Dakwah Adalah Kewajiban Utama Bagi Setiap Muslim

 



Oleh: Siti Rima Sarinah


#MutiaraHadist - Dakwah adalah aktivitas mulia dan merupakan perintah Allah Swt. kepada setiap hamba-Nya, baik laki-laki maupun perempuan. Dakwah adalah kewajiban yang kedudukannya sama dengan kewajiban-kewajiban lain yang telah ditaklifkan Allah Swt. kepada setiap hamba-Nya, seperti halnya salat lima waktu.


Sebuah kewajiban apabila tidak ditunaikan, akan mendapatkan konsekuensi yang sangat berat dari Allah Swt. Dan setiap kewajiban yang dilalaikan akan menimbulkan berbagai malapetaka yang akan menimpa kehidupan kaum muslimin. Apalagi kewajiban dakwah untuk menyadarkan umat agar terikat dan patuh terhadap setiap perintah dan larangan dari pemilik jiwa manusia, bumi dan seisinya.


Allah pun telah memberikan banyak keistimewaan dan predikat yang disematkan kepada hamba-Nya yang melaksanakan aktivitas dakwah. Allah berfirman,”Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”  (TQS Ali Imron: 104).


Allah Swt. menyematkan predikat sebagai orang-orang yang beruntung bagi hamba-Nya yang melaksanakan amar makruf nahi mungkar (dakwah). Walaupun tidak dipungkiri, aktivitas dakwah ini penuh dengan berbagai rintangan dan cobaan yang menghadang. Namun, aktivitas ini pula yang telah dilakukan oleh manusia mulia, Rasulullah saw dan para sahabatnya. Tantangan dakwah silih berganti harus mereka hadapi hingga mampu menerapkan Islam kafah dalam seluruh lini kehidupan di Kota Madinah.


Tatkala Allah memberikan hukum syariat baik berupa perintah ataupun larangan, Allah pun telah mengutus Rasulullah sebagai uswah (teladan) bagi manusia bagaimana dalam menghadapi berbagai macam rintangan dan ujian dalam dakwah. Begitu beratnya ujian dalam dakwah, tetapi tak menyurutkan sedikitpun tekad Rasulullah dan para sahabat untuk menyebarkan Islam hingga hari ini kita bisa mengenal Islam dan mengimaninya.


Kita pun masih mengingat jelas bagaimana upaya dari orang-orang kafir agar Rasulullah menghentikan aktivitas dakwahnya. Mereka menawarkan harta, tahta dan wanita, tetapi hal tersebut tak membuat Rasul bergeming dan menantang orang-orang kafir seandainya mereka mampu untuk meletakkan bulan di tangan kanan beliau dan matahari di tangan kirinya, tak membuat Rasul mau untuk meninggalkan dakwah yang mulia ini hingga beliau binasa karenanya.


Keteguhan, kekuatan, kesabaran dan keyakinan yang dimiