Demo Masak Tanpa Minyak Goreng Oleh Politisi, Dagelan atau Solusi?

 


Riuhnya kelangkaan minyak goreng baik yang kemasan maupun curah mengakibatkan drama yang tidak pernah usai habisnya. Layaknya sebuah sinetron terus bersambung yang membuat penonton penasaran kapan berakhirnya. Ironisnya, justru penguasa negeri ini seolah enggan menghentikan drama air mata rakyat yang terkenal subur dengan lahan perkebunan sawit ini. 



Dikutip dari detiknews, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut demo ini akan diselenggarakan di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, besok (28/3/2022). Demo masak dimulai pukul 13.30 WIB (detiknews, 27/03/2022).



Persoalan kelangkaan minyak goreng terutama yang curah saat telah mengakibatkan polemik di tengah masyarakat. Hidup makin terhimpit ditambah abainya pemerintah membuat hati rakyat kian menjerit. Saat kondisi kelangkaan minyak goreng justru politisi dan pejabat di negeri ini membuat sebuah dagelan yang bikin miris. 



Dikutip dari m.liputan 6.com, menurut politisi Partai berlambang banteng ini bahwa dia begitu mengelus dada, baginya  bukan urusan masalah enggak ada atau mahalnya minyak goreng. Menurutnya sampai mikir apakah tiap hari  hingga begitu berebutan dalam mendapatkan minyak goreng. Hal ini disampaikan  Megawati dalam webinar bertajuk 'Mencegah Stunting untuk Generasi Emas', (m.liputan 6.com,17/3/2022).



Entah harus berapa kali kita menyaksikan pejabat di negeri+62 yang membuat kegaduhan publik. Miskin perhatian, royal dengan pembebanan. Bagaimana tidak rakyat saat ini terus dipermainkan dengan berbagai kebijakan. Pernyataan yang kontraproduktif ini terus berkembang bahkan oleh masyarakat dianggap dagelan bukan solusi. Tengok saja saat petinggi politisi banteng merah mengatakan kata" rebus "untuk menggantikan kelangkaan minyak goreng, maka ramai-ramai publik membuat meme yang isinya menyindir pejabat tersebut. Bahkan acara demo masak tanpa minyak goreng oleh sebagian masyarakat hanya sebuah lelucon yang dianggap tidak membawa solusi bagi negeri. Secara faktanya tidak bisa semua makanan itu direbus atau dikukus. Melihat fakta ini kitapun jadi bertanya apakah demo masak tanpa minyak goreng ini memberi solusi? 



Problem kelangkaan minyak goreng ini terus bergulir. Jika sebelumnya yang susah adalah minyak goreng kemasan justru kini minyak curah yang dibatasi. Kebutuhan minyak goreng menjelang Ramadan yang kian tinggi justru dipermainkan oleh para kapitalis yang memainkan harga di pasar. Harga minyak kemasan yang tinggi ternyata tidak mampu dibeli oleh masyarakat. Terlebih di masa pandemi dan saat Ramadan justru memberi warna kesedihan, kesempitan hidup yang tak berkesudahan.



Watak sistem kapitalisme telah nampak nyata di negeri. Sistem rusak ini melahirkan pejabat yang abai dan tidak peduli terhadap kondisi rakyatnya. Ironisnya justru yang diuntungkan para pemilik modal yang notabene telah memainkan peran politik di negeri yang terkenal subur makmur. Sistem ini pula mengakibatkan pejabat yang tidak sensitif terhadap kondisi rakyatnya. Minim solusi bertaburan janji. 



Jika kita runut permasalahan di negeri ini bahkan di dunia, semua akibat tidak diterapkan aturan azali yakni syariah dan khilafah. Bahkan dari sistem kapitalisme melahirkan para pemimpin dan pejabat yang abai terhadap rakyat. Mereka enggan  meriayah rakyatnya jikalau pun ada bantuan atau subsidi hanya untuk menutupi kebobrokan yang ada. 



Islam Solusi Umat



Dalam sistem Islam pemimpin dan pejabat tidak akan membiarkan rakyatnya dalam kondisi kesakitan, kelaparan hingga terpuruk. Tugas dan kewajiban penguasa adalah memelihara kemaslahatan umat. Tak akan menjadikan kesusahan rakyat jadi sebuah candaan atau dianggap angin lalu. Pemimpin dalam Islam senantiasa hatinya terpaut dalam pengadilan akhirat. Setiap kali mengeluarkan pernyataan ataupun kebijakan standar yang digunakan adalah hukum syarak. Karena Rasulullah saw. bersabda:


Imam adalah pengurus rakyat dan dia bertanggung jawab atas rakyatnya. (HR.al-Bukhari). 



Walhasil penguasa yang senantiasa sayang terhadap rakyat dan menjamin kebutuhan rakyat hanya dalam sistem Islam. Sistem Islam ini telah terbukti keampuhan dalam menyelesaikan permasalahan umat. Bukan hanya masalah yang bersifat besar tetapi persoalan kecilpun akan tetap diselesaikan tanpa memandang remeh ataupun candaan.



Sistem Islam nyatanya telah banyak melahirkan pemimpin yang adil, bersahaja dan takut kepada Allah. Hal ini tentu akan terwujud hanya dalam bingkai syariah dan khilafah bukan yang lain. 



Ketika kita menginginkan para pemimpin yang adil dan sayang rakyat,  maka sudah seharusnya memperjuangkan sistem Islam ini. Jika tidak mau sistem Islam, maka kita akan terus melihat para pemimpin rakyatnya sebagai dagelan. Wallahualam.


Oleh Heni ummufaiz


Posting Komentar

0 Komentar