Beberapa hari lalu beredar sebuah pesan melalui aplikasi WhatsApp berisikan agar masyarakat sekitar Bogor dan Depok waspada karena adanya gangster yang menyerang warga di malam hari. Sontak hal ini membuat masyarakat panik, terutama untuk mereka yang harus beraktivitas malam, atau pulang dari aktivitas hingga larut malam.
Tak ingin membuat masyarakat resah akan kabar yang tak jelas, Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing dengan isu gangster Bogor dan Depok yang belum jelas kebenarannya. “Untuk masyarakat, tetap tenang dan jangan terprovokasi, kami akan melakukan tindakan preventif dengan kegiatan kepolisian,” ujar Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin. (pojoksatu.id, 2/10/2022)
Rasa aman menjadi sesuatu yang didambakan oleh masyarakat. Betapa tidak, kejahatan semakin merajalela di sekitar kita. Rasanya wajar jika ada satu pemberitaan yang belum jelas sekalipun, sudah membuat masyarakat panik. Karena pada kenyataannya memang setiap hari kejahatan terjadi.
Fenomena gangster motor bukankah isapan jempol belaka. Masyarakat telah mengetahui bagaimana bengis dan sadisnya mereka saat beraksi. Tak kenal belas kasih, mereka main pukul, main bunuh, tak lagi peduli nyawa manusia. Kekhawatiran yang wajar dirasakan masyarakat karena penanganan dari negara pun terkesan tidak serius. Aparat keamanan baru bertindak setelah adanya korban dan laporan masyarakat.
Tentunya ini menjadi PR besar bagi negara agar segera memperbaiki sistem keamanan dan menempatkan serta memfungsikan aparatur negara sebagaimana mestinya. Namun harapan ini sepertinya hanya harapan kosong, karena sistem kapitalis sekuler yang dianut saat ini tak mendukung terjaminnya keamanan bagi setiap warga.
Sistem yang dianut negeri ini menjadikan periayaahan hanya dilakukan berdasar pada kemanfaatan belaka. Alhasil untuk mendapatkan keamanan, masyarakat harus rela merogoh kocek sendiri. Mereka mengeluarkan dana untuk membayar petugas keamanan seperti satpam atau turun tangan dengan melakukan ronda secara bergantian dengan masyarakat demi menjaga keamanan di wilayahnya. Padahal sejatinya ini menjadi tugas dan kewajiban negara, melindungi dan memberikan rasa aman pada masyarakat.
Di sinilah urgensi kita membutuhkan suatu sistem yang mampu menjamin keamanan bagi setiap warga. Kita butuh sistem yang menyeluruh nan sempurna. Sistem sempurna itu hanyalah ada pada Islam, dengan sistemnya yakni khilafah.
Dalam khilafah, keamanan dalam negeri diserahkan kepada lembaga negara yang disebut Departemen Keamanan Dalam Negeri. Departemen ini merupakan departemen yang mengurusi penjagaan keamanan di dalam negeri melalui satuan kepolisian, dan ini merupakan sarana utama untuk menjaga keamanan dalam negeri.
Adapun tugas Departemen Keamanan Dalam Negeri adalah menjaga keamanan dalam negeri di seluruh wilayah kekhilafahan. Di antara tugas dan fungsinya adalah: menangani orang yang murtad (orang-orang yang keluar dari Islam), dan bughat (orang yang melepaskan diri dari negara) baik dengan aktivitas pengrusakan atau penghancuran, seperti melakukan serangan dan pendudukan pusat-pusat strategis di dalam negara dan menguasainya, disertai dengan pelanggaran terhadap berbagai kepemilikan individu atau umum ataupun kepemilikan negara; atau bughot dimana mereka keluar menentang negara dengan menggunakan senjata untuk memerangi negara.
Departemen Keamanan Dalam Negeri juga bertugas untuk mengamankan masyarakat dari perbuatan-perbuatan yang mengganggu keamanan dalam negeri seperti al-hirabah (perompakan), yakni perampokan di jalan, menyerang orang-orang untuk merampas harta milik mereka, dan mengancam nyawa mereka. Penyerangan terhadap harta-harta masyarakat melalui kejahatan pencurian, perampasan, perampokan, penggelapan, gangguan terhadap jiwa masyarakat melalui pemukulan, pencederaan dan pembunuhan. Serta gangguan terhadap kehormatan melalui publikasi keburukan dan qadzaf (tuduhan berzina) pun menjadi tugas Departemen Keamanan Dalam Negeri di sistem khilafah.
Departemen Keamanan Dalam Negeri juga melakukan treatment (perlakuan) terhadap orang-orang yang dikhawatirkan menimbulkan kemudharatan dan bahaya terhadap rakyat dan negara. Tugas dan fungsi departemen ini jelas, begitu pun dengan sanksi yang diberikan, sehingga memberikan efek jera dan mencegah hal tersebut terjadi kembali. Setidaknya mampu meminimalisir terulangnya kejahatan yang sama.
Gangster bisa dimasukkan dalam kategori orang-orang yang berbuat kerusakan, yakni jika mereka melakukan aksi pembegalan jalanan, menyerang masyarakat, merampok di jalan, merampas harta dan menghilangkan nyawa. Oleh karena itu, Departemen Keamanan Dalam Negeri mengirimkan satuan polisi untuk mengejar mereka dan menjatuhkan sanksi terhadap mereka berupa hukuman mati dan penyaliban atau tangan dan kaki mereka dipotong secara menyilang atau diasingkan ke tempat lain, sesuai dengan kadar aksi yang dilakukan gangster.
Hal ini sesuai firman Allah Swt. "Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi hanyalah mereka dibunuh atau disalib, tangan dan kaki mereka dipotong dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu sebagai suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat mereka mendapatkan siksaan yang besar." (TQS. Al Maidah:33).
Jika mereka membunuh dan mengambil harta masyarakat maka hukumannya dibunuh dan disalib, jika membunuh saja maka dibunuh saja tidak disalib, jika mengambil hartanya saja maka hukumannya dipotong tangan dan kakinya secara bersilang tetapi tidak dibunuh. Jika hanya menodongkan senjata, menakut-nakuti orang, tetapi tidak membunuh dan tidak merampas harta maka sanksinya tidak dibunuh, tidak disalib dan tidak dipotong tangan dan kakinya secara bersilang akan tetapi ia akan dibuang dan diasingkan dari negerinya ke negeri lain yang jauh dari negara. (Sumber: Struktur Negara Khilafah)
Dengan penerapan sistem aturan yang rinci, serta penerapan sistem sanksi yang tegas tanpa pandang bulu, yakinkah masih ada yang berani berbuat keonaran? Tentunya tidak. Jadi, masihkah kita keukeuh mempertahankan sistem rusak kapitalisme yang sekuler dan liberal ini? Ataukah kita bersegera menggantinya dengan sistem Islam? Khilafah akan memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan yang hakiki. Menyelamatkan kehidupan di dunia dan di akhirat kelak. Wallahu a'lam.
Oleh : Titin Kartini
0 Komentar