Keagungan Rajab membuat bulan ini menjadi bulan ibadah, seperti puasa. Banyak masyarakat Islam yang sering kali tidak mengerti kesucian puasa pada bulan yang agung Rajab ini.
Mujibah al-Bahiliyah pernah meriwayatkan, Rasulullah bersabda "Puasalah pada bulan-bulan haram (mulia)." (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Bagi sebagian orang bulan Rajab memaknai Rajab hanya sekadar seremonial semata, tanpa pernah tahu momen apa saja yang ada di bulan tersebut. Menyepelekan bulan Rajab merupakan sebuah kekeliruan berpikir.
Padahal jika ditelusuri begitu banyak peristiwa luar biasa yang diseharusnya dijadikan berburu pahala bagi umat Islam.
Beberapa peristiwa di bulan Rajab di antaranya:
Pertama, peristiwa Isra Mi'raj Baginda Nabi Muhammad saw tepatnya tanggal 27 Rajab. Peristiwa ini sudah menjadi agenda rutin umat Islam untuk memperingatinya. Pada peristiwa tersebut menjadi momentum bagi umat Islam begitu luar biasanya Rasulullah saw. dalam menerima perintah langsung terkait kewajiban shalat lima waktu.
Bagi umat Islam terutama saat ini seharusnya lebih menjaga ajaran Islam yang mulai dikoyak oleh umat Islam sendiri akibat terjangkiti virus sekularisme. Begitu banyak bertebaran konten-konten yang melecehkan shalat di media sosial semisal tiktok.
Kedua, Nabi Muhammad saw hijrah ke Habsyah. Nabi Muhammad pada bulan Rajab hijrah ke Habasyah di bulan Rajab. Ini terjadi pada tahun kelima kenabiannya.
Ketiga, Hari lahir Ali Bin Abi Thalib. Peristiwa di bulan Rajab yang penting bagi umat Islam berikutnya adalah hari lahir Ali Bin Abi Thalib. Bulan Rajab juga menjadi bulan kelahiran Ali Bin Abi Thalib.
Keempat, runtuhnya Daulah Khilafah Islamiah oleh seorang pengkhianat yang bernama Kemal Attaurk, tepatnya tanggal 28 Rajab 1342 H. Sebuah peristiwa sejarah yang menyakitkan umat Islam. Umat Islam tercerai berai tak memiliki induk lagi.
Saat ini umat Islam laksana buih dilautan yang tak punya kekuatan apalagi taring terhadap kaum kafir penjajah yang ada justru menjadi pembebek Barat. Sungguh sebuah kondisi yang menyakitkan.
Dari sini seharusnya umat Islam sadar dan jangan terbuai dengan euforia peringatan Rajab saja, tetapi harus ada kesadaran untuk menegakkan sistem Islam di muka bumi. Peristiwa Isra Miraj harus dibarengi dengan kerinduan dalam membumikan ajaran Islam yang mulia.
Hal ini agar tercipta kerinduan yang hakiki terhadap Islam. Selain itu pula Rajab yang dinanti adalah Rajab dengan balutan baju keagungan yakni Rajab dengan khilafah. InsyaAllah saat Rajab dengan khikafah segala doa jadi mustajab, hidup kitapun akan semakin berkah, kesejahteraan pun kian mantap. Wallahualam.
Oleh Heni Ummufaiz
0 Komentar