Isu khilafah kian hari terus digoreng demi memuluskan sebuah tujuan. Terungkapnya jemaah Khilafatul Muslimin semakin memberi peluang emas untuk mengkriminalisasi opini khilafah, terlebih saat menuju pesta demokrasi.
Saking ketakutannya Barat melalui kaki tangannya terus memonsterisasi agar umat semakin jauh dari ajaran Islam yang mulia.
Dikutip dari RM.id Rakyat Merdeka, Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (FKPPI) Bambang Soesatyo menegaskan, keluarga besar FKPPI selalu siap membantu TNI dalam menjaga kedaulatan bangsa. Khususnya dalam menjaga ideologi Pancasila dari berbagai serangan ideologi lain yang dapat memecah belah bangsa. (RM.id Rakyat Merdeka,15/06/2022).
Apa yang terjadi saat ini terkait masifnya stigma negatif khilafah dan adanya penangkapan anggota Khilafatul Muslimin mendapat respon dari menantunya HRS. Menurut Salah satu juru bicara (jubir) Habib Rizieq Shihab Aziz Yanuar ikut menyoroti kasus hukum yang menjerat anggota Khilafatul Muslimin menyebut bahwa khilafah sebagai ideologi jelas itu pernyataan orang bingung dan enggak paham yang dibicarakan. (JPNN.com, 16/6/2022).
Dari fakta di atas kita bisa menilai bahwa ide khilafah terus digoreng dengan embel-embel menjaga keutuhan bangsa dan negara. Bahkan di sini juga kita bisa melihat adanya kekeliruan terkait khilafah dengan mencantumkan kata ideologi. Padahal sesungguhnya khilafah bukan ideologi tetapi metode penerapan syariat Islam. Secara istilah berarti khilafah adalah kepemimpinan umumatas seluruh kaum Muslim di dunia untuk menerapkan syariah dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia.” (Al-Khalidi, Qawâid Nizhâm al-Hukm fî al-Islâm, hlm. 226).
Sungguh suatu kebodohan sekali manakala dan kedangkalan berpikir terlebih bagi seorang muslim yang menyatakan khilafah adalah ancaman. Entah karena enggan kepentingan terusik ataukah karena tidak mengindahkan berbagai seruan Allah dan Rasul-Nya tentang khilafah ini. Padahal berulangkali Allah dan Rasul-Nya menyeru hal tersebut agar manusia melaksanakan seluruh aturan kehidupan. Tanpa khilafah tentu nihil kita bisa menjadi muslim kafah.
Bahkan ulama (MUI) se-Indonesia yang ke-7 yang digelar pada tanggal 9-11 di Jakarta. Pertemuan itu telah menyepakati 17 poin bahasan, diantaranya telah memberikan fatwa terkait khilafah dan jihad.
Namun nyatanya fatwa tersebut tidak digubris bahkan semakin masif menggoreng isu khilafah serta para pengusungnya sebagai momok yang mengerikan bagi bangsa dan umat ini.
Media pun ikut andil dalam memberikan stigma negatif apatah lagi para pejabat di negeri ini. Sementara para kapitalis, agen-agen Barat tentu merasa senang. Hal ini akan memudahkan mengoyak bangsa dan mengeruk semua kekayaan negeri dengan berbagai jargon investasi.
Siapakah sebenarnya Ancaman Negeri ini
Jika kita mau berpikir rusaknya negeri ini dengan berbagai masalah yang tiada henti karena tidak diterapkan hukum Allah di muka bumi. Sedangkan khilafah merupakan bagian dari ajaran Islam yang akan menyelamatkan negeri ini dari kehancuran.
Akar masalah negeri ini dan dunia adalah sistem kapitalisme yang telah merusak hingga menuju titik nadir kehancuran. Bukan hanya sistem kapitalisme tetapi sosialisme dan komunisme juga dahulu pernah menghancurkan negeri tercinta kita ini. Maka tidak heran jika Barat menyadari hal ini dan melalui agen-agen di seluruh negeri-negeri muslim semakin menancapkan kuku keserakahannya.
Ketika pejabat di negeri ini mempropagandakan khilafah sebagai ancaman mengakibatkan kegaduhan terutama di kalangan umat Islam. Jika mereka yang enggan berpikir maka akan ditelan mentah-mentah isu tersebut. Akibatnya umat akan semakin menjauh dari ajaran Islam yang mulia. Sementara bagi mereka yang berpikir mereka akan mencari secara jernih dan akan semakin terbuka pikirannya siapa yang munafik dan perusak negeri ini.
Khilafah Ajaran Islam
Seyogianya umat Islam saat ini harus semakin sadar bahwa korupsi, nepotisme,kriminal,angka pengangguran dan kemiskinan serta degradasi moral akhlak ini hancur akibat pengabaian hukum -hukum Allah. Semakin jauh dari hukum Allah semakin kita akan terpuruk. Islam sebagai agama rahmat senantiasa memberi solusi atas bangsa ini. Menjelek-jelekkan khilafah merupakan tanda-tanda kemunafikan dan kekufuran yang nyata.
Hal ini karena khilafah merupakan bagian dari syariah Islam yang kelak akan tegak suka atau pun tidak manusia. Khilafah pula yang akan menyejahterakan negeri i i dan dunia. Sungguh kesia-sian semata manakala menjadi pembebek Barat dengan ikut melecehkan ajaran Islam tersebut. Mengolok-olok di dunia akan ditimpakan kehinaan sementara di akhirat akan mendapatkan siksa yang sangat pedih.
Padahal berulang kali dalil dan hadis hingga ijma sahabat menerangkan kewajiban mengangkat khalifah sebagai pemimpin umat Islam. Hal ini bisa kita baca saat penundaan sementara menguburkanjenazah Rasulullah saw._ (Al-Haitami, Ash-Shawâiq al-Muhriqah, hlm. 7)
Oleh karena itu, stop bagi kaum muslim melecehkan syariah Islam dan harusnya semakin sadar bahwa semua yang terjadi saat ini akibat ulah tangan Barat yang tidak menginginkan khilafah tegak.
Bukalah mata hati dan hempaskan sifat munafik jika tidak ingin Allah terus menimpakan berbagai masalah di negeri ini. Berhenti melecehkan ajaran Islam yang mulia ini yakni khilafah dan jihad. Sambutlah seruan Allah dan Rasul-Nya tentang khilafah ala Minhaj Nubuwwah yang akan memberi cahaya penerang kehidupan.
Ingatlah siapapun yang membuat makar maka makar Allah lebih dahsyat. Di antaranya, QS Ali Imran:54. Ayat tersebut bermakna "Mereka melakukan makar (tipu daya), dan Allah membalas makar (tipu daya) mereka itu. Dan Allah sebaik-baiknya Pembalas makar (tipu daya)."
Wallahualam.
Oleh Heni Ummu faiz
Ibu Pemerhati Umat
0 Komentar