Ramadan telah berlalu, syawal telah tiba dengan rasa gembira. Ada yang membekas setelah Ramadan yakni ketaatan yang semakin bertambah ataukah sebaliknya tergantung bagaimana memaknainya oleh setiap orang. Bagi seorang muslim Ramadan menjadi bekal untuk menanamkan benih ketaatan. Setelah digojlok selama satu bulan dengan habit bernuansa illahi akan memudahkan dalam mengarungi bulan-bulan berikutnya.
Ada beberapa hal agar kita senantiasa istikamah menjaga spirit Ramadan di antaranya:
1. Niat yang ikhlas hanya mengharapkan rida Allah.
Dalam setiap aktivitas yang dijalani tentu niat menjani hal utama agar segala sesuatunya kuat dan lurus. Begitupun saat spirit Ramadan itu menjadi niat utama maka akan memudahkan agar kita taat. Orang yang melaksanakan segala aktivitas karena takwa tidak akan mudah goyah saat ujian melanda.
2. Istimror menjalani berbagai ibadah baik yang wajib maupun yang Sunah
Ketika di bulan Ramadan kita senantiasa menjalankan berbagai macam aktivitas ibadah karena melihat pahala yang dilipat gandakan, maka ketika Ramadan berlalu sebaiknya terus dijalani tanpa terkecuali. Akibatnya ketika di bulan Ramadan kita mampu khatam Al Qur'an maka di luar Ramadan pun harus mampu melakukannya.
3. Wara' atas segala perbuatan syubhat
Jika saat Ramadan mampu menghindari perbuatan yang syubhat bahkan meninggalkan yang haram karena sedang berpuasa, begitupun diluar Ramadan harus mampu meninggalkan perbuatan tersebut. Jangan ada lagi pandangan bahwa Ramadan hanya dijadikan ajang bulan ritual semata akibatnya banyak yang melakukan kemaksiatan setelah Ramadan.
4. Menanamkan Kesadaran Takwa Secara Kafah
Menjalani Ramadan di sistem kapitalisme sekarang bukanlah perkara mudah, banyak pelanggaran hukum suara yang terus dipertontonkan. Bahkan rasanya kita akan merasa tidak nyaman dan tidak tenang saat berbagai kebijakan yang hingga hari ini berkiblat pada hukum Barat. Kemaksiatan, kezaliman terus menerus masif di tengah masyarakat. Akibatnya hukum Allah semakin dihinakan baik oleh orang Islam sendiri maupun nonmuslim.Dari sinilah diperlukan kesadaran bagi seluruh muslim untuk menerapkan hukum Allah dalam bingkai khilafah.
Dakwah menjadi jalan utama agar kesadaran di masyarakat terus tumbuh. Ramadan yang dijalani atas dasar takwa memberi kekuatan tersendiri untuk mengencangkan dakwah agar sistem yang rusak ini segera lenyap secara totalitas. Akibatnya jika ini dikencangkan maka kesadaran di tengah umat pun akan semakin kuat untuk segera menerapkan hukum Allah secara Kafah.
5. Bergabung dengan komunitas perindu ketaatan
Untuk menjaga ketaatan itu terus tumbuh serta kesadaran untuk taqarub kepada Allah semakin kencang maka hal yang dilakukan adalah harus mencari jama'ah atau komunitas perindu syurga. Bergabungnya dengan jamaah perindu syurga inilah yang akan mengingatkan kita saat lalai, menyadarkan arti pentingnya takwa terutama dalam penerapan syariah secara kafah. Di dalam jamaah ini akan dipupuk keilmuan serta tsaqafah Islam sehingga tertanam kerinduan untuk berislam secara totalitas bukan parsial seperti sekarang ini.
Walhasil ketika sudah menjalankan semua hal tersebut kita akan menjadi pribadi muslim yang tangguh, rida dan ikhlas dalam menjalani segala qada Allah dan kerinduan terhadap hukum Allah semakin membuncah. Jika takwa telah memotivasi hidup kita maka pintu surga pun siap membuka.
Patut kiranya kita merenungkan bahwa janji Allah itu pasti bagi siapa pun yang menolong agama Allah atas dasar takwa firman Allah Swt:
وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ
Artinya: "Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa."
Wallahu a'lam bishshawwab.
Penulis : Heni Ummu faiz
Ibu Pemerhati Umat
0 Komentar