Didiklah Anakmu Sesuai Fitrahnya

 


Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan suci/bersih. Anak yang suci ini akan terwarnai dengan warna yang diberikan orang tuanya dalam pola pengasuhan dan pendidikannya. Dan pola pengasuhan dan pendidikan anak tersebut akan terbentuk dari pemahaman yang dimiliki oleh orang tuanya. Jika orangtua memahami bahwa anak tersebut adalah amanah yang dititip oleh Allah kepadanya, maka orang tua akan menjaga amanah ini dengan sepenuh hati dan penuh kehati-hatian, karena amanah akan dimintai pertanggungjawaban olehNya.

Rasulullah saw sebagai uswatun hasanah bagi kaum muslim,  telah memberikan tuntunan kepada orang tua untuk mendidik anak-anaknya dengan baik. Salah satunya Rasulullah saw menyuruh orang tua mendidik anaknya terkait tiga hal.  Dalam hadis yang diriwayatkan oleh At Tabrani dari Ali bin Abi Thalib ra bahwa Rasulullah bersabda,”Didiklah anak-anakmu atas tiga hal : mencintai nabimu, mencintai ahli baitnya dan membaca al Qur’an. Sebab, orang yang mengamalkan Al Qur’an nanti akan mendapatkan naungan Allah pada hari ketika tiada naungan kecuali dariNya bersama para nabi dan orang- orang yang suci.”

Mendidik anak dengan 3 hal sesuai pesan nabi, bukanlah hal yang mudah. Begitu banyak tantangannya, apalagi saat ini dimana teknologi yang semakin canggih, zaman anak terbiasa dengan gadget, bahkan dari sejak balita si anak sudah terbiasa dengan benda ini. Inilah salah satu tantangan terberat bagi orang tua, untuk menciptakan generasi unggul yang taat kepada Allah swt.

Allah berfirman.”Dan hendaklah takut kepada Allah, orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yan lemah, yang dikhawatirkan terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakea kepada Allahdan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar “ (QS An Nisa : 9)

Orang tua sebagai sekolah pertama dan utama bagi anak, yang mereka lahir belum memahami dan mengetahui tentang ilmu apapun. Dari orangtuanyalah sang anak mengetahui tentang ilmu yang kelak mereka butuhkan sebagai bekal mengarungi medan kehidupan, sebagai seorang hamba yang taat kepada RabbNya. 

Orang tua adalah kunci dalam pendidikan anak-anak mereka. Memberikan nama anak dengan nama yang memiliki arti yang baik, lingkungan yang terbaik, teman pergaulan yang baik, sekolah yang baik dan diberikan makanan dan minuman yang baik pula yaitu halal dan thoyyib, adalah tugas yang harus ditunaikan oleh para orang tua. Karena setiap orang tua menginginkan anak-anak mereka kelak menjadi investasi akhirat yang kelak menjadi amal jariyah yang tak pernah terputus hingga mereka meninggal dunia fana ini.

Mencarikan nama yang memiliki arti yang baik seperti nama para sahabat atau sahabiyah nabi, dengan harapan kelak anak kita lahir sebagai sosok seperti nama yang kita berikan kepadanya, harus diupayakan oleh orangtua. Nama sang anak itu menjadi doa terbaik bagi orang tua bagi anak mereka. Oleh karena itu, orang tua janganlah mencari nama dari bahasa asing dengan alasan agar nama tersebut unik atau tidak ada yang sama dengan namanya. 

Memberikan lingkungan terbaik bagi pendidikan dan pengasuhan adalah hal yang terpenting. Anak-anak sejak lahir harus diberikan lingkungan yang kondusif agar kelak ia tumbuh menjadi anak yang sholih, yang senang beramal sholih dan tentunya taat pada Allah dan kedua orang tua. Lingkungan ini harus diciptakan oleh orang tua, dari kecil anak-anak terbiasa mendengar murotal Al Qur’an, sholat berjama’ah bersama keluarga, terbiasa diajak ke kajian-kajian dan ke masjid. Orang tuanya terbiasa berbicara yang ahsan dan lemah lembut, agar anak terbiasa dengan perkataan yang baik dan benar. Ini akan mereka dapatkan jika orang senantiasa menjadi teladan utama dan pembiasaan yang baik dilingkungan keluarga. Agar mereka suka dengan Al Qur’an senang belajar, membaca dan menghafalkannya.

Orang tua juga harus memberikan kasih sayang dan perhatian yang tulis kepada anak-anak mereka. Selama masa pengasuhan mereka hindari untuk marah atau membentak jika mereka misalnya menumpaskan makanan/ minuman. Karena anak-anak akan bonding kepada orang tuanya, apabila orang tuanya memahami kondisi anak, yang masih perlu pengarahan dan petunjuk dari orang tuanya.

