Mungkin bagi sebagian orang belum paham apa itu moderasi agama, karena ide ini kian santer dibicarakan di berbagai kalangan. Moderasi beragama merupakan sebuah istilah baru yang dijajakan Barat ke dunia Islam. Moderasi beragama terus digaungkan untuk dipraktikkan di seluruh lini kehidupan. Opini ini mencuat manakala isu radikalisme kian santer. Seolah dengan moderasi agama dimunculkan untuk membendung isu khilafah dan jihad yang dianggap mengganggu kepentingan rezim saat ini.
Sebagian orang menganggap moderasi beragama sesuatu yang harus diopinikan guna menciptakan kehidupan yang damai. Namun, justru sebaliknya bagi yang kritis terhadap isu moderasi akan bersikap hati-hati dengan cara membongkar rahasia dibalik bahaya moderasi beragama tersebut.
Sebagaimana dikutip dari Republika.co, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menggelar acara Monolog Budaya dan Launching Buku Moderasi Beragama dalam tiga bahasa di Bali, Rabu (7/12). Kegiatan ini mengangkat tema "Internasional Seminar & Expose on Religious Harmony".
Kapuslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kemenag RI, Prof M Adlin Sila mengatakan, sejumlah perwakilan dari kedutaan negara sahabat turut diundang dalam acara ini, seperti keduataan Amerika Serikat, Australia, Arab Saudi, Mesir, dan China. Selain itu, lanjut dia, beberapa konsuler juga diundang untuk hadir dalam acara ini (Republika.co.id, 8/12/2021).
Bukti ini memperkuat adanya paham moderasi agama. Dalam pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa orang yang kental agama akan menghambat toleransi yang selama ini digaungkan. Moderasi beragama tentu sulit terjadi jika pada paham ajaran Islam yang kafah.
Untuk itu pemerintah pun telah menyiapkan kurikulum pendidikan berbasis moderasi agama untuk semua jenjang pendidikan.
Hal ini disampaikan oleh Menristek terkait moderasi agama,sebagaimana dikutip dari
CNN Indonesia, Mendikbud Ristek)
Nadiem Makarim menyebut pihaknya sedang menyiapkan materi kurikulum moderasi beragama untuk disisipkan dalam kurikulum Program Sekolah Penggerak. Nadiem mengatakan rancangan itu disusun bersama Kementerian Agama (Kemenag). Menurutnya akan dibuat sekolah penggerak yang dibuat guna mengakselerasi sekolah negeri atau swasta untuk bergerak 1sampai 2 tahap lebih maju.
(CNN Indonesia.com, 22/09/2021)
Bahkan dapat dipastikan program moderasi agama ini melalui sekolah penggerak yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia di mana sekolah penggerak dari berbagai jenjang. Program sekolah penggerak di tingkat PAUD terdapat 343 sekolah, SD 1.116 sekolah, SMP 574, SLB 85 sekolah dan jenjang SMA sebanyak 382 sekolah.
Program Guru Penggerak merupakan program besutan Nadiem yang ditujukan untuk mencetak kader kepala sekolah yang berkualitas.
Dikatakan pula bahwa peran guru penggerak sangat penting yang alumninya bakal menjadi pemimpin, pengawas, kepala sekolah
(Republika.co.id 23/09/2021).
Sejatinya bagi kita seorang muslim, patut mewaspadai dengan berbagai macam tipu daya muslihat Barat. Karena ide-ide yang terus digulirkan tiada lain untuk mencuci otak(brainwash) agar ide tersebut dijadikan pijakan bertindak dan berperilaku sehari-hari. Bisa dibayangkan jika tidak pandai memilah dan memilih setiap ide yang masuk, akan merusak dan membawa kesengsaraan di dunia akhirat. Tak terkecuali paham moderasi beragama tersebut.
Pengertian Moderasi
Beberapa pengertian moderasi di antaranya, yaitu:
Menurut Angel Rabasa, Peneliti Senior RAND Corporation)
“Moderat artinya orang yang mau menerima pluralisme, feminisme, kesetaraan gender, demokrasi, kemudian humanisme dan lain sebagainya(Hidayatullah.com, 21/12/2021).
Moderasi beragama, seperti yang dinyatakan oleh Wapres, diukur dari empat indikator, yakni toleransi, antikekerasan, komitmen kebangsaan, serta pemahaman dan perilaku beragama yang akomodatif terhadap budaya lokal atau konteks Indonesia yang multikultural dan multiagama (nasional.tempo.co 23/06/2021).
