Al Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan Allah swt melalui malaikat Jibril kepada Rasulullah saw.Al Qur’an berisi petunjuk dan aturan kehidupan yang dibuat oleh Allah sebagai bekal manusia menjalani kehidupan dunia. Tak satupun amal perbuatan mansia yang tidak diatur oleh Allah di dalam Al Qur’an. Allah memberi aturan yang sangat lengkap dan rinci agar manusia berjalan di kehidupan dunia sesuai tujuan penciptaanya, yaitu untuk beribadah kepada Allah swt.
Namun, harus dipahami bahwa makna ibadah yang dumaksud bukanlah hanya sekedar sholat 5 waktu saja. Melainkan setiap amal perbuatan manusia wajib menggunakan aturan Allah bukan yng lain, inilah yang dimaksud dengan makna ibadah. Allah pun telah memilih manusia terbaik sebagai uswatun hasanah yaitu Rasulullah saw, sebagai role mode aplikasi amal yang harus diterapkan dalam medan kehidupan yang fana ini.
Begitu rinci dan detilnya aturan tersebut, agar memudahkan manusia dalam beramal dan tidak tergelincir pada amal perbuatan yang menghantarkan kepada dosa. Karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang lemah, terbatas dan sangat mudah untuk melakukan khilaf/salah, sehingga ia membutuhkan aturan dari zat yang menciptakannya. Manusia pun akan melaksanakan aturan Allah swt yang berisi perintah yang harus dikerjakan dan larangan yang harus ditinggalkan.
Manusia melaksanakan perintah dan larangan ini, harus dipenuhi kesadaran dan dorongan keimanan kepada Allah swt serta meyakini bahwa hanya aturan Allah sajalah yang terbaik untuk dirinya bukan yang lain. Oleh karena itu, seorang Muslim wajib mengkaji, memahami, mengamalkan dan mendakwahkannya hukum syariat Allah. Dengan cara ini maka akan memunculkan kesadaran kepada diri seorang muslim untuk senantiasa terikat pada aturanNya dan berhati-hati dalam beramal karena setiap amal akan diminta pertanggungjawaban dariNya.
Allah berfirman,”Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? Hukum siapakan yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang meyakini agamanya? (QS Al Maidah : 50).
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabnya” (QS Al Isra : 36)
Kedua ayat diatas sebagai pengingat bagi setiap muslim untuk berhati-hati dalam beramal, karena akan ada kosekuensinya apabila kita salah dalam mengambil aturan dalam beramal. Hal inilah yang menjadi panduan bagi kaum muslimi untuk senantiasa menjadi pembelajar sejati untuk mengkaji dan mengamalkan serta mendakwahkan hukum syariat agamanya.
Kesempurnaan hukum yang terkandung dalam Al Qur’an ini bukan hanya mengatur tentang kaum muslim saja tetapi juga non muslim dalam hal selain yang berkaitan dengan kepercayaan mereka. Karena dalam agama mereka hanya memiliki aturan bagaimana beribadah kepada tuhannya. Sedangkan aturan tentang jual beli, makanan, minuman, pakaian dan lain sebagainya mereka tidak memiliki aturan. Maka ranah inilah, Islam memberikan aturan kepada non muslim, karena dalam kehidupan sehari-hari kaum muslim dan non muslim terjadi interaksi yang memerlukan aturan. Dan Islam memiliki aturan tersebut, inilah yang menunjukkan bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam.
Allah bukan hanya memberikan reward bagi hambanya yang senantiasa berupaya sekuat tenaga untuk terikat pada aturannya yang tertuang dalam Al Qur’an. Tetapi juga Allah memberkan reward yang luar biasa kepada setiap muslim yang menghafalkan isi Al Qur’an dan membacanya setiap hari serta yang mengajarkan membaca Al Qur’an.
Rasulullah bersabda.” Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR Al-Bukhari). Di dalam hadis ini Allah swt membeikan predikat manusia terbaik kepada orang yang mempelajari Al Qur’an. Yaitu menghafalkan, memahami dan mengamalkannya dengan ganjaran surga. Surga adalah tujuan akhir kehidupan setiap muslim yang menjadi impian dan berupaya sekuat tenaga agar ketika di akhirat kelak Allah menempatnya di surgaNya.
Hal inilah yang menjadi motivasi keluarga-keluarga muslim dengan menjadikan Al Qur’an sebagai bacaan dan rujukan aktifitas amal sehari-hari mereka. Kita banyak melihat anak-anak dari keluarga muslim yang mereka menjadi penghafal Al Qur’an, karena begitu banyaknya pahala dan kebaikan yang telah dijanjikan Allah bagi orang yang menghafalkan Al Qur’an.
Dan para orang tua pun harus terus berupaya agar dapat menjadi bagi dari orang-orang yang menghafal dan mengemban isi Al Qur’an. Karena Al Qur’an adalah obat penawar agar keluarga-keluarga muslim tidak terkontaminasi dengan persepsi/paham rusak yang diterus digencarkan oleh musuh-musuh Islam. Dengan tujuan ingin menghancurkan Islam dan kaum muslim dengan menghancurkan tatanan keluarga. Karena musuh-musuh Islam sangat paham, bahwa keluarga merupakan tempat menyemai para generasi penghafal dan pengemban Al Qur’an untuk mewujudkan kembali kemuliaan Islam dengan tegak khilafah.
Hal Inilah yang sangat ditakuti dan tidak diinginkan oleh kafir barat. Sehingga mereka dengan berbagai macam cara terus mengopinikan ide sesat ala mereka agar tujuan mereka dapat tercapai. Namun sayangnya, walaupun begitu kerasnya upaya musuh-musuh Allah ingin menghancurkan Islam dan keluarga muslim, mereka tidak akan pernah berhasil selama Al Qur’an senantiasa menjadi pedoman dan rujukan dalam menghadapi setiap tantangan kehidupan.
Kaum muslim harus menyadari pentingnya mempelajari dan mengamalkan Al Qur’an dalam kehidupan. Tidak mengambil apapun kecuali berasal dari Al Qur’an. Karena ide/paham yang rusak dan batil bertebaran disekeliling kita. Tetap istiqomah mempelajari dan mengamalkan Al Qur’an serta memperjuangkan hingga pada saatnya nanti Allah akan memenangkan agama ini walaupun orang-orang kafir tidak menyukainya. wallahualam.
Oleh : Siti Rima Sarinah
0 Komentar