasi Islam dapat mewujudkan keluarga moderat sesuai dengan nilai-nilai Barat.
“Isu moderasi keluarga berawal dari istilah moderasi Islam atau deradikalisasi, dengan target mewujudkan keluarga moderat di tengah-tengah umat, yang sesuai dengan nilai-nilai Barat serta mengusung isu kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan di keluarga,” tegas Mubalighah Kota Depok ini dalam Kajian Online Muslimah: Keluarga Moderat, Sakinah Mawadah wa Rahmah? Ahad, (14/11/2021) via Zoom Meeting di Depok.
Menurutnya, moderasi Islam bercirikan dua hal, yaitu tasawuth (moderat/pertengahan) serta tasamuh (toleran), termasuk di dalamnya gagasan tentang HAM (seperti tidak boleh adanya hukuman ketika orang melakukan pelanggaran, misal hukuman cambuk/rajam bagi pelaku zina adalah dianggap melanggar HAM), kesetaraan gender, pluralisme (konsep yang menganggap semua agama adalah sama, tidak ada agama yang lebih unggul), serta terorisme.
“Keluarga moderat tak sama dengan sakinah, mawaddah wa rahmah, dikarenakan relasi suami istri dibangun berdasarkan kesetaraan, kehendak, dan keridaan berdua, saling berbagi, bahkan perannya bisa saling tukar peran. Seolah konsep yang mereka tawarkan terlihat baik dan akan memberikan solusi atas berbagai masalah rumah tangga yang marak terjadi, seperti perceraian dan pemerkosaan dalam perkawinan,” bebernya.
“Lalu, bagaimana konsep keluarga dalam Islam serta makna sakinah mawaddah wa rahmah menurut Islam?” tanyanya.
“Islam memberikan tuntunan tentang tujuan pernikahan dan kehidupan berkeluarga agar menjadi berkah, bernilai ibadah dan memberikan ketenangan suami, istri dan anggota keluarga lainnya. Tujuan tertinggi keluarga Muslim menggapai ridha Allah yang akan terwujud jika diniatkan ikhlas dan sesuai syariah,” jawabnya.
Lanjutnya, “Adapun arti dari sakinah adalah kedamaian, yang akan diberikan oleh Allah kepada para Nabi dan orang-orang yang beriman agar tabah dan tak gentar menghadapi apa pun. Sakinah dalam keluarga dapat diartikan sebagai keadaan yang tetap tenang meskipun menghadapi banyak rintangan dan ujian kehidupan. Mawaddah diterjemahkan sebagai cinta, maknanya dalam keluarga adalah orang yang memiliki cinta dalam hatinya akan senantiasa menjaga cinta baik di kala senang maupun susah. Rahmah diartikan sebagai kasih sayang, rasa kasih sayang akan menyebabkan seseorang yang bersifat rahmah akan berusaha memberikan kebaikan, kekuatan dan kebahagiaan bagi orang lain dengan cara yang lembut dan penuh kesabaran.”
Ia pun menegaskan, “Jadi keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah berarti keluarga yang mampu menjaga kedamaian dan memiliki cinta dan kasih sayang. Rasa cinta dan kasih sayang harus ada dalam keluarga untuk saling melengkapi agar setiap anggota keluarga dapat saling membahagiakan dan dapat mewujudkan keluarga yang damai secara lahir dan batin sesuai syariah Islam.”
Adapun kiat-kiat mewujudkan keluarga samawa yang ideologis menurutnya, antara lain: Pertama, kuatkan pondasi keluarga dengan akidah Islam serta tujuan berkeluarga adalah untuk ibadah. Kedua, tetapkan standar perbuatan/baik-buruk/benar-salah sesuai syariah Islam. Ketiga, visi misi berkeluarga harus jelas. Visi keluarga samawa adalah di akhirat masuk surga bersama-sama. Adapun misi keluarga samawa mewujudkan samawa di dunia. Keempat, setiap anggota keluarga memahami perannya masing-masing sesuai syariah Islam.
“Tak dipungkiri, keluarga sakinah mawaddah wa rahmah akan dengan mudah tercipta dalam naungan dan peran institusi yang menerapkan syariah Islam, yaitu negara yang menerapkan Islam secara kaffah,” pungkasnya.[]
Reporter: Sandhi Indrati
0 Komentar