Ust Karebet : Rasulullah saw, Sumber Lahirnya Model Kepemimpinan Transformasional

 


Konsep transformasional leadership ada tahun 90an, abad 20. 14 abad yang lalu, Rasulullah saw baru muncul. Apakah kemudian kita bisa mengatakan bahwa Rasulullah saw sesungguhnya melakukan kepemimpinan transformasional atau model kepemimpinan transformasional saat ini dipelajari justru dari Rasulullah saw? 


Pendalamannya sebagai pakar terhadap supremasi ini, menuntunnya kepada aqidah. Namun, barat tidak mau menyebutnya aqidah. Sebab jika menyebut aqidah pasti ada Islam di dalamnya. Barat hanya mengakui dua way of life saja, yaitu sekularisme-kapitalisme dan sosialisme-komunisme. 


Lalu, penjabarannya masuk pada karakter atau cirinya. Cirinya adalah 4-I (Idealized Influence, Inspirational Motivation, Intellectual Stimulation, dan Individualized Consideration). Setelah ditelaah olehnya, ternyata Rasulullah saw. melakukan semua karakter ini baik individual maupun diterapkan komunal. Ditambahkannya bahwa jawaban ini berbasis data, aqidah, dan sejarah.


Rasulullah Contoh Terbaik Kepemimpinan Transformasional Berbasis Way of Life


Beliau meyakini ahli-ahli barat belajar acuan ini dari Rasulullah saw. Menurutnya, Rasulullah saw itu contoh terbaik supremasi transformasional berbasis way of life Islam.


Ditandaskan olehnya bahwa tidak bisa disebut way of life jika tidak punya konsekuensi mengikuti aturan yang lahir dari way of life tersebut. Contohnya, kapitalisme proses pembangunannya pasti ribawi. Riba tidak bisa dihilangkan, karena way of lifenya ribawi. Tetapi way of life Islam, tidak ada kata toleransi dengan ribawi. 


Model Kepemimpinan Transformasional Berbasis Way of Life Islam di Negeri-Negeri Islam


Narasumber menuturkan berdasarkan penelitiannya bahwa negeri-negeri muslim tidak mau menerapkan kepemimpinan transformasional ini. Uniknya, beliau sampaikan ketika diundang 3 kali di Hongkong, mengisi TKW. Kalimat terkenalnya di sana adalah, "Ibu-ibu sekalian, setelah pelatihan ini, saya doakan Ibu-ibu segera kembali ke Indonesia. Karena tempat Ibu bukan di sini, tapi di samping Suami. Ummu wa robbatul bait". Gara-gara pernyataan itu, dia tidak pernah diundang lagi. Artinya, dia menguatkan bahwa Muslim hari ini itu jangan-jangan way of lifenya memang bukan Islam. Karena sistemik, pengaruhnya luar biasa. Ini sudah terbukti bahwa kerusakannya sedemikian parah. Rostow menyebutkan bahwa ideologi kapitalisme menyatakan dengan jelas pasti terjadi residu pembangunan. Majunya betul secara fisik, tapi secara nonfisik rusak.  


Kesimpulan


Disarikan dengan gamblang bahwa kepemimpinan dengan way of life berkaitan dengan aqidah dan aturan. Transformasional way of life Islam adalah model kepemimpinan yang dicontohkan Rasulullah saw. Yang hingga saat ini, mereka yang ada di haluan kapitalisme-sekularisme mencoba menghalangi dan menciptakan barrier pada kita. Contohnya, Islam tidak dimasukkan dalam daftar way of life dunia.


Kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang mentransformasi arah, bergantung pada way of lifenya. Transformasi ke arah Islam, bahagia dunia akhirat. Tapi akhirat kita celaka, jika itu sekularisme-kapitalisme atau sosialisme-komunisme. 


Korelasinya bahwa kita harus bergerak cepat. Persoalannya, kepemimpinan dengan aqidah dan syariah tidak bisa ditunda. Satu-satunya pilihan bagi Muslim adalah tentu saja menjadikan kepemimpinan transformasional berdasarkan way of life Islam. 


Pernyataannya ditutup dengan kunci bahwa sudah adanya uswatun hasanah. Kita tinggal mengikuti saja apa yang Rasulullah saw. teladankan dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam kepemimpinan. Wallahu 'alam bishshawwab (NS)  







Posting Komentar

0 Komentar