Ilusi Kawasan Layak Anak di Bekasi

 




Anak adalah permata hati orang tua. Layaknya permata, ia dijaga dan dirawat sepenuh hati. Bahkan tak jarang orang tua rela mempertaruhkan nyawa untuk anaknya sehingga kita sering mendengar bahwa kasih sayang orang tua sepanjang masa.

Namun saat ini, menjaga anak tak semudah teori yang bertebaran di kajian ilmu parenting. Arus sekularisme yang menjangkiti kehidupan, tak jarang membuat para orang tua harus banjir air mata dalam menjaga dan merawat anaknya.

Kehidupan yang amburadul, seringkali menjadikan anak sebagai korban. Seperti yang sering terjadi di Bekasi, Jawa Barat. Menurut viva.co.id (15/12/2021) seorang gadis belia  MI(14) dirudapaksa oleh 5 orang yang ia kenal di sosial media.

Demikian juga yang terjadi pada gadis S (11). Seorang pria A (35) tega melakukan hal tak senonoh kepada gadis malang itu. Menurut hasil visum, ditemukan adanya luka pada bagian kemaluan korban S.(Sindonews.com, 22/12/2021).

Lebih miris lagi, pihak berwajib meminta keluarga korban sendiri untuk menangkap pelaku tindakan asusila tersebut. Hal itu dikarenakan tidak adanya surat penangkapan yang belum bisa dikeluarkan oleh pihak kepolisian. "Saya bilang (ke polisi) kalau pelakunya mau kabur ke Surabaya, tapi saat itu polisi tidak bisa bertindak karena alasan belum ada surat perintah penangkapan," tutur ibu korban (Tribuncirebon.com, 24/12/2021).

Kejadian yang menyayat hati ini terjadi di tengah upaya pemerintah menjadikan Bekasi sebagai kawasan layak anak. Upaya ini pun mendapatkan dukungan dari  PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK). Melalui program khusus, perusahaan ini mengucurkan dana yang diperuntukkan bagi perkembangan dan kemajuan anak. Seperti yang dituturkan oleh Head of Public Relations PT Lippo Cikarang Tbk Jeffrey Rawis. Fokus program ini  adalah aktivitas perkembangan dan kreativitas anak. (Antaranews.com, 17/12/2021).

Bahkan, demi terwujudnya kawasan layak anak, pemerintah kota Bekasi tengah mempersiapkan sarana dan prasarana seperti taman bermain. Tak tanggung-tanggung, Rahmat Effendi selaku Walikota Bekasi membentuk satuan tugas untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak di wilayah Bekasi. Hal ini bertujuan untuk menjamin perlindungan terhadap anak. (Republika.co.id, 27/7/2021).

Namun nahas, sistem sekularisme kapitalis liberalis ini sama sekali tidak mampu melindungi umat manusia, termasuk anak yang notabene mempunyai kebutuhan untuk selalu dilindungi. Terbukti nyata, banyaknya tempat edukasi anak, tempat bermain dan kegiatan-kegiatan kreativitas yang diklaim mampu membuat anak merasa nyaman, tak berkutik di bawah rongrongan sistem kufur ini.

Bahkan pesatnya lembaga perlindungan anak yang ada di negara ini seolah tak terlihat akibat banyaknya kasus kekerasan yang  terus terjadi. Tak ayal, impian kawasan layak anak bak mimpi di siang bolong. Inilah wajah buruk sekularisme. Sistem yang sudah layak kita kubur dalam-dalam.

Sistem sekularisme  tidak pernah memberikan solusi tuntas terhadap permasalahan hidup manusia. Pemisahan agama dengan kehidupan membuat segala tindakan kriminalitas selalu terulang secara sistematis. Sanksi yang diberikan kepada pelaku tak berefek jera.

Tentu saja berbeda dengan sistem Islam. Sistem sempurna yang berasal dari Allah Swt. yang memberikan solusi pasti terhadap umat manusia. Islam mendudukkan anak-anak sebagai generasi penerus yang harus dilindungi dan disayangi.

Bahkan dalam perang saja, Islam melarang untuk membunuh wanita dan anak-anak. Hal ini terdapat pada riwayat Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bin 'Umar RA.

" Aku mendapati seorang wanita yang terbunuh dalam sebuah peperangan bersama Rasulullah SAW. Kemudian beliau (Rasulullah SAW) melarang membunuh kaum wanita dan anak-anak dalam peperangan."

Demikianlah Islam menyayangi anak anak dan melindungi mereka dengan sempurna. Tak hanya sekadar membentuk kawasan layak anak, tapi benar-benar menjaga dari kekejian para predator anak. Maka sudah saatnya sistem Islam lah yang mampu menjawab semua permasalan anak. Haruskah menunggu korban berjatuhan lagi?

Oleh: Hessy Elviyah, S.S


Posting Komentar

0 Komentar