“Nasi goreng 400 juta, Check!” Kenyang ga sih kita denger kalimat-kalimat sejenis yang tadi klo lagi scrolling medsos? Atau, vlog-vlog pamer harta dari kaum yang namain dirinya sultan atau crazy rich juga sering banget lewat di fyp. Hingga ada yang berkata jiwa misqueen-nya meronta-ronta.
Gimana ngga, mereka kok gampang bener ya idupnya. Ga kliatan kerja banting tulang, tapi uangnya segudang. Even more. Walaupun ada sih yang diceritain sempet idup kekurangan, tapi yang terlihat di media kan mereka kok bisa cepet bangkitnya lalu mendadak kaya. Kayanya juga ga nanggung-nanggung pe crazy!
Dibanjiri konten-konten flexing alias pamer harta, kontan deh netizen auto overthinking menuju halu. Ngehayal deh pengen seperti mereka. Idup mewah gak pake susah. Pengen kaya secara instant atau minimal bisa icip-icip kemewahan.
Kalau dah kaya gini, generasi muda dah kena mental. Berorientasi kaya tapi pake cara instant. Orang-orang kek gini biasanya gampang diiming-imingi oleh para penjaja mimpi jadi sultan dengan mudah. Salah satunya ya para crazy rich tadi.
Ditawarin investasi bodong berkedok trading hayo. Ditawarin token crypto ngikut. Gak pake mikir ini bahaya atau halal apa ngga. Yang penting ini bisa jadi jalan kaya tanpa perlu susah-susah kerja. Karena uangnya yang bekerja. Ujung-ujungnya duaaar ternyata nipu. Mu kaya jadi merana.
Fenomena flexing emang bikin pusing ya, Sobi Besti. Pusing buat pelakunya, pusing juga buat yang nontonnya. Ya gini ini klo kita nurutin gaya hidup matre ala-ala kapitalisme mah. Cape. Kudu ngejar-ngejar harta biar bisa eksis.
Padahal Rosulullah saw bersabda, “Seandainya seorang manusia memiliki dua lembah (yang penuh berisi) harta/emas maka dia pasti akan menginginkan lemah (harta) yang ketiga.” See, ga akan ada puasnya manusia ngejar harta.
Gaya idup pamer harta juga ga sesuai lho ma ajaran Islam. Bahkan kalau pamer pake sombong, naudzubillah, Allah Swt. bakalan mengazabnya.
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu supaya menaati Allah, tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS Al-Isra’: 16)
Dalam ayat tersebut, Allah Swt. memberitahu kita tentang kehidupan orang-orang yang hidup mewah. Ketika diperingatkan dengan ayat-ayat Allah mereka sombong dan berpaling darinya. Allah pun mengazab mereka.
Islam mah mengajarkan gaya hidup tawadhu dan zuhud. Ga pamer-pamer, gak gila harta. Harta mah jadi sarana untuk hidup, beribadah, dan raih pahala seperti hartanya Abdurahman bin Auf.
Dan asal tau aja ya menurut pakar, Prof. Rhenald Kasali, Ph.D, orang kaya yang sesungguhnya gak pengen jadi pusat perhatian alias ga suka pamer.
Ada sebuah pepatah yang mengatakan poverty screams, but wealth whispers. Justru, orang kaya beneran itu butuh privasi, tutur guru besar bidang Ilmu manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu.
Oleh karena itu, flexing menurut Rhenald justru bukan cerminan orang kaya yang sesungguhnya. Naaah lhoooo!
Penulis: Rini Sarah
0 Komentar