Memberikan pergaulan atau teman tang baik juga menjadi tugas orang tua. Karena anak-anak kita pasti membutuhkan sosialisasi dan interaksi dengan teman sebayanya. Kita tidak cukup memberikan pendidikan yang baik kepada anak, jika tidak didukung dengan lingkungan dan teman pergaulan yang baik. Dan terbiasa dan berani mengingatkan siapa saja untuk berkata yang ahsan.  Maka orang tua wajib mencari teman bagi anak mereka yang orang tua dari teman sang anak memiliki pemahaman yang sama tentang pengasuhan dan pendidikan yang diperintahkan oleh Allah swt.

Sekolah menjadi partner orang tua dalam proses pengasuhan dan pendidikan bagi sang anak. Carilah sekolah yang sesuai dengan visi dan misi kita. Carilah sekolah yang kurikulumya berbasis aqidah Islam dan juga menguasai sains dan teknologi. Sekolah dengan kurikulum seperti inilah yang harus kita pilih untuk menitipkan mereka menutup ilmu di sekolah tersebut. Karena anak-anak kamu muslim bukan hanya dididik untuk menguasai ilmu agama /faqih fiddin saja, melainkan juga mereka harus mumpuni dengan ilmu keduniaan yang kelak akan mereka butuhkan.

Akan halnya dengan tekhnologi seperti gadget/hp, benda-benda ini belum dibutuhkan oleh anak-anak kita. Maka para orang tua jangan pernah memanjakan anak-anak dengan benda-benda yang mereka tidak perlukan dengan alasan apapun. Sebab, gadget hanya kan merusak masa depan anak-anak kita. Sudah banyak contoh kasus anak dari usia balita sudah kecanduan gadget dan berdampak buruk pada perkembangan dan ptumbuhan otaknya. Tentu kita tidak mau anak kita menjadi salah satu korban akibat gadget bukan?

Untuk itu dibutuhkan kreatifitas orang tua agar anak-anak kita bisa teralihkan dari gadget. Banyak hal yang bisa kita lakukan bersama anak-anak kita sesuai dengan level usianya. Misalnya dengan mengajak mereka berjalan-jalan ke pantai atau ke gunung untuk mentafakuri dan mentadaburi ciptaan Allah swt. Agar tumbuh rasa keimanan dan maha hebatnya Allah dibenak anak-anak kita, karena sudah menciptakan apa saja yang ada di muka bumi ini.

Kemudian membiasakan anak-anak kita untuk mengkomsumsi makanan yang halal dan thoyyib serta senantiasa diberikan pemahaman mengapa harus makan yang halal dan thoyyib. Dengan pembiasaan ini diharapkan anak-anak, akan terbiasa sebelum membeli atau memakan makanan akan selalu bertanya apakah makanan ini halal dan thoyyib. Pembiasaan ini tentu akan efektif jika orang tua menjadi role model bagi mereka.

Karena saat ini begitu banyak masakan yang banyak mengadung pemanis buatan dan MSG. Zat-zat ini sangat berbahaya bagi tubuh anak kita, karena Allah telah menciptakan tubuh kita dengan sempurna dan memerintahkan untuk mengkomsumsi makanan dan minuman yang memenuhi dua syarat yaitu halal dan thoyyib bagi tubuh kita. Kita diperintahkan olehNya untuk mejaga makanan dan minuman agar anak-anak kita tetap sehat dan bisa beribadah, bermain, bersekolah dan lain sebagainya. Alasan ini perlu disampaiakan kepada anak agar mereka memahaminya.

Senantiasa sampaikan harapan, keinginan dan doa kepada anak kita agar kelak mereka menjadi generasi terbaik, generasi pejuang agama Allah untuk mewujudkan peradaban Islam yang mulia. Dengan mekanisme seperti inilah pendidikan anak yang harus kita tunaikan, agar pendidikan anak sesuai fitrahnya sebagai hamba Allah yang harus bertakwa dan beriman bisa tercapai.

Orang tua pun jangan pernah puas dengan ilmu yang sudah dimiliki, teruslah belajar dan belajar agar senantiasa menjadi orang tua seperti yang diinginkan oleh sang penitip amanah dalam  membersamai anak-anak kita dalam membesarkan mereka dengan proses sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.  Jangan pernah ada kata lelah untuk senatiasa membersamai mereka, karena kelak mereka akan memberikan aliran pahala yang tak terputus kepada kita. Wallahualam

Oleh : Siti Rima Sarinah





Posting Komentar

0 Komentar