Ustadz Rakhmat Kurnia; Maulid Nabi, Bukan Sekedar Momen Pengakuan Cinta

 








“Bohong ketika mengatakan cinta kepada Rasulullah tetapi ketaatan tak ada dalam dirinya. Ketaatan tak ada dalam jiwanya. Mengaku cinta kepada Nabi, tapi aturan hidup diambil dari manusia, diambil dari Swiss, diambil dari Belanda, diambil dari Plato, diambil dari JJ Rousseau, diambil dari Adam Smith, diambil dari yang lain”. Hal ini disampaikan Ustadz Rakhmat Kurnia di acara Silaturahmi Tokoh dalam rangka Maulid Nabi Muhammad Saw 1444H, dengan tema “Kepemimpinan Rasulullah”. Agenda ini digelar oleh Forum Tokoh Peduli, pada hari Sabtu, 22 Oktober 2022 di salah satu Hotel di Jakarta. 



Ustadz Rakhmat Kurnia sebagai keynote speaker mengingatkan kembali bahwa umat Muslim mempunyai seorang tokoh yang luar biasa. Rasululah mempunyai banyak pengikut yang juga menjadi panutan seluruh masyarakat dunia hingga detik ini. “Biasanya kepemimpinan seseorang akan pudar setelah kematiannya. Namun justru umat Islam makin meluas ke seantero dunia sepeninggal Rasulullah Muhammad Saw.” tegas Usatdz Rakhmat Kurnia. 



Lanjutnya, Ustadz Rakhmat Kurnia menyinggung bagaimana seorang Michael Hart yang notabene kafir dalam menilai Nabi Muhammad. Hart menilai Rasulullah adalah tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia. Menurut Hart, Muhammad adalah satu-satunya orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam hal spiritual maupun kemasyarakatan. 



“Dia (Hart) tanpa malu mengatakan, beliau Nabi Muhammad, mampu mengelola bangsa yang awalnya egoistis, bar-bar, terbelakang dan terpecah belah oleh sentimen kesukuan, menjadi bangsa yang maju dalam bidang ekonomi, kebudayaan maupun kemiliteran. Bahkan sanggup mengalahkan pasukan Romawi, yang saat itu merupakan kekuatan militer terdepan di dunia”, jelasnya panjang lebar. 



Semua aspek kehidupan Rasulullah Saw tercatat dengan tinta emas dalam peradaban Islam. Bukan hanya sekedar keberhasilannya dalam membangun peradaban, namun juga semua hal-hal pribadi sekecil apapun direkam dengan baik oleh sejarah. Ustadz Rakhmat Kurnia memberikan contoh, “Bentuk tubuh, rambut, cara bersisir, sorban, cara berpakaian, cincin, pedang, baju, topi besi, cara berjalan, sikap duduk, tempat minum, jenis roti dan buah-buahan, rumah beliau, doa beliau, cara tertawa, cara guyon, cara tidur, cara berwudhu, cara puasa, shalat, tangis, tawadu, kesabaran, kehidupan rumah tangga, perjuangan, strategi kepemimpinan, cara mengatur ekonomi, politik, berneraga, dan semua aspek kehidupan lainnya, semuanya terdokumentasi dengan rapi”, paparnya detail. 



Ustadz Rakhmat Kurnia memastikan tak ada orang lain yang semua aspek hidupnya dicatat dan diperhatikan oleh manusia sebagaimana Rasulullah Muhammad. Dialah kekasih Allah. Dialah pemberi syafaat bagi umatnya. Dialah kekasih kita. Dialah panutan orang-orang yang beriman. 



Selanjutnya Ustadz Rakhmat Kurnia menyampaikan, bahwa kelahiran Rasulullah bukan sekedar kelahiran seorang anak manusia biasa. Kelahirannya merupakan kelahiran umat Islam. Kelahirannya adalah kelahiran sebuah peradaban. “Lahir di tanah gersang Mekah Al Mukaromah, kemudian beliau berhijrah ke Madinah Al Munawaroh. Beliau di sana mendidik, membina, mensucikan hati dan jiwa, dan membangun sendi-sendi kehidupan, hingga lahirnya kita, umat Islam, umatan wahidah, khairu ummah”, jelasnya. Kemudian Usatdz Rakhmat Kurnia mengutip Al Quran Surat Ali Imran ayat 110.    



Yang tak kalah penting lagi, Ustadz Rakhmat Kurnia mengingatkan bahwa Rasulullah adalah suriteladan. Jika umat sungguh-sungguh beriman kepada Allah pasti mencintai Rasulullah. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al Quran ayat 31. “Termasuk kita tentu saja. Dan bukan sekedar pengakuan cinta. Melainkan cinta yang dibuktikan dengan ketaatan kepadanya. Tak ada cinta tanpa ketaatan”, tegasnya. 



Ustadz Rakhmat Kurnia mengutip pepatah Arab, “Pangkal dari kecintaan adalah mentaati yang dicintai”. Kalau kita cinta kepada Rasul, sejatinya kita harus mentaati apapun yang datang dari Rasul. Juga perkataan Imam Syafi’i, “sesungguhnya orang yang mencintai, bagi orang yang dia cintai itu, dia akan mentaati.



Terakhir Ustadz Rakhmat Kurnia berpesan, “Marilah kita menghayati kepemimpinan Rasulullah. Marilah kita mencontohnya. Marilah kita berjuang mewujudkannya. Perjuangan dengan sungguh-sungguh tanpa henti. Kita tentu ingat kemenangan ada di tangan Allah Swt. Pasti datangnya. Tinggal menunggu waktu saja. Dan kita harus ingat selalu bahwa hasil tidak pernah menghianati proses”, tutupnya. 



Reporter Anita Rachman

 



Posting Komentar

0 Komentar