Sobi Besti, kebangkitan menurut ulama besar Syekh Taqiyudin an-Nabhani dalam kitab Hadayats ash-Shiyam didefinisikan sebagai peningkatan taraf berpikir. Yang tadinya cara mikirnya ala-ala hewan, jadi mikirnya seperti manusia seutuhnya.
Kalau hewan kan emang ga mikir ya, Sobi Besti. Mereka ga dikasi akal buat berpikir. Mereka hanya nurutin hawa nafsunya aja. Sama nurutin ilham yang dikasi Allah Swt. ketika mereka menuhi kebutuhannya. Nah, kalau manusia mikirnya cuma kek gini ya bahaya. Bisa jatoh lebih rendah derajatnya dari hewan.
Sejatinya, manusia yang diberi Allah Swt. anugerah akal akan berpikir lebih tinggi. Yaitu, berpikir tentang bagaimana mengatur seluruh urusan hidupnya dengan baik, bahkan berfikir bagaimana cara mengatur dunia dengan memimpinnya.
Ngomong tentang mengatur kehidupan dan dunia itu ga bisa dilepaskan dari pemikiran. Bukan sembarang pemikiran. Tapi pemikiran mendasar tentang kehidupan, manusia, alam semesta plus hubungan ketiganya dengan masa sebelum ketiganya hadir di dunia, serta hubungan ketiganya dengan masa ketika mereka sudah tak ada di dunia.
Pemikiran mendasar tadi akan memancarkan aturan-aturan hidup. Inilah yang kita namakan ideologi. Nah, dengan ideologi inilah kita harus bangkit dan mengatur dunia. Ga ada kebangkitan di dunia tanpa hadirnya ideologi. Sebut aja Eropa, mereka bangkit ketika menemukan ideologi kapitalis dengan pemikiran mendasar sekularisme.
Bangsa Rusia pun sama. Mereka bangkit dengan ideologi komunis sosialis. Mereka melakukan Revolusi Bolshevik 1917 di bawah pimpinan Lenin setelah bersama-sama nganut pemikiran komunis.
Bangsa Arab mengalami kebangkitan dari kejahiliyahan setelah cahaya ideologi Islam meneranginya. Bangsa Arab yang awalnya terbelakang, semenjak abad ke-7 menjadi negara adidaya. Bahkan mereka bisa menguasai hampir 2/3 dunia.
Untuk mengusahakan kebangkitan emang butuh kesungguhan, Sobi Besti. Yang remaja juga harus ikut aktif dalam upaya menghadirkannya. Justru ketika remaja mesti lebih semangat. Karena potensi remaja dari segi kekuatan lebih dari yang tua. Pada masa remaja harus digunakan untuk mengasah ketajaman berfikir. Lebih khusus ketajaman berpikir islami.
Untuk upaya membangkitkan umat sendiri ada beberapa tahapan yang mesti kita ketahui. Tahapan ini bisa kita jadikan jalan untuk meniti kebangkitan yang hqq. Dalam kitab an-Nahdhoh karya Ustaz Hafidz Shalih, dijelaskan sebagai berikut :
1. Setiap muslim kudu sadar kalau mereka punya tugas sebagai pengemban dakwah. Mereka punya kewajiban untuk menyeru manusia kepada Islam dan beramar makruf nahyi mungkar seperti diamanahkan Allah Swt. dalam QS. Anahl:125.
2. Setiap muslim kudu paham Islam sebagai ideologi. Bukan agama ritual belaka. Islam ngatur seluruh aspek kehidupan manusia. Bukan ngatur masalah ibadah dan individu saja. Tapi sampai mengatur ekonomi, pendidikan, hankam, dan negara.
3. Kita kudu berjuang menegakkan Islam.
4. Ngobrol dong sama masyarakat sekitar tentang Islam. Jangan cuek. Sebarkan ide-ide Islam. Bisa lewat ketemuan langsung atau via medsos.
5. Istiqomah berjuang. Jangan malesan. Jangan juga kek kembang api. Heboh meriah di awal. Ga lama pesss padam.
6. Kita juga kudu berani debat, Sobi Besti. Debat yang baik ya. Kita debat ide-ide sesat kek demokrasi dan gerombolannya.
7. Update terus perkembangan masyarakat dan berikan solusinya dengan ajaran Islam.
8. Terakhir, kita bongkar fake-nya kapitalisme. Sistem kapitalisme buatan manusia itu lemah dalam mengatur kehidupan masyarakat saat ini. Supaya masyarakat ngeuh klo selama ini mereka hidup dalam sistem tidak Islami yang menyebabkan mereka hidup dalam kesengsaraan dan jauh dari Allah Swt.
Sobi Besti, yuuuk semangat meniti tahapan kebangkitan hqq ini. Insya Allah, Allah akan senantiasa menyertai.
Oleh Rini Sarah
0 Komentar