UIY: Momen Maulid, Menjejaki Transformasi Kepemimpinan Rasulullah yang Mendunia



Reporter Anita Rachman


#Reportase - Michael Hart, seorang Astrofisikawan Yahudi-Amerika tidak menempatkan Nabi Muhammad sebagai orang yang paling berpengaruh itu secara sembarangan. Dia mempunyai alasan yang kuat dan logis. Salah satunya disebutkan karena Rasulullah berhasil memberikan pengaruh dalam aspek keagamaan sekaligus aspek keduniaan. Artinya kepemimpinan Rasulullah tidak hanya bersifat individual, tapi juga komunal. Bahkan lebih dari itu, berhasil melakukan transformasi spiritual sekaligus material. Hal ini disampaikan Ustadz Imasil Yusanto dalam sebuah Talkhsow Online bertema “Maulid Leadership Forum” Sabtu, 08 Oktober 2022. 


Tentang kepemimpinan Rasulullah, Ustadz Ismail memberikan gambaran dengan mengangkat hasil penemuan Michael Hart. Seorang non Muslim yang justru menempatkan Nabi Muhammad sebagai tokoh paling berpengaruh nomor 1 di dunia, yang ditulis dalam bukunya “The 100: A Rangking of the Most Influential Person in History”. 


Ustadz Ismail menjelaskan, transformasi spiritual artinya telah membawa manusia yang pada waktu itu hidup dalam masa kejahiliyahan, yang hanya bertumpu pada hal-hal yang bersifat material, menjadi memiliki pandangan yang bersifat spiritual. “Ada pandangan akhirat. Inilah yang membedakan antara peradaban yang dibangun oleh Baginda Rasulullah Saw dengan peradaban-peradaban lain. Kemudian dimensi material bahwa peradaban manusia itu adalah peradaban dunia. Artinya kepemimpinan yang dibangun oleh Rasulullah Saw adalah kepemimpinan yang bisa dijejaki di dunia ini”, ungkapnya.


Ustadz Ismail juga menceritakan bagaimana Michael Hart ditertawakan dengan hasil penemuannya tersebut. Namun kemudian dengan jawaban lugas berhasil membuat semuanya terdiam. “Anda boleh saja menertawakan, tapi coba perhatikan, ini orang kalau penipu, tidak mungkin dia menipu segitu banyak orang, segitu lama. Memang betul saat ini kan umat Muslim ada 1,7 milyar. Apa iya 1,7 milyar itu semuanya tertipu? Tapi itu kan hari ini. Sementara pengikut Nabi Muhammad itu tidak hanya umat yang ada hari ini. Tapi sejak 1400 tahun”. Menurut Ustadz Ismail ini adalah jawaban yang sangat logis. Michael Hart tidak menempatkan Nabi Muhammad sebagai orang yang paling berpengaruh itu secara sembarangan. 


“Artinya Nabi itu bukan hanya menggarap orang per orang. Tetapi menggarap manusia keseluruhan, secara komunal. Kalau misalnya kita ukur dari segi jumlah, saya kira jumlah 1,7 milyar umat Islam hari ini itu sudah membuktikan kemampuan energi transformasi tadi. Bahkan dari nol menjadi sesuatu. Dan transformasi ini masih berjalan terus meskipun Nabi sudah meninggal. Bahkan, untuk menghentikan transformasi Nabi, lawan-lawan dari peradaban melakukannya dengan berbagai cara. Kalau pakai Bahasa George W. Bush itu, pakai soft power, hard power, sampai ada yang menyebut smart power. Karena mereka tahu energi ini tidak berhenti. Rasulullah melakukan perubahan terus, padahal Beliau sudah meninggal 1400 tahun yang lalu”, papar UStadz Ismail Panjang lebar.


Ustadz Ismail menutup pembahasan tentang kepemimpinan Nabi ini dengan sebuah pertanyaan retoris. “Coba, siapa di muka bumi ini yang memiliki kekuatan perubahan yang begitu besarnya melebihi beliau Rasulullah Saw? Sampai-sampai sudah 1400 meninggal, tapi gerakan transformasinya terus mengalir. Bahkan dalam skala yang mungkin orang itu sampai tidak bisa menjelaskan kenapa bisa sampai seperti itu”, tutup Ustadz Ismail. 


#MLF1444H


Posting Komentar

0 Komentar