Rusia melancarkan serangan militer berskala besar terhadap Ukraina pada 24 Februari lalu. Perseteruan Rusia – Ukraina semakin memanas karena campur tangan Uni Eropa dan Barat melalui organisasi militer NATO. AS sebagai negara pendonor terbesar NATO memanfaatkan situasi ini untuk mewujudkan kepentingan nasionalnya. Begitupula negara-negara Eropa turut ambil bagian dalam situasi ini. Paska Perang Dingin, AS telah memasang mata kuda terhadap Rusia sebagai ancaman yang sewaktu-waktu akan bangkit. Amerika juga tengah mengendus ancaman baru yang datang dari China, sekutu Rusia, sebagai pesaing ekonomi yang mulai mendominasi dunia.
Presiden Amerika, Joe Biden, mengecam tindakan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Biden sebut Putin sebagai penjahat perang atas invasi Moscow terhadap Ukraina. Tak hanya respon verbal, AS dan Uni Eropa turut memberikan sanksi finansial dan beberapa sanksi lain kepada Rusia.
NATO sebagai representasi dari negara Barat dan Uni Eropa menunjukkan respon keras terhadap tindakan invasi Rusia atas Ukraina. NATO menyebut bahwa tindakan yang dilakukan Rusia sebagai upaya aneksasi atau pencaplokan atas wilayah kedaulatan Ukraina. Namun hal yang serupa tidak dilayangkan kepada Israel yang telah puluhan tahun menginvasi Palestina. Sejak tahun 1948 hingga hari ini Israel melakukan aneksasi atas wilayah Palestina. Bahkan Israel berupaya memusnahkan populasi Muslim di Palestina dengan membunuh warga sipil Palestina tanpa hak. Israel merebut wilayah Palestina dengan tangan besi melalui kekuatan militer yang dikerahkan untuk menghancurkan rumah-rumah penduduk dan fasilitas umum. Tentara Israel juga menguasai Baitul Maqdis, tempat ibadah kaum muslim. Akses ibadah atas ummat muslim di Masjidil Aqsha selalu dihalangi dan penuh perlawanan dari tentara Israel bersenjata. Tak sedikit muslim Palestina yang terluka dan meregang nyawa saat hendak beribadah ke Masjidil Aqsha, Belum lagi warga sipil yang selalu mendapat sasaran peluru dan bom sporadis yang sengaja dilancarkan oleh tentara Israel.
Ini hari di tengah kekhusyukan Ummat Muslim menikmati ibadah shaum Ramadhan, tentara Israel tak luput berbuat kedzaliman atas Muslim Palestina. Pada Ahad (10/4) tentara Israel tembak mati 2 (dua) wanita Muslimah di wilayah tepi barat. Tak terhitung lagi nyawa ummat Muslim Palestina yang habis ditangan bengis tentara Israel. Juga penghadangan dan penyerangan fisik terhadap warga sipil yang hendak melaksanakan sholat tarawih berjama’ah di Masjidil Aqsha. Banyak muslim Palestina dari berbagai Kota sengaja mengunjungi Masjidil Aqsha untuk melaksanakan sholat berjamaah dan merasakan momentum persatuan ummat muslim di bulan suci Ramadhan, namun tentara Israel menerapkan kebijakan sepihak hanya mengizinkan anak-anak, wanita dan lansia yang diperbolehkan masuk ke area Masjidil Aqsha. Hal ini memicu perlawanan dari muslim Palestina karena Israel telah melanggar hak ummat Muslim untuk beribadah.
Perdana Menteri Palestina Mohammed Ishtaye menyerukan permintaan kepada dunia yang tengah sibuk membantu Ukraina melawan invasi Rusia. Dia memohon kepada masyarakat Internasional agar menghentikan kezaliman Israel terhadap warga Palestina. "Israel mengizinkan para pemukim membawa senjata dan membunuh warga Palestina hanya karena mereka tersangka," kata Istahye dalam sidang kabinet pada Senin (4/4).
Seruan Palestina ini tak dihiraukan oleh dunia bahkan negara-negara Barat dan Uni Eropa sama sekali tidak memberikan kecaman atas kejahatam HAM luar biasa yang dilakukan oleh Israel. Tak ada satupun pemimpin dunia yang mengutuk kebiadaban Israel kecuali sedikit sekali, yang tak lain hanya sebagai bentuk simpati di mulut.
Gaung perdamaian dunia dan hak asasi manusia ala Barat begitu nyaring. Namun pada faktanya mereka membiarkan anak-anak, wanita dan orang tua yang tak berdaya di habisi oleh tangan-tangan besi manusi tak berhati. Barat sesumbar dan menggurui negara-negara di dunia soal HAM dan Demokrasi. Tapi ia lupa berkaca, bahwa ia sendiri mencampakkan nilai demokrasi. Barat tak akan sudi berkaca, karena ia menyadari dirinya begitu menjijikkan dan dialah King of Lip Service yang sebenarnya tak layak untuk dipercaya.
Ummat Islam memang tak selayaknya menaruh kepercayaan, harapan dan kecenderungan kepada negara-negara kafir seperti Barat dan Uni Eropa. Allah berfirman dalam QS Al Baqarah: 120
Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).” Dan jika engkau mengikuti mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah.
