Kebebasan menjadi salah satu momok yang menakutkan bagi masyarakat dalam sistem kapitalis, yakni kebebasan yang kebablasan dalam semua lini kehidupan. Semua bebas berinteraksi dalam hal apapun termasuk kemaksiatan dengan adanya dukungan teknologi.
Teknologi yang semakin canggih seharusnya dipergunakan untuk membantu kehidupan manusia ke arah yang lebih baik. Namun sayang ketika teknologi ini justru digunakan untuk hal-hal negatif yang berorientasi pada kemaksiatan.
Adanya aplikasi-aplikasi yang mempermudah kemaksiatan, akhirnya berujung pada kejahatan. Seperti kejadian tragis yang terjadi di Kota Bogor pada malam takbiran. Di mana seorang janda ditemukan meninggal secara tidak wajar di sebuah rumah kos. Janda tersebut adalah seseorang yang berprofesi sebagai open booking order. Pelaku pembunuhan yang buron hampir dua pekan berhasil ditangkap oleh Kepolisian, ternyata merupakan teman kencan korban. Keduanya berkomunikasi lewat aplikasi Mechat sekaligus bertransaksi. (jabarekspres.com 14/05/2022)
Kejadian tersebut bukanlah hal baru di negeri ini. Kemaksiatan serupa telah sering terjadi, dan tak sedikit yang berujung pada pembunuhan. Jika dulu berkomukasi secara langsung layaknya penjual dan pembeli, kini kemaksiatan tersebut makin mudah terjadi dengan adanya aplikasi-aplikasi tanpa filter negara.
Banyaknya kasus (kemaksiatan) saat ini jelas menunjukan semakin bobroknya moral masyarakat. Hal ini tentu tak lepas dari sistem yang diterapkan yaitu sistem sekuler kapitalis yang memang mengusung ide kebebasan disertai pemisahan aturan agama (Islam) dalam kehidupan masyarakat.
Tentunya kita tidak ingin hal ini terus terjadi. Maka perbaikan secara revolusioner menjadi hal yang urgen untuk segera dilakukan. Namun berharap pada sistem yang ada saat ini hanyalah khayalan belaka. Kita membutuhkan satu sistem yang sempurna dan paripurna yang sesuai dengan fitrah manusia yang dapat menentramkan jiwa, memberikan rasa aman dan kesejahteraan yang hakiki, serta menyelamatkan kehidupan manusia baik di dunia hingga akhirat kelak. Sistem sempurna dan paripurna hanyalah sistem Islam, karena berasal dari Sang Pencipta Manusia.
Allah Swt. berfirman "Apakah hukum jahiliyah yang mereka ambil? Dan hukum siapakah yang lebih baik dari hukum Allah bagi orang-orang yang beriman?" (TQS. Al-Maaidah : 50).
Perintah Allah Swt. telah jelas memerintahkan kita berhukum hanya pada hukum-Nya dan mengecam orang-orang yang berhukum selain hukum buatan-Nya.
Hanya dengan penerapan hukum Islam, maka perzinaan, pembunuhan serta kejahatan-kejahatan lainnya bisa teratasi dengan tepat. Islam menerapkan sistem sanksi yang tegas sebagai balasan bagi orang-orang yang berbuat maksiat dan mencegah terulangnya kejahatan serupa. Bahkan penerapan sistem sanksi yang proses eksekusinya disyiarkan kepada masyarakat akan menjadi pembelajaran bagi yang lain agar tidak melakukan tindak kejahatan.
Dengan diterapkannya hukum Islam secara menyeluruh dalam setiap lini kehidupan niscaya semua problematika kehidupan manusia akan terselesaikan dengan tuntas. Membawa kemaslahatan yang hakiki dalam naungan sistem Islam yakni khilafah.
Kaidah ushul menyatakan "Jika hukum syara' diterapkan, maka pasti akan ada kemaslahatan". Mencampakkan dan membuang sistem sekuler kapitalis yang liberal harus segera dilakukan demi menyelamatkan manusia dari jurang kehancuran. Saat yang bersamaan menggantinya dengan sistem khilafah yang berasal dari Allah Swt. dan telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. serta para sahabat. Hukum yang hanya berdasarkan pada Al-Qur'an dan Sunnah. Wallahu a'lam.
Penulis: Titin Kartini
0 Komentar