Bersabar Dalam Ketaatan Kepada Allah Swt.


 Bersabar Dalam Ketaatan Kepada Allah Swt.


Oleh: Siti Rima Sarinah


#MutiaraQur'an - Bersabar dan taat merupakan dua perkara penting yang harus dimiliki seorang muslim. Kedua sebagai bukti keimanan dan ketakwaan sekaligus menjadi modal utama dalam menjalani kehidupan di dunia fana ini. Karena pada hakikatnya, Allah Swt menciptakan manusia ke dunia dalam rangka beribadah kepada-Nya. Sehingga taat dan sabar menjadi landasan amal dalam melakukan perkara yang diperintahkan, baik untuk dikerjakan ataupun untuk ditinggalkan.


Allah swt berfirman,”Wahai orang-orang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (diperbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung” (Ali Imron : 200).


Bersabar dan taat dalam menjalankan setiap yang diperintahkan ataupun yang dilarang merupakan hal yang tidak mudah apabila tidak ada iman dalam dirinya. Apalagi pada kondisi hari ini, di mana aturan Allah dicampakkan dan digantikan dengan hukum buatan manusia yang penuh dengan keterbatasan dan kelemahan. Sehingga berbagai kerusakan terjadi di tengah-tengah kaum muslim, yang tanpa disadari kerusakan ini tidak dipandang sebagai kerusakan karena dilakukan oleh mayoritas umat Islam.


Kerusakan pemikiran dan pemahaman dalam memandang makna dan tujuan hidup di dunia pun telah mengalami pergeseran, yang seharusnya untuk ibadah menjadi untuk bersenang-senang memenuhi hawa nafsu hingga berani melanggar hukum syariat. Inilah bentuk kelalaian manusia yang menganggap remeh hukum Allah dan melupakan bahwa setiap perbuatan di dunia kelak akan dimintai pertanggungjawaban.


Agar iman senantiasa yang menjadi landasan dalam perbuatan, maka diperlukan ilmu agar iman kuat mendarahdaging (mutajasad) dalam diri seorang muslim. Begitu banyak kisah Rasulullah saw dan para sahabat yang memberikan kita teladan tentang kesabaran dan ketaatan. Kesabaran dan ketaatan untuk tidak menyekutukan Allah, di tengah penduduk Arab yang kala itu menyembah berhala. 


Walaupun kesabaran dan ketaatan ini memiliki kosekuensi yang berat, tidak lantas menjadi penghalang bagi Rasulullah dan para sahabatNya untuk senantiasa berpegang teguh pada tali agama Allah. Begitu banyak tantangan dan cobaan yang harus dihadapi Rasulullah pada awal menyebarkan risalah Islam di tanah Mekah hingga hari ini kita bisa memeluk Islam dan beriman kepada Allah.


Pengorbanan, perjuangan Rasulullah dan para sahabatnya inilah, yang harus menjadi panutan buat kita untuk melakukan hal yang serupa. Karena saat ini, di kala teknologi semakin maju justru pemikiran dan pemahaman kaum muslim semakin mundur ke belakang. Teknologi yang seharusnya menjadi wasilah yang mempermudah manusia untuk semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah, tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Teknologi dan perkembangan zaman melalaikan mereka hingga berani mengganti hukum Allah dengan hukum buatan mereka sendiri.


Inilah fakta yang terjadi di tengah kaum muslim, namun fakta ini seharusnya menjadi penyemangat bagi kita, khususnya para pengemban agama Allah untuk senantiasa meningkatkan ilmu dan amal demi keberlangsungan dakwah Islam di muka bumi. Karena dakwah satu-satunya cara untuk mengembalikan kesadaran kaum muslim bahwa dirinya adalah makhluk yang diciptakan dengan berbagai kelemahan dan keterbatasan.


Dengan dakwah diharapkan kaum muslim terbangun dari tidur panjangnya akibat ketidaksadarannya larut di dalam hukum buatan manusia yang membuat manusia menjadi makhluk yang hina karena hidup tanpa aturan Allah. Dan mengembalikan posisi mereka sebagai makhluk yang mulia karena dibekali akal oleh Allah Swt. Akal menjadi wasilah bagi manusia dalam menimbang amal, membedakan baik dan buruk, benar dan salah, terpuji dan tercela sesuai standar syariat yang telah ditentukan.


Ketika ilmu dan iman telah mutajasad dalam diri seorang muslim, maka ia akan melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi larangannya. Serta senantiasa menghadirkan ruh idraksillah billah kala ia melakukan sebuah amal. Sabar dan taat pun menjadi perkara yang menjadi landasan dari amal mereka. Dan yakin bahwa kesabaran dan ketaatan mereka akan menjadikan mereka orang yang beruntung. Karena dengan sabar dan taat ini, ia menjadi seorang muslim yang menginginkan akhir kehidupannya akan mendapat reward terbaik dari-Nya, yaitu surga.


Berlomba-lomba dalam kebaikan menjadi motivasi utama dalam hidup seorang muslim. Dan menjadikan aktifitas dakwah senantiasa menghiasi hari-harinya. Karena dakwah sebagai satu-satunya cara untuk menyadarkan dan membangkitkan pemahaman umat tentang arti tujuan hidup adalah ibadah. Sehingga walaupun mereka hidup dalam sistem aturan yang rusak, bukan berarti mereka larut dan terjerumus dalam kerusakan tersebut.


Justru kondisi ini harus diganti dengan kondisi yang Allah ridai, di mana seluruh umat manusia hanya menyembah Allah sebagai satu-satunya zat yang disembah. Dan menjadikan aturan Allah satu-satunya aturan yang terbaik bagi manusia, agar mereka termasuk golongan yang beruntung dan kelak akan dikumpulkan bersama Rasulullah saw dan para sahabat di surga nanti.


Tujuan inilah yang harus diupayakan oleh setiap muslim khususnya pengemban dakwah. Sehingga ia tidak akan menghabiskan waktu, usia, harta dan masa sehatnya kecuali hanya untuk melakukan amal dengan penuh kesabaran dan ketaatan yang akan bisa menghantarkan mereka menuju surga-Nya. Wallahua’lam.

Posting Komentar

0 Komentar