Belajar Dari Demo '98

 


Dilansir dari CNN Indonesia, Ratusan mahasiswa dari Unindra sempat berkumpul di daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur dan berjalan menuju ke Terminal Kampung Rambutan untuk kemudian bergabung dengan mahasiswa yang demonstrasi Joko Widodo di gedung DPR. Peristiwa ini turut terekam dalam sebuah video dan beredar di media sosial. (www.cnnindonesia.com, 11/04/2022)

Pada tanggal 11 April 2022 lalu, publik dicengangkan oleh  aksi mahasiswa yang dilakukan oleh aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) melakukan aksi besar-besaran di Gedung MPR/DPR RI Senayan Jakarta. Bukan hanya di Ibukota negara  saja,  namun aksi mahasiswa  ini dilakukan serentak  di berbagai  daerah.  Aksi mahasiswa ini dilakukan karena bentuk kekecewaan terhadap kinerja pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada kepentingan  rakyat yang hari ini hidup dalam kesulitan.

Publik dibuat kagum,  setelah sekian lama generasi milenial ini hanya berkicau di sosial media akhirnya turun ke jalan secara massal. Mereka menyuarakan jeritan hati rakyat dari penolakan penundaan pemilu 2024 dan jabatan presiden Jokowi 3 periode,  mengusut mafia minyak goreng, menurunkan harga dan menjamin ketersediaan bahan bakar minyak Pertamax, serta stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di masyarakat menjelang lebaran. 

Di jagad sosial media pun, aksi mahasiswa  ini menjadi trending topik selama beberapa  hari. Berdasarkan situs pemantauan trending topik di Twitter, Trends24.in, tagar #AksiNasional114 sudah banyak dibincangkan warganet dan sempat berada di puncak trending topik Indonesia. Begitu pula berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com per Senin (11/4) pukul 16.01 WIB, tagar #MahasiswaBergerak menjadi trending nomor satu di Indonesia dengan 84.500 kicauan.

Pergerakan mahasiswa yang telah  berlangsung mendapat dukungan publik. Akhirnya mahasiswa hari ini menunjukkan taringnya sebagai penyambung aspirasi rakyat yang sumbang. Generasi milenial kini,  berani untuk kritis menyuarakan masalah yang terjadi pada negeri ini.

Publik berharap mahasiswa terus penyambung suara rakyat dan menjalankan perannya kembali sebagai "agen of change". Kini harapan rakyat ada di pundak mahasiswa pada saat puncak kedzaliman yang kian terasa. Rakyat dipaksa untuk menanggung kebijakan yang sulit diterima.  Rakyat butuh sosok mahasiswa  tangguh menuntut perubahan ke arah yang lebih baik.

Namun tidak sedikit,  yang berpendapat  bahwa aksi mahasiswa  ini di tunggangi muatan politik. Disetir oleh segelintir  elit. Masih dijadikan alat politik  untuk  mencapai  kekuasaan demokrasi. 

Belajar dari peristiwa bersejarah,  demo '98 yang bisa menduduki gedung DPR/MPR RI. Mahasiswa  bergerak untuk melengserkan rezim yang berkuasa selama 32 tahun. 

Demo mahasiswa  1998, salah satu aksi yang banyak diingat. Ketika para mahasiswa berhasil menduduki Gedung DPR/MPR RI, menuntut dilaksanakannya reformasi. Para mahasiswa memenuhi halaman hingga kubah Gedung tersebut. Aksi itupun dianggap masih menjadi demonstrasi mahasiswa terbesar yang pernah ada di Gedung DPR/MPR RI.

Saat itu, sejumlah mahasiswa yang datang dari berbagai kampus melakukan demonstrasi menolak kepemimpinan Presiden Soeharto. Namun terjadi pembungkaman, penculikan aktivis, serta kerusuhan. Mahasiswa bergerak menuntut perubahan dan puncaknya Soeharto mengundurkan diri dari jabatan Presiden RI. 

Demo'98 ketika itu, Mahasiswa   menuntut reformasi bidang politik, ekonomi, dan hukum; serta tuntutan mundurnya Soeharto-Habibie. Mahasiswa  hanya berpikir ketika terjadi pergantian  rezim akan membuat negeri ini lebih baik dan membawa pada kesejahteraan rakyat.  Namun sampai saat ini, dinamika sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia masih terus berlanjut.

Mungkin pendapat bahwa mahasiswa ditunggangi muatan politik agaklah benar.  Kepentingan  politik  apa?  Yaitu  kepentingan  politik demokrasi. Politik demokrasi  sejati adalah politik  transaksional antara  penguasa dan pengusaha.  Sehingga  terciptalah penguasa pelayan pengusaha. Kebijakan penguasa pun akan pro elit dan oligarki.

Jika hari ini mahasiswa bergerak  atas dasar hati nurani.  Maka seharusnya mahasiswa memahami dasar mereka bergerak.  Bergerak untuk memperjuangkan kondisi rakyat yang kian terhimpit. Mahasiswa perlu mengkaji kenapa persoalan rakyat  ini terjadi.  Bukan fokus pada pergantian rezim yang berkuasa. Namun aturan sebagai alat politik untuk mengurusi rakyat masihlah sama. 

Karut-marut persoalan  negeri adalah demokrasi.  "Demoration it is not working for human". Demokrasi tidak berfungsi  untuk mensejahterakan manusia . Demokrasi  dibangun atas dasar pemisahan dari kehidupan.  Agama dinafikkan. Agama hanya dibawa ke ranah spiritual. 

