Pembangunan Sirkuit Street Race Dipercepat, Tapi Perbaikan Jalan Rusak Tersendat

 


Ironi Pembangunan Sirkuit Street Race vs Perbaikan Jalan Rusak

Polres Metro Bekasi Kota tengah mempercepat penyempurnaan lintasan balap yang akan digunakan dalam acara street race pada Februari 2022 . Rencananya, perbaikan lintasan memakan waktu tiga minggu dimulai hari ini, Kamis (27/1/2022). Sehingga dapat selesai pada 15 Februari 2022, jadi ajang street race bisa digelar sehari setelahnya.  Hal tersebut disepakati setelah pihak Polres Metro Bekasi Kota dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kota Bekasi menggelar rapat koordinasi membahas gelaran street race di Kota Bekasi. (Kompas.com, 27/01/22)


Sebelumnya diberitakan, jalan di Kaliabang Tengah, Perwira, Bekasi Utara, Kota Bekasi, sampai saat ini masih berlubang dan mengintai pengendara yang lewat. Salah satu jalan yang menghubungkan antara Kota dan Kabupaten Bekasi tersebut diperkirakan sudah setahun rusak. Berdasar pantauan Kompas.com, kondisi jalan terlihat berlubang dan beberapa di antaranya tergenang air. Kendaraan baik roda dua atau roda empat yang melintas pun menurunkan kecepatan serta berhati-hati. Tidak jarang akibat jalan berlubang tersebut lalu lintas jadi tersendat. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi menyebutkan bahwa mereka memfokuskan anggaran untuk penanganan Covid-19. Hal ini menjadi alasan jalan Kaliabang di Bekasi tak kunjung diperbaiki.  (Kompas.com , 29/01/22)

 

Inilah sebuah ironi yang terjadi di Kota Bekasi,  perbaikan jalan raya yang notabene merupakan hajat hidup orang banyak bisa kalah prioritas oleh pembangunan sirkuit street race, padahal jalanan yang rusak sejak lama itu telah mendatangkan banyak kerugian bagi masyarakat, dan berpotensi mencelakakan manusia.  Mengapa ini terjadi ?


Kepentingan Kapitalis Menggilas Kepentingan Rakyat

Perbedaan sikap tanggap yang ditunjukkan pemerintah antara memperbaiki jalan dan pembangunan sirkuit street race wajar jika menuai pertanyaan. Pemerintah setempat terlihat sangat cepat merespon pembangunan sirkuit tersebut. Pembangunan juga dilakukan dengan sangat cepat dengant menargetkan penyelesaian maksimal tiga minggu. Proyek ini memang digawangi oleh Polres Metro Bekasi dengan tujuan memberikan tempat khusus bagi aktivitas balap liar yang biasanya dilakukan di jalan umum. Harapannya aktivitas balap liar dapat ditekan. Namun pastinya pembangunan sirkuit ini melibatkan izin dari pemerintah Kota Bekasi, sehingga dapat dilaksanakan dengan segera. Bandingkan dengan respon pemerintah terhadap perbaikan jalan yang berlaurt-rarut. Alasannya perbaikan jalan terhalang anggaran dana yang difokuskan untuk penanganan Covid. Padahal mayoritas jalan yang rusak adalah akses utama untuk mendukung aktivitas penduduk.  Akan tetapi untuk membangun sirkuit tidak perlu menunggu waktu yang lama.


Dari proyek pembangunan sirkuit ini tercium aroma kepentingan mencari keuntungan ala Kapitalis. Sekalipun jika alasannya untuk memfasilitasi dan menertibkan balapan liar namun secara skala prioritas pembengunan sirkuit ini tidaklah mendesak atau penting. Aktivitas balap motor sendiri sekalipun hukum awalnya mubah, namun lebih banyak mendatangkan mudhorot dan bisa jatuh ke dalam perbuatan yang sia-sia. Apalagi jika aktivitas itu telah mendatangkan bahaya, misal mengancam nyawa atau diikuti dengan kegiatan taruhan (judi) balap liar  maka hukumnya menjadi haram. Seharusnya pemerintah justru menindak tegas aktivitas ini, bukannya memfasilitasi.


Tampak abainya riayah negara terhadap kemaslahatan umat. Hitung-hitungan keuntungan yang akan didapat dari penjualan tiket street race dan pernak perniknya lebih menggiurkan dibandingakan dengan pembangunan jalan. Aktivitas ini juga berpotensi menjadi nilai pariwisata, sehingga mendatangkan pengunjung yang banyak. Lagi-lagi kepentingan kapitalis menggilas kepentingan rakyat. 


Islam Memperjuangkan Kepentingan Rakyat

Kondisi ini sangat berbeda jauh jika dibandingkan dengan sistem Islam. Negara akan memprioritaskan pembangunan jalan karena terkait dengan kemaslahatan serta menyelamatkan nyawa yang bisa melayang apabila melewati jalan rusak. Pertandingam street race hanyalah aktivitas mubah yang bisa menggelincirkan kepada perbuatan sia-sia, bahkan keharaman.  Maka pembangunannya tidak akan masuk kedalam skala prioritas pembangunan atau bahkan tidak akan dibangun sama sekali. Pemerintah justru akan mengkondisikan agar generasi muda tidak larut dalam perbuatan yang sia-sia, contohnya balapan liar. Di dalam Islam, pemerintah juga tidak akan menunda-nunda baik dari segi izin ataupun pengucuran dana jika itu untuk hajat hidup Umat.


Islam akan selalu memperjuangkan kepentingan rakyat, karena pemimpin dalam Islam diangkat dengan tujuan meriayah atu mengurus rakyatnya dengan aturan Islam. Penerapan hukum Islam yang dilakukan akan mendatangkan kebaikan, keselamatan, keamanan dan keberkahan bagi seluruh manusia. Kelak setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya atas amanah yang ada di pundaknya, apakah memberikan keadilan untuk rakyatnya atau malah berbuat zolim. Hal ini berbeda dengan sekuler kapitalisme yang selalu memperjuangkan kepentingan para pemilik modal karena merekalah yang sebenarnya berkuasa.


Kepentingan rakyat bisa terbeli oleh kepentingan para kapitalis.  

Oleh karena itu sudah saatnya Kita campakkan sistem Kapitalis yang hanya akan melahirkan kesengsaraan bagi manusia. Hanya dengan hidup di bawah sistem Islamlah kehidupan manusia akan terselamatkan. Marilah Kita perjuangkan untuk penerapan sistem Islam secara kaffah, sehingga tidak hanya masalah lambatnya perbaikan jalan rusak yang teratasi, tapi juga segala problematika dan kerusakan kehidupan yang saat ini marak terjadi.



Oleh Hanum Hanindita, S.Si

Posting Komentar

0 Komentar