Apabila kita memperhatikan life style para generasi muda pastinya selalu up to date, kekinian dan modern. Mari kita membahas life style anak muda terkait dengan isu moderasi yang kini santer kita dengar. Ternyata 11:12 ya, kata-kata modern dan moderasi.
Penting juga kita tahu bedanya, meskipun tulisannya mirip tapi memiliki arti yang berbeda. Mengutip pendapat dari Menag, disebutkan bahwa :
“ Moderasi beragama adalah cara pandang yang membawa orang ke jalan tengah, jauh dari jalan yang berlebihan atau ekstrem. Dengan moderasi beragama, cara beragama masyarakat menjadi toleran, tanpa kekerasan, menghargai budaya dan memiliki komitmen kebangsaan yang kuat “
( Kemenag.go.id10/12/2021).
Kita pasti setuju, generasi muda sebagai generasi penerus bangsa adalah memiliki sikap yang sangat toleran dan mudah diarahkan dari beragam sudut pandang. Sehingga banyak pihak yang menyasar generasi muda untuk mengajak mereka mengikuti berbagai program dan agenda, termasuk mengusung moderasi beragama yang saat ini sangat masif menekankan idenya ke tengah masyarakat.
Menurut Anda, dalam kondisi seperti ini apakah kita akan membiarkan atau justru ingin berbuat sesuatu? Pastinya kita sebagai umat muslim, tidak akan membiarkan hal ini dibiarkan, kita perlu berbuat sesuatu! Karena hakikatnya ide ini merupakan racun berbalut madu yang membinasakan.
Akibat cara pandang ini, jika seorang muslim mengatakan bahwa hanya agamanyalah yang benar, maka seringkali dia akan dicap muslim radikal, ekstrem yang akan mengancam kerukunan. Pengusung ide ini, juga mengatakan bahwa pluralisme menjembatani perbedaan ajaran agama. Sehingga wajar moderasi beragama yang diaruskan pemerintah memperparah identitas umat dan menciptakan Islammofobia. Alih-alih menguatkan akidah dan ketakwaan umat.
Padahal, pengakuan hanya Islam satu-satunya agama yang benar adalah tuntunan dan tuntutan keimanan. Sebagaimana firman Allah dalam QS Ali Imron : 19
ان الدىن عند الله الا سلام
“Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam."
Dari sini jelas bahwa setiap muslim wajib meyakini bahwa Islamlah satu-satunya agama yang benar. Sehingga menganggap muslim yang meyakini hal tersebut sebagai muslim radikal, ektrem dan mengancam kerukunan, sama saja menuduh Islam sebagai ancaman. Tentu ini adalah tuduhan keji dan menyesatkan. Dan tuduhan ini tidak keluar kecuali dari musuh-musuh Islam.
Jika dicermati secara mendalam, moderasi beragama sesungguhnya menghendaki umat untuk berislam sesuai dengan nilai-nilai Barat, yaitu HAM, demokrasi, pluralisme, feminisme dan sebagainya. Syariat Islam terus dibenturkan dengan nilai-nilai tersebut. Sehingga Syariat Islam seperti tertuduh, dan dijauhkan oleh umatnya. Inilah yang dikehendaki musuh-musuh Islam (Barat kolonial), agar umat tidak bangkit dari tidurnya yang panjang.
Oleh sebab itu, menjadi kewajiban bagi kita, mengajak dan menyadarkan generasi muda sebagai bagian dari anak-anak kita untuk mendalami Islam secara kafah, dan membongkar makar jahat musuh-musuh Islam agar generasi muda memiliki pemahaman yang benar dan utuh tentang Islam. Sehingga identitas yang jelas ada padanya hingga mampu mengantarkan dirinya pada keridaan Allah dan mewujudkan peradaban yang mulia. Wallahualam.
Oleh Ir. Meita Luthfia
Pegiat pendidikan
0 Komentar