Barat sudah lama berhasrat ingin meredupkan cahaya Islam. Hal ini pernah di ungkap dalam dokumen kajian yang dikeluarkan oleh salah satu wadah pemikir kebijakan global Amerika, RAND Corporation. Salah satu pemikir RAND Corp., Cheryl Bernad dalam tulisannya : “The problem of Islamic radicalism — its manifestations, its underlying causes, and its propensity to meld with other social and political conflicts — makes this an extremely complex issue. There is no one correct approach or response, and there certainly is not one identifiable ‘fix’.” (Cheryl Benard) – “Civil Democratic Islam: Partners, Resources, and Strategies.
Daniel Pipes, pendiri Midlle East Forum, mengatakan bahwa Cheryl telah membantunya menyusun sebuah strategi apik dalam mewujudkan cita-cita besarnya mengotak-atik ajaran Islam. “Tujuan jangka pendek dari perang ini haruslah untuk menghancurkan Islam militan, namun tujuan jangka panjang dari perang ini adalah modernisasi Islam.” (Daniel Pipes).
Upaya Barat dalam melemahkan Islam dan kaum muslimin terus digencarkan ke seluruh pelosok negeri. Upaya tersebut berupa framing dan stigmatisasi negative syariat Islam. Di negeri non muslim, berbagai propaganda Islamophobia disuarakan untuk menciptakan ketakutan (phobia) akut yang menjangkiti ummat non muslim. Di negeri muslim, Barat telah menyusun program sistematis (terintegrasi) melalui kebijakan politik, ekonomi dan pendidikan yang dijalankan oleh penguasa boneka, antek Barat. Kebijakan politik yang menegasikan peran agama dan cenderung mengimpor hukum-hukum Barat sebagaimana demokrasi, telah memposisikan Islam Politik sebagai ancaman. Begitupula kebijakan ekonomi kapitalis ala Barat yang diadopsi oleh negeri-negeri Muslim, memandang sistem ekonomi Islam terlalu konvensional dan kuno untuk diterapkan. Sedangkan sistem pendidikan alat Barat yang berbau plotisme yakni menganggangkan agama dari kurikulum pendidikan telah cukup efektif menjauhkan pembelajar dari syariat dan nilai-nilai Islam yang sebenarnya.
Selain program sistematis yang diundangkan, Barat juga menghembuskan nafas sekuler dan liberal ke tengah-tengah ummat melalui gaya hidup hedonis yang terus disodorkan agar menjadi kiblat ummat muslim. Ummat muslim terus terperdayai oleh mantra-mantra Barat melalui pola komsumtif untuk memperturutkan nafsu personal 3F (fun, food and fashion). Dengan demikian, ummat akan kehilangan fokus utamanya dalam memperhatikan kondisi saudara muslim di belahan negara lain yang tertindas dan terdzalimi. Ummat muslim disetiap negara disibukkan dengan urusan dan kepentingan masing-masing dalam sekat teritori (nation state /negara bangsa) buatan Barat. Skenario ini telah berhasil memecah belah persatuan ummat Islam dan membawa Barat pada posisi congkak sehingga Barat berani semena-mena berbuat kedzaliman terhadap ummat muslim dibeberapa negara.
Sebagai ummat muslim, kita wajib memahami dan membaca kondisi ini sebagai anomaly atau penyakit di tengah-tengah tubuh Islam. Ummat muslim harus bersatu melawan segala bentuk kedzaliman yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam. Ummat muslim wajib bangga dan menyadari bahwasannya kita dilahirkan sebagai ummat terbaik atas ummat yang lain karena kesempurnaan dien (agama Islam) ini. Persatuan ummat Islam hanya bisa terwujud di bawah satu komando pemimpin negara. Pemimpin yang memimpin negara dengan hukum-hukum Islam. Kekuatan inilah yang pernah dicontohkan oleh baginda Rasulullah Muhammad tatkala menumpas kedzaliman yang dilakukan oleh kaum Quraisy di Makkah, Penguasa Romawi Bizantium dan beberapa kabilah Yahudi. Kekuatan tersebut juga dilanjutkan oleh sabahat sepeninggal Rasulullah yakni Khulafaur Rasyidin dan kekhilafahan setelahnya hingga Islam berjaya menggawangi 2/3 dunia selama 13 abad lamanya. Kekuatan negara Islam mampu menebar rahmatnya hingga batas yang sangat luar biasa. Saatnya ummat muslim meninggalkan hukum-hukum kufur Barat yang tak sejalan dengan syariat Islam dan memperjuangkan kembali tegaknya kekuatan negara Islam, sehingga tujuan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamiin dapat terwujud dan segala bentuk kedzaliman di atas muka bumi dapat dilenyapkan.
#RamadhanMubarak
#NuzululQuran
#BackToSyariahKaffah
#SyariahSumberKeberkahan
#TerapkanSyariahKaffah
#BerkahDenganSyariah
______________
Yuk raih amal saleh dengan menyebarkan postingan ini sebanyak-banyaknya.
Follow kami di
Facebook : https://www.facebook.com/Muslimah-Jakarta-Reborn-111815451296281/
Website : www.muslimahjakarta.com
Instagram : instagram.com/muslimahjakartaofficial
0 Komentar