Sobi dan Bestie, pada nonton tv dan liat video berita kan? Selain nonton konser artis K Pop atau scrolling tiktok, kita juga kudu nyempetin ya lihat berita. Biar isi kepala kita ikut ke-update.
Sobi dan Bestie, di tv maupun di jagat maya lagi heboh #bubarkanMUI menyusul berita penangkapan para Ustadz oleh Densus 88. Diantara Ustadz yang ditangkap itu memang ada yang jadi pengurus MUI. Kontan, akun-akun yang kayanya gak suka sama Islam bergentayangan sambil ngasi mantra-matra cacian. Lalu, nyanyian framing Islam radikal pun didendangkan.
Ustadznya radikal! Ustadznya support terorisme! Sampe kotak amal yang gak ada akal pun difitnah sebagai sarana pendanaan terorisme. Duh duh duh...
But, jangan keburu ge er ya, Sob. Kalo isu terorisme itu cuma nyasar kotak amal atau Ustadz. Justru sasaran tembak lebih potensial itu kalian, generasi penerus kaum ini. Inget gak, dulu ada tuduhan kalau rohis itu disusupi radikalisme? Atau isu “good looking” yang dilontarkan mantan Menteri Agama, Bapak Fahrul Rozy?
Yang kaya gini ini, tujuannya bikin remaja kek kalian takut untuk belajar dan terikat dengan hukum Islam kaffah. Liat pengajian bawaannya curiga. Ntar aku dijadiin teroris. Mau pake gamis dan kerudung agar sempurna nutup surat sesuai syariat, insecure. Takut dibilang radikal club. Isamophobia lah pokoknya mah.
But, gak semudah itu, Rosalinda! Mau ngait-ngaitin Islam sama terorisme. Hukum Islam tidak memperbolehkan aksi terorisme. Gak bisa itu ngebom gedung. Ngerusak fasilitas umum. Ngebunuh orang yang gak halal darahnya. Lalu, hancurkan lingkungan. Dalam Islam pelaku yang demikian dihukum dengan setimpal.
Pelaku teror akan diamankan oleh pihak kepolisian atas perintah Khalifah. Lalu, diadili oleh hakim. Kalau aksi terornya sudah mengarah pada bughot alias mau misahin diri dari negara Islam, maka mereka akan diperangi. Perang disini bukan perang untuk menghancurkan tapi perang untuk mendidik mereka. Perang ini diupayakan tanpa membunuh nyawa dan ditujukan untuk mengajak mereka kembali bersatu dalam negara.
Nah, kalau pelaku terornya negara lain? Ya itu mah ga ada kata lain selain Jihad. Semua ada solusinya dalam Islam. Jihad itu gak sama dengan aksi terorisme ya, Sobi dan Bestie. Jihad itu hukum Allah. Jihad diperintahkan oleh Allah swt kepada kita dalam rangka menyebarkan Islam ke seluruh alam. Hingga Islam rahmatan lil alamin bisa diwujudkan.
Jangan bayangin kalau jihad (perang) dalam naungan syariat Islam itu bakalan sebar-bar perang yang dilakukan negara kafir. Coba deh googling perang dengan jumlah korban terbesar dan kerusakan alam terbesar. Pasti bukan perang dalam rangka jihad. Karena Islam mengatur adab tentang perang. Diantaranya tidak boleh memotong pohon. Nah, pohon aja dilindungi. Gimana nyawa manusia yang gak ikut berperang?
Jadi, Islam itu bukan agama yang ngajarin terorisme atau radikalisme ya Sobi dan Bestie. Ketika Islam kaffah diterapkan, justru Islam menjadi pelindung dan pengayom seluruh warganya termasuk warga non muslim. Mereka hidup damai dan berdampingan.
Hingga ada sebutan bagi Andalusia (kala menerapkan Islam) sebagai kota bagi tiga agama (Islam, Yahudi, dan Kristen). Tapi, setelah Islam dicabut dari Andalusia oleh Raja Ferdinan dan Ratu Isabella dari Aragon, orang Islam dan Yahudi semua dimusnahkan lewat Mahkamah Inkuisisi.
Beda banget kan dengan sistem hidup yang lagi kita jalani saat ini. Dia gagal dalam ngurusi umat. Gagal juga nyejahteraiin umat. Gagal atasi berbagai masalah. Lalu, seenaknya tereak Islam Radikal dan Teroris buat nuntupinnya. Bikin heran mode on and up to maximal.
So, biar kita gak kebawa-bawa nyanyian mereka. Kenali Islam lebih dekat. Ngaji Islam dengan giat. Ajak teman biar ilmumu makin manfaat. Hijrah bareng-bareng biar tambah semangat.
Oleh Rini Sarah
0 Komentar