Sedangkan menurut
fereydoon Hoveyda" islamic moderation:, "moderate muslim", digunakan setelah 1979 yaitu untuk mendeskripsikan konteks hubungan antara dua hal. Di satu sisi muslim di sisi lain Barat. Dalam konteks inilah kemudian muncul moderate islamist (aktivis muslim moderat) yang dianggap pro Barat.
Jika ditelaah lebih dalam terkait empat indikator yang dinyatakan wapres ataupun dari beberapa pakar di atas memang ambigu.
Bahkan lebih digunakan untuk mengukur warga khususnya kalangan muslim semata. Sedangkan bagi nonmuslim tidak. Moderasi beragama sering dikontraskan dengan radikalisme atau ekstrimisme.
Siapapun yang taat syariat maka akan dianggap intoleransi, penghambat kemajuan zaman.
Selama ini moderasi beragama senantiasa dikaitkan dengan dalil Al-Qur'an dalam surat al-Baqarah 143. Di dalam surat Al Baqarah ada kata ummatan wasathan. Orang -orang penganut paham sekularisme mengatakan bahwa Islam itu harus pertengahan artinya tidak terlalu keras (radikal atau ekstrimis).
Padahal sesungguhnya surat al-Baqarahl ayat 143 tidak ada hubungannya sama sekali secara kontekstual. Tapi memang orang-orang sekuler memaksakan kehendaknya agar paham moderasi ini diterima oleh umat Islam.
Kata wasth dalam surat tersebut adalah adil yang memiliki pengertian bahwa umat Islam harus adil. Sebab hanya orang yang bersikap adil yang bisa menghantarkan ke surga. Hal ini tertera dalam riwayat Bukhari Muslim, at Tirmidzi dan Ahmad.
Dari Abi Said Al Khudri ra. dari Nabi saw. bersabda, Demikianlah Kami jadikan kalian umat yang wasath (an). Beliau berkata, (Maknanya itu) adil.
Selain itu makna wasth(an) juga berarti umat pilihan. Syaikh Atha bin Khalil menjelaskan bahwa Allah SWT menjadikan umat Muhammad saw. Sebagai umat yang adil di antara umat, menjadi saksi atas umat manusia. Keadilan menjadi hal yang pokok dalam kehidupan.
Mengapa Allah memilih kata Al wasth. Hal ini karena Allah akan menjadikan umat Islam sebagai saksi umat lain yang posisinya berada di tengah-tengah.
Berdasarkan penjelasan dari ayat tersebut, sesungguhnya moderasi beragama hanyalah sebuah taktik Barat untuk menghancurkan umat Islam. Dalih toleransi untuk bisa menerima keyakinan orang lain walaupun hanya sekadar ucapan selamat hari raya agama lain, pada hakikatnya akan menghancurkan seseorang ke jalan kehancuran terutama akidah.
Selain itu, moderasi beragama hanya akan menghalangi tegaknya sistem Islam yakni khilafah ala minhaj nubuwwah.
Sadar atau tidak bahwa saat ini kaum muslim sedang diobok-obok ajarannya melalui paham moderasi beragama ini. Menjadi agen pendakwah moderasi beragama akan menambah rentetan panjang kesengsaraan, kerusakan hingga menghambat kebangkitan penegakkan syariah dan khilafah.
Ingatlah, ketika kita terus menerus mengamalkan ajaran moderasi, tunggulah kehancuran umat dan bangsa ini. Sementara Barat akan bertepuk tangan, hal ini karena berhasil menancapkan kuku keserakahannya untuk menguasai umat Islam baik secara pemikiran dan sumber daya alamnya. Mereka orang kafir Barat tak pernah berhenti menggambat agar umat ini tidak bangkit.
Oleh karena itu, yakinlah bagi siapa pun yang mendakwahkan moderasi beragama berarti telah membuat titik kehancuran umat Islam.
ولن ترض عنك الیهو د م لا النصر حت تتبع ملتهم
"Dan orang-orang yahudi dan nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti (Agama) mereka." (QS.al-Baqarah [2]: 120)
Wallahu a'lam bishshawab.
Oleh Heniummufaiz
Ibu Pemerhati Umat
#ModerasiBukanSolusi
#WaspadaModerasiBeragama
#IslamJalanKebangkitan
#IslamKaffahSolusiHakiki
#UmatBangkitDenganIslamKaffah
0 Komentar