Istiqomah Dalam Dakwah, Lawan Pemikiran Kufur Dengan Pemikiran Islam



Perang tak selalu identik dengan kontak fisik yang berdarah-darah. Adalah perang pemikiran, yang sama sekali tidak melibatkan senjata ataupun alat tempur tapi daya rusaknya tidak kalah besar dibandingkan dengan perang fisik. Islamophobia dapat dikatakan sebagai salah satu hasil sekaligus dampak dari gencarnya perang pemikiran tersebut. Bahkan virus ini telah meracuni sebagian umat muslim. Orang Islam tapi takut dengan agamanya sendiri. Framing negatif yang terus dimunculkan akhirnya membentuk opini publik bahwa radikalisme dan terorisme identik dengan Islam. Bagaimana menyikapi stigma negatif terhadap Islam dan ajarannya yang sering dikaitkan dengan radikalisme dan terorisme, kali ini tim Rubrik Suara Muslimah dari Muslimah Jakarta berkesempatan meminta tanggapan dari salah seorang aktivis muslimah, Etty Ummu Nisaa.

Tanya:
Hari ini simpang siurnya informasi membuat masyarakat bingung. Isu radikalisme, terorisme selalu muncul dan dijadikan alat untuk menuduh pihak tertentu radikal dan teroris. Menurut Ibu apa yang harus disampaikan kepada masyarakat agar tidak bingung lagi?

Jawab:
Upaya pencerdasan dan dakwah untuk memahamkan umat tentang Islam harus dilakukan terus secara masif. Kesadaran politik Islam harus dibangkitkan, agar umat betul-betul sadar bahwa Islam adalah solusi dan terhindarkan dari opini Islamophobia yang selama ini semakin gencar dilakukan di semua lini kehidupan. Dakwah Islam kaffah harus terus dilakukan agar umat paham dan mampu memilah mana yang mesti diikuti dan mana yang harus dijauhi. Isu radikalisme, terorisme, hanyalah salah satu cara memecah belah umat Islam, agar umat semakin jauh dari ajaran Islam dan takut untuk menerapkan Islam dalam kehidupannya.

Tanya:
Menurut Ibu apa sebenarnya masalah atau musuh bangsa ini

Jawab:
Akar masalah yang menjadi pangkal persoalan krisis negeri ini adalah diadopsinya ideologi kapitalisme liberal. Jadi sangat tidak tepat jika Islam dan umatnya yang selalu dikambinghitamkan, seolah-olah Islam lah sumber masalahnya. Justru jika diterapkan Islam secara kaffah, akan menyelamatkan negeri ini dari kehancuran, dan mampu menyejahterakan seluruh rakyatnya.

Tanya:
Selama Ibu mengamati problematika yang dihadapi bangsa ini, menurut Ibu apa penyebabnya?

Jawab:
Jika kita amati, carut marutnya problematika di negeri yang mayoritas penduduknya muslim ini, justru karena ketundukannya pada ideologi kufur, kapitalisme liberal. Seharusnya secara nalar, justru harus tunduk pada ajaran Islam yang benar-benar sudah terbukti secara nyata ketika diterapkan secara kaffah, mampu menghantarkan pada terwujudnya umat yang terbaik, yang mampu memimpin dunia, selamat dunia akhirat. Jadi sebenarnya ada ketidakyakinan umat terhadap Islam sebagai solusi. Nah ini diperburuk lagi kondisinya dengan adanya isu moderasi Islam dan Islamophobia.

Tanya:
Setelah mengetahui penyebabnya, langkah atau solusi apa yang bisa kita lakukan agar bisa menyelesaikan seluruh permasalahan negeri ini?

Jawab:
Memahamkan umat tentang Islam kaffah, menjelaskan konsep Islam dalam mengatur semua aspek kehidupan. Dan penguasa negeri ini harus melepaskan diri dari cengkeraman  kafir penjajah, yang tidak pernah berhenti memusuhi Islam.

Tanya:
Ketika ada yang menawarkan Islam sebagai solusi, di mana syariat islam diterapkan secara sempurna di bawah naungan khilafah, namun ada pihak-pihak yang menolak bahkan men-stigma buruk khilafah, bagaimana tanggapan Ibu?

Jawab:
Sudah menjadi hal yang wajar jika selalu ada hambatan, penolakan dalam perjuangan menuju tegaknya Islam. Tetap terus mendakwahkan Islam kaffah, tetap yakin, sabar, bahwa kita berada pada jalan yang benar, yang diridhoi Allah SWT. Adanya penolakan dan stigma negatif tersebut, bukan berarti apa yang kita sampaikan (ajaran Islam) itu salah. Khilafah adalah ajaran Islam, yang hanya dengan institusi inilah Islam bisa diterapkan secara kaffah.

Pemaparan di atas menjadi motivasi tersendiri bagi para pengemban dakwah, untuk terus maju pantang mundur menyampaikan Islam apapun tantangan yang dihadapi. Sebagaimana pesan cendekiawan muslim Ustadz Ismail Yusanto, “mereka para musuh Islam saja istiqomah dalam menyebarkan kebathilan, masak kita yang jelas-jelas memperjuangkan kebenaran, menyebarkan Islam, kalah istiqomah”. Maka, dakwah harus terus berjalan, hingga Allah turunkan pertolongan, yaitu tegaknya kembali Islam di muka bumi. [AR]

Posting Komentar

0 Komentar