Perlu diketahui, demokrasi adalah sistem pemerintahan terburuk dalam  peradaban  dunia. Secara umum, khalayak mengenal istilah demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, sebagimana yang didefinisikan oleh Abraham Lincoln. Dari definisi tersebut, singkatnya demokrasi merupakakan sistem pemerintahan dimana rakyat memegang kekuasaan tertinggi. Rakyat memiliki hak dan kebebasan untuk memilih wakil untuk menyuarkan aspirasinya di pemerintahan. Oleh sebab itu, kebijakan-kebijakan yang diambil haruslah berdasarkan suara rakyat.

Inilah muara persoalan, ketika kebebasan diberlakukan maka terjadilah  kerusakan. Pada faktanya adalah bagi-bagi kekuasaan, pemilu  yang memakan banyak uang rakyat, hukum tebang pilih, pers Disetir untuk memainkan opini publik,  UU pro elit dan kepentingan  asing. Partai politik  bekerja  untuk mendulang suara agar menang dalam pemilu. Suara rakyat hanya untuk  meraih tampuk kekuasaan. Slogan pro rakyat hanya ilusi  belaka. 

Demokrasi hanya menunjukan drama politik. Aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa tentu tidak hanya sekedar berdemonstrasi mengeluarkan aspirasi rakyat lalu beranjak pulang. Lalu para mahasiswa pasti mendapatkan berbagai resiko yang membahayakan nyawa mereka. Para mahasiswa dihadang oleh Polisi  yang menyebabkan demonstrasi berakhir ricuh di beberapa daerah di Indonesia dan tentunya di Jakarta. Bahkan pihak aparat menembakkan gas air mata kepada mahasiswa. 

Selain itu, aksi demo ini juga menyebabkan kerusakan beberapa fasilitas umum yang sengaja dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Meskipun sudah melakukan aksi demonstrasi, mahasiswa dan rakyat Indonesia tidak langsung mendapatkan respon apapun dari pemerintah. Inilah pil pahit ketika demonstrasi  dalam demokrasi. 

Jika ingin perubahan  yang berarti, mahasiswa  tidak perlu mengawal demokrasi. Karena demokrasi  sudah cacat dari lahir  dan selalu  menyengsarakan  rakyat. Mahasiswa  perlu melakukan  aksi fundamental agar tercipta kesejahteraan rakyat. Tidak mengulang  kesalahan yang sama dalam aksi mahasiswa  yang hanya memperbaiki  sistem Demokrasi. 

Perjuangan mahasiswa  perlu  menuju perubahan besar.  Agar Perjuangan mahasiswa  tidak berakhir  pada kekecewaan  yang sama. Hanya satu jalan perjuangan, perjuangan pada perubahan sistemik. Perubahan  hakiki diridhoi Allah SWT. Sistem Islam dalam bingkai Khilafah Islamiyyah.

Aksi mahasiswa  4 april lalu adalah jihad paling utama. Terlebih dilakukan di bulan Ramadhan. Amalan mulia di bulan mulia.  Penyambung asprirasi rakyat di hadapan penguasa adalah hal yang luar biasa generasi milenial  kini. Rasulullah Saw. Pernah bersabda : 

افضلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ

“Jihad yang paling utama ialah mengatakan kebenaran di hadapan penguasa yang zalim.” (HR. Abu Daud no. 4344, Tirmidzi no. 2174, Ibnu Majah no. 4011. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Kita menyaksikan, bahwa penguasa negeri ini sudah menunjukkan kezaliman luar biasa. Kebijakan demi kebijakan hanya untuk menyusahkan dan menyengsarakan rakyatnya. Masukan, kritikan, penolakan, bahkan unjuk rasa terjadi secara massif di banyak daerah. Tapi semua itu  diabaikan.

Keberanian dan kemampuan mahasiswa dalam mengatakan kebenaran di hadapan penguasa negeri sangat dibutuhkan. Jangan biarkan rasa takut akan mati dan cinta berlebihan terhadap dunia, menjadi penghalang mahasiswa  menyuarakan aspirasi rakyat. Tunaikan jihad tertinggi seperti sabda Nabi Saw. yang mulia.

Kami berdoa kepada Allah  SWT untuk  menguatkan perjuangan mahasiswa  menuju perubahan  hakiki. Ya Robb ya Jabbar ya Qohhar, bantulah kami menghadapi penguasa yang telah berubah menjadi penjajah rakyatnya sendiri. Kami rakyat amat lemah. Sedangkan mereka begitu gagah dan pongah.

Ya Aziz , kepada-Mulah kami berharap,   berikanlah pertolongan-Mu maka siapakah yang mampu mengalahkan kami jika Engkau sudah menolong  kami? Bantu kami menyiapkan diri dan memantaskan diri untuk menjemput pertolonganMu Ya Rabb. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa lagi Maha Perkasa. Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik penolong. Tolonglah kami.

Wahai  Zat Yang tak pernah tidur, segerakanlah tegaknya Khilafah Ar Rashidah a'la minhaji nubuwwah untuk pelaksana syariahMu. Hidup dalam keberkahan dan kemuliaan Mu.  Aamiin ya robbal ‘alamin.

Oleh :Alin FM

Posting Komentar

0 Komentar