Sobi Bestie, semua manusia yang lahir ke dunia pasti mempunyai orang tua, kecuali Nabi Adam As ya. Beliau As mah langsung diciptain oleh Allah Swt. dari tanah. Gak melalui perantaraan orang tua. Tapi kalau manusia lain mah ada orang tuanya. Nabi Isa As yang lahir hanya punya ibu pun berarti masih ada orang tuanya.
Sobi Bestie, namanya juga manusia ya. Orang tua juga gak sempurna. Anak juga kadang ngelunjak hehehe. Ya kadang-kadang hal itu bikin hubungan anak orang tua jadi kaya gak harmonis gitu.
Hubungan yang gak harmonis antara anak ma orang tua itu salah satu sebabnya, gegara komunikasi yang gak lancar n ada sikap-sikap anak yang gak pantas ke orang tua. Kaya gak nurut klo diminta melakukan sesuatu. Orang tua sibuk, eh malah ikut sibuk. Sibuk maen HP hehehe. Bukannya dibantuin ya. Atau kadang ada juga anak kalau ngomong ke orang tua kek ga ada akhlak. Songong. Naudzubillah.
Hmm sebagai anak muslim, kita mah gak boleh bersikap demikian terhadap orang tua kita. Allah Swt. dalam Al-Qur’an surat Al-Isro:23-24 berfirman,
وَقَضٰى رَبُّكَ اَ لَّا تَعْبُدُوْۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِا لْوَا لِدَيْنِ اِحْسَا نًا ۗ اِمَّا يَـبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
وَا خْفِضْ لَهُمَا جَنَا حَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًا
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 23-24).
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan makna kedua ayat ini, disebutkan perintah berbakti kepada kedua orang tua. Untuk itu Allah Swt. berfirman:
{وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا}
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu. (Al-Isra: 23)
Yakni Allah memerintahkan kepadamu untuk berbuat baik kepada ibu bapakmu. Makna ayat ini sama dengan yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ}
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Luqman: 14)
Adapun firman Allah Swt.:
{إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ}
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan 'ah' kepada keduanya (Al-Isra: 23)
Artinya, janganlah kamu mengeluarkan kata-kata yang buruk kepada keduanya, sehingga kata 'ah' pun yang merupakan kata-kata buruk yang paling ringan tidak diperbolehkan.
{وَلا تَنْهَرْهُمَا}
dan janganlah kamu membentak mereka. (Al-Isra: 23)
Yakni janganlah kamu bersikap buruk kepada keduanya, seperti apa yang dikatakan oleh Ata ibnu Abu Rabah sehubungan dengan makna firman-Nya: dan janganlah kamu membentak mereka. (Al-Isra: 23) Maksudnya, janganlah kamu menolakkan kedua tanganmu terhadap keduanya.
Setelah melarang mengeluarkan perkataan dan perbuatan buruk terhadap kedua orang tua, Allah memerintahkan untuk berbuat baik dan bertutur sapa yang baik kepada kedua. Untuk itu Allah Swt. berfirman:
{وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا}
dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Al-Isra: 23)
Yaitu bertutur sapa yang baik dan lemah lembutlah kepada keduanya, serta berlaku sopan santunlah kepada keduanya dengan perasaan penuh hormat dan memuliakannya.
{وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ}
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan. (Al-Isra: 24)
Yakni merendah dirilah kamu dalam menghadapi keduanya.
{وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا}
dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (Al-Isra: 24)
Maksudnya, merendah dirilah kepada keduanya di saat keduanya telah berusia lanjut, dan doakanlah keduanya dengan doa ini bilamana keduanya telah meninggal dunia.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa kemudian Allah menurunkan firman-Nya:
{مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى}
Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik. (At-Taubah: 113), hingga akhir ayat.
Sobi Bestie, inilah kewajiban kita bagi kedua orang tua kita. Sekaligus tuntunan gimana sih sikap yang baik seorang anak kepada kedua orang tuanya. Ternyata, ga boleh songong ya ma orang tua. Berkata “ah” aja gak boleh. Lalu, inget untuk merendahkan diri kita di hadapan keduanya. Trus jan lupa doakan keduanya. Kalau udah usia lanjut, muliakan dengan merawatnya.
Sikap berbakti kita kepada orang tua akan berbuah kebaikan. Kita bakal bahagia dunia dan akhirat. Sebagaimana yang dijelaskan oleh sabda Nabi Muhammad Saw dalam sebuah hadis yang diriwayatkan melalui berbagai jalur dari Anas dan lain-lainnya yang mengatakan bahwa pada suatu hari Nabi Saw. naik ke atas mimbar, kemudian beliau mengucapkan kalimat Amin sebanyak tiga kali. Maka ketika ditanyakan, "Wahai Rasulullah, apakah yang engkau aminkan?" Maka Nabi Saw. menjawab: “Jibril datang kepadaku, lalu mengatakan, "Hai Muhammad, terhinalah seorang lelaki yang namamu disebut di hadapannya, lalu ia tidak membaca salawat untukmu. Ucapkanlah 'Amin'.” Maka saya mengucapkan Amin lalu Jibril berkata lagi, "Terhinalah seorang lelaki yang memasuki bulan Ramadan, lalu ia keluar dari bulan Ramadan dalam keadaan masih belum beroleh ampunan baginya. Katakanlah, 'Amin'.” Maka aku ucapkan Amin. Jibril melanjutkan perkataannya, "Terhinalah seorang lelaki yang menjumpai kedua orang tuanya atau salah seorangnya, lalu keduanya tidak dapat memasukkannya ke surga. Katakanlah, 'Amin'.” Maka aku ucapkan Aamiin.
Nah kan, jangan sampai kita jadi manusia terhina dengan gak berbakti ma orang tua lalu kita gak masuk surga. Berarti, kalau kita mau masuk surga dan jadi orang mulia ya kita mesti berbakti dong kepada orang tua kita.
Dalam hadis lain, Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Rauh, telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij, telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Talhah ibnu Ubaid illah ibnu Abdur Rahman, dari ayahnya, dari Mu'awiyah ibnu Jahimah As-Sulami, bahwa Jahimah pernah datang kepada Nabi Saw. lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, saya ingin berangkat berperang (di jalan Allah), dan saya datang untuk meminta nasihat darimu." Rasulullah Saw. balik bertanya, "Apakah kamu masih mempunyai ibu?" Jahimah menjawab, "Ya." Rasulullah Saw. bersabda: Rawatlah ibumu, karena sesungguhnya surga itu berada di bawah telapak kakinya. Kemudian diajukan pertanyaan yang serupa dan jawaban yang serupa untuk kedua kalinya hingga ketiga kalinya di tempat-tempat yang berlainan.”
See, bahkan diibaratkan surga itu ada di bawah telapak kaki ibu. So, makin semangat yuks berbakti kepada orang tua kita. Insya Allah, rida Allah Swt., bahagia dan surga menunggu kita karenanya.
Penulis: Rini Sarah
0 Komentar