350 Tahun Bangsa Indonesia Ber-JIHAD Fii Sabilillah

 


“Benarkah Bangsa Indonesia dijajah selama 350 tahun oleh Belanda?”, Ustadz Guslin al Fikrah sebagai host memantik jalannya acara Ekspo Rajab dengan sebuah pertanyaan yang berlangsung secara online pada Jum’at, 25/02/2022.


Sejarawan Ustadz Nur Fajarudin menjawab sekaligus mengungkap sejarah yang selama ini dikaburkan dengan jawaban menohok, beliau mengatakan, “350 tahun lebih adalah waktu yang kita pergunakan untuk Jihad Fii Sabilillah melawan Belanda dan para penjajah lainnya”. 


Beliau menjelaskan bahwa narasi tersebut muncul dari para pemimpin-pemimpin kita diawal kemerdekaan agar muncul semangat melawan Belanda saat itu, dilain sisi ada juga yang mengatakan narasi tersebut muncul dari Belanda untuk melebih-lebihkan penjajahan mereka.


“Padahal kalau kita hitung, 350 tahun itu terhitung dari masa kedatangan Cornelis de Houtman ke Banten. Perlu kita tahu, bahwa sejak tahun 1870 sebetulnya masih banyak wilayah-wilayah di kepulauan Nusantara yang berdaulat, bahkan memasuki abad ke-20 tahun 1900 awal, kesultanan Aceh masih melancarkan peperangan dengan Belanda”, ungkapnya


Beliau menerangkan bahwa pada masa itu ada 2 kesultanan Sumatera yang berperan vital, yaitu masih berkonfrontasi dengan Belanda, meraka bisa dikatakan masih Merdeka, tidak lain adalah Kesultanan Aceh yang merupakan pintu gerbangnya selat Malaka dan Kesultanan Riau Lingga yang letaknya itu tepat di jalur selat Malaka dan masih banyak kesultanan-kesultanan lain yang kala itu ada dan Merdeka, artinya mereka itu hanya tunduk dibawah kekuasaan Belanda saja.


Sejarahwan tersebut juga mengungkapkan bahwa pada tahun 1920an setelah perang dunia I, Belanda baru menyatakan sebagai penguasa legal atas Indonesia, namun itupun masih ada perlawanan-perlawanan dari kaum muslimin dan lain sebagainya, bahkan di wilayah Jawa sedang berlangsung perlawanan secara politik, yaitu dari Sarikat Islam kemudian muncul Muhammdiyah, Nahdatul Ulama, gerakan-gerakan Nasionalis, dan gerakan-gerakan Komunis, yang nantinya hal itu memberikan efek merapuhkan Belanda. 


“Jadi bisa dikatakan kita itu 350 tahun berjihad fii sabilillah melawan Belanda bahkan lebih karena dihitung dari Spayol, Portugis, Inggris dan Prancis. Kemudian nanti ditambah pada era Jepang, ditambah lagi perang kemerdekaan, kita itu satu bangsa yang jihadnya paling Panjang. Bisa dikatakan kita sama dengan Turki Utsmani, walaupun Turki Utsmani itu melawan secara offensive sedangkan kita defensive”, tutupnya menjelaskan


Reporter : Siti Nurbaiti U.


Posting Komentar

0 Komentar