Maju Bersama Ilmu

 


Sobi Bestie, Islam agama yang kita peluk itu ternyata bukan hanya sebuah agama yang ngurusin urusan ketuhanan dan ibadah ritual saja. Islam adalah agama yang ngurusin segala persoalan hidup manusia.

Dari persoalan pribadi hingga negara. Dari tata cara makan hingga tata cara membebaskan sebuah negara. Keren kan...kan...kan?! Ini ni yang namanya Islam kafah, Islam yang gak setengah-setengah.

Nah, pas Islam kafah diterapkan akan lahir sebuah peradaban Islam. Peradaban Islam adalah peradaban yang gemilang. Sinarnya menyinari seluruh alam. Sebuah peradaban mulia yang menyebarkan Islam sebagai rahmat kepada seluruh universe dan metaverse

Peradaban ini tentu gak akan lahir dari kegelapan alias kebodohan. Tapi ia lahir dari ilmu mengenai kehidupan beserta jalan hidupnya. Ilmu itulah yang akan menuntun kemana arah peradaban akan dibentuk. Jadi peradaban sampah atau mevvah eh mulia.

Makanya gak heran kalau hasil dari peradabannya pun begitu cinta akan ilmu. Segitu cintanya akan ilmu, pada jaman Kekhilafahan Islam alias negara Islam Abbasiyah ada perguruan tinggi bernama Baitul Hikmah. Baitul Hikmah ini dibangun oleh Khalifah Abbasiyah yang femes yaitu Khalifah Harun Al-Rasyid.

Asal tau aja ni Sobi Bestie, Baitul Hikmah ini kan perguruan tinggi yang jadi pusat penerjemahan lengkap dengan perpustakaan dengan jumlah buku yang ngalahin uang jajan kalian tiap bulannya (note : hanya untuk kalangan non-Sultan). Jumlah buku di perpustakaan Baitul Hikmah itu ada 2.000.000 jilid buku!

Itu baru di Baitul Hikmah, di perpustakaan Cordova, Andalusia (Spanyol) juga banyak, ada 600.000 jilid buku. Lalu, ada juga perpustakaan lain dengan koleksi buku yang gak kalah fantastis pada jamannya. Perpustakaan itu bernama Al Hakim di Andalusia. Disana buku-bukunya disimpan dalam tempat kek bilik. Jumlah biliknya ada 40 biji. Nah, di setiap biliknya ada 18.000 jilid buku. Total semua jadi berapa? Ya udah silahkan kalikan sendiri. Kalo bisa tanpa kalkulator ya. Masya Allah.

Tradisi keilmuan gak cuman ada di masa Abbasiyah aja, di masa sebelumnya yaitu Ummayah (661-750 M) juga sama. Pada saat itu kemajuan sains dan teknologi dirasain banget sama orang-orang Eropa. Oliver Leaman bercerita tentang kondisi kehidupan intelektual di masa itu. Jangan pada tidur. Ini ceritanya agak panjang ni....
“...pada masa peradaban agung di Andalus, siapa pun di Eropa yang ingin mengetahui sesuatu yang ilmiah ia harus pergi ke Andalus. Di waktu itu banyak sekali problem dalam literatur Latin yang masih belum terselesaikan, dan jika seseorang pergi ke Andalus maka sekembalinya dari sana ia tiba-tiba mampu menyelesaikan masalah-masalah itu. Jadi Islam di Spanyol mempunyai reputasi selama ratusan tahun dan menduduki puncak tertinggi dalam pengetahuan filsafat, sains, teknik, dan matematika. Ia mirip seperti posisi Amerika saat ini, dimana beberapa universitas penting berada”. (Dikutip dari buku “Smart With Islam”)

Kemajuan ilmu saat kekhilafahan Islam tegak terlihat juga ketika Spanyol didaulat sebagai pusat pembelajaran bagi masyarakat Eropa dengan adanya Universitas Cordova. Disitulah mereka banyak menimba ilmu. Lalu bermunculanlah dari negara Islam ulama-ulama besar seperti Imam Asy-Syathibi penulis kitab Al-Muwafaqat, sebuah kitab tentang Ushul Fiqih. Ibnu Hazm Al-Andalusi penulis kitab Al-Milal wa Al-Ahwa wa An-Nihal, sebuah kitab tentang perbandingan sekte agama.

Ketinggian peradaban Islam yang ditopang oleh kemajuan ilmu membuahkan prestasi yang gak ada lawan. Even, Islamlah peletak dasar peradaban dunia yang saat ini berkembang. Mark Zuckerberg  yang punya Meta aja mengakui kalau Al Khawarizmi gak menemukan algoritma, aplikasi medsos buatannya mungkin tak akan pernah ada.

Sayang, saat ini ketinggian peradaban Islam udah terkubur oleh peradaban sekuler. Peradaban buatan manusia yang melahirkan berbagai kesengsaraan bagi manusia itu sendiri. Sobi Bestie, sebagai generasi penerus risalah Nabi, yuk semangat lagi. Menimba ilmu Islam, menggali jejak peradaban, lalu jadilah orang-orang terpilih yang akan mewujudkan janji Allah dan kabar gembira dari Rasulullah, yaitu peradaban Islam yang kedua akan hadir kembali. Allahu Akbar!


Penulis: Rini Sarah


Posting Komentar

0 Komentar