Menumbuhkan Rasa Bangga Kepada Anak Menjadi Seorang Muslim



Islam dan syariatnya terus diserang oleh orang-orang yang membenci dan memusuhi Islam. Syariat Islam dinarasikan  sebagai ajaran yang negatif, memaksa dan mengekang umatnya. Contoh yang belum lama viral, terkait sekolah yang diberitakan memaksa muridnya mengenakan kerudung/khimar, yang kemudian dianggap sebagai perundungan. Aneh tapi nyata, Islam sebagai agama mayoritas di negeri ini namun ajarannya terkesan ingin diasingkan dari kaumnya. 

Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan dan membahayakan bagi generasi muslim di masa yang akan datang. Maka dari itu, keluarga sebagai benteng pertama dalam menjalankan peran mendidik anak, harus mampu mengatasinya. Yaitu dengan memberikan pemahaman yang benar tentang Islam, agar anak-anak mengenal agamanya dengan baik sekaligus bangga menjadi bagian dari kaum muslimin.

Hal ini tentu tidak mudah, mengingat umat muslim hari ini tinggal di bawah sistem sekularisme. Konsep yang sengaja memisahkan aturan agama dari kehidupan, termasuk dalam menyelenggarakan pendidikan. Padahal di sanalah tempat anak-anak generasi muslim menuntut ilmu. Wajar ketika outputnya generasi yang juga berpikiran sekuler.

Lembaga pendidikan adalah tempat terbaik dalam pembentukan karakter generasi. Untuk menghasilkan generasi muslim yang sejati, maka lembaga pendidikannya pun harus berbasis pada aqidah Islam, bukan sekuler ataupun yang lain. Sehingga anak-anak didik mendapatkan pemahaman Islam yang benar sedari dini. 

Sekolah menjadi partner bagi orangtua, bersinergi melahirkan generasi yang memiliki kepribadian Islam yang kuat. Dengan demikian anak-anak tidak mudah terkontaminasi dengan lingkungan yang buruk atau apapun yang bertentangan dengan pemahaman Islam. Menyekolahkan anak di sekolah berbasis aqidah Islam menjadi salah satu alternatif solusi untuk membentengi anak dari racun pemikiran dan budaya sekularisme.

Meskipun tidak semua orangtua memiliki kemampuan finasial yang sama, hal ini tidak boleh menjadi penghalang. Orangtua tetap harus berupaya maksimal menjaga anak-anak dari pengaruh buruk pemikiran sekuler. Masih banyak ikhtiar yang bisa diupayakan. Selain itu, harus memiliki keyakinan bahwa Islam punya aturan yang rinci sebagai solusi bagi setiap permasalahan umat manusia. Termasuk tanggungjawab orangtua dalam hal mengurus dan mengasuh anak, Islam punya solusinya. Bagaimana memberikan pendidikan terbaik agar lahir generasi hebat yang kelak akan memimpin peradaban. 

Islam mengarahkan orangtua untuk mendidik anak-anak mereka sejak dari dalam kandungan. Salah satunya dengan membiasakan memperdengarkan lantunan ayat suci Al Qur’an. Kemudian ketika mereka lahir dan tumbuh, mulai dikenalkan Allah, dikenalkan Islam dan syariatnya, tentu disesuaikan dengan tahapan usia. Misalnya syariat tentang menutup aurat. Pembiasaan dari kecil yang diiringi dengan penjelasan tentang mengapa harus menutup aurat dan sebagainya, lambat laun akan menjadi pemahaman yang tertanam dalam diri anak, hingga tumbuh kesadaran bahwa menutup aurat adalah kewajiban bagi setiap muslim. Begitupula dengan sholat dan kewajiban ibadah yang lain. Ketika sudah dikenalkan sedari dini, maka saat anak memasuki usia baligh atau sudah ada beban hukum di pundaknya, anak tidak merasa berat karena sudah terbiasa. 

Selain itu, sering-sering mengajak anak hadir ke majelis ilmu agar mereka terbiasa dan dekat dengan ilmu. Karena ilmu dalam hal ini ilmu agama adalah petunjuk agar dapat menjalankan perintah dan larangan dari Allah Swt. Dekatkan juga anak-anak dengan komunitas yang baik yang memiliki visi dan misi sama.

Banyak-banyak menceritakan kisah-kisah Rasulullah saw, para sahabat dan para shahabiyah yang mereka dijamin masuk surga. Jelaskan kepada anak mengapa mereka bisa mendapatkan hadiah surga. Kisah ini akan memotivasi sekaligus menjadikan Rasulullah dan para sahabatnya menjadi idola, hingga anak-anak pun berlomba-lomba mengikuti Rasulullah, berlomba-lomba beramal shalih agar bisa mendapatkan hadiah surga. 

Dengan sering mendengar kisah para pejuang dan pengemban dakwah Islam serta diberikan pemahaman Islam secara konsisten, maka akan terbentuk kepribadian Islam yang kuat. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan bangga atas keislamannya serta berani menyampaikan Islam kepada orang-orang yang ada disekitarnya.

Hidup di dalam sistem rusak seperti saat ini harus menjadi pecutan bagi orangtua, untuk senantiasa haus akan ilmu sebagai bekal mencetak generasi muslim kuat dan bangga dengan keIslamannya. Anak-anak harus diselamatkan dari kerusakan pemikiran sekuler. Hal ini tidak mudah namun bukan berarti menjadi alasan untuk menyerah. Terus berusaha sembari senantiasa memanjatkan doa kepada Allah Swt, agar anak-anak selalu diberi perlindungan, dijaga dalam ketaatan dan ketakwaan. Hingga mereka siap menjadi agent of change yang akan merubah kondisi kufur hari ini menjadi kembali mulia di bawah cahaya Islam. Wallahua’lam.


Oleh Siti Rima Sarinah


Posting Komentar

0 Komentar