Sobi dan Bestie, ada lho yang bilang kalau semua agama itu sama. Sama-sama akan menuju Tuhan yang sama walopun nama Tuhannya beda. Kebenaran suatu agama itu gak mutlak kata dia, tapi relatif. Jadi gak boleh ada yang ngaku-ngaku agama dia yang bener, agama orang laen salah. Kan, agama sama-sama ngajak kepada kebaikan. Gitu katanya.
Selintas sih kok kaya bijak amat ya ini pemikiran. Tapi sebenernya sesat. Coba deh dipikir, Tuhan semua agama itu beda. Baik nama maupun secara konsep teologisnya. Nasrani dengan konsep Trinitasnya. Jadi Tuhannya ada 3 dalam 1, 1 jadi 3. Kalau Yahudi lain lagi. Katanya Uzair putra Tuhannya. Untuk agama-agama yang lain Tuhannya dewa-dewa.
Nah, Islam juga lain lagi. Konsep ketuhanan dalam Islam ada di Al-Qur’an surat Al Ikhlas. Di sana diterangin kalau Allah itu esa alias satu. Tidak beranak dan tidak diperanakkan alias wajibul wujud (keberadaannya wajib). Allah lah tempat meminta pertolongan dan gak ada sesuatu pun yang setara dengan Allah.
Jadi gimana bisa Allah disamakan dengan tuhan-tuhan agama lain. Jelas-jelas beda. Dan Allah pun menerangkan gak ada yang setara dengan-Nya. Jangan-jangan ini ide mau bikin agama baru kali ya. Tuhannya baru juga. Tuhan yang universal. Hehehe
Kitab suci juga beda. Ini pasti sudah diketahui bersama. Dalam Islam kedudukan Al- Qur’an pun diterangkan berbeda dengan kitab-kitab suci lainnya. Allah berfirman:
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian(yang menguji kebenaran) terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.” (QS. Al Maidah [5]: 48)
See, beda kan? Alquran itu datang untuk membenarkan dan jadi batu ujian bagi kitab sebelumnya. Selain itu, Allah memerintahkan untuk menaati apa yang diturunkan-Nya. Jangan nuruti hawa nafsu. Apa yang diturunkan oleh Allah itu maksudnya hukum syariat Islam.
Btw, syariat Islam itu juga beda lho sama syariat agama lain. Syariat agama lain hanya ngatur masalah ibadah aja. Gak yang lainnya. Untuk aturan kehidupan mereka menyerahkannya pada aturan hidup lain. Gak pernah kan Sobi and Bestie baca di buku pelajaran ada sistem ekonomi nasrani? Tapi pernah dong, denger ekonomi syariah alias ekonomi Islam.
Itulah bedanya ruang lingkup syariat Islam dan syariat agama lain. Syariat Islam mengatur seluruh aspek kehidupan. Dari urusan pribadi hingga negara. Dari melihat perempuan hingga melihat masa depan (akhirat). Dari aturan sholat, puasa, sampai jihad dan hubungan luar negeri. Pokoknya lengkap. Karena Islam bukan hanya agama ritual tapi ideologi juga.
Jadi, sayang bener kalau kita punya pikiran kalau semua agama itu sama. Karena Islam akan dikerdilkan jadi sekedar agama ritual. Bukan ideologi yang bisa memecahkan setiap masalah hidup. Nanti buat menyelesaikan problematika hidup, manusia akan ngambil dari ideologi selain Islam. Ideologi buatan manusia. Seperti saat ini. Hasilnya? Kerusakan dimana-mana. Banyak orang misqueen, banyak yang gak ada akhlak, kelakuan barbar merebak. Pada ngerasa kan?
Oleh Rini Sarah
0 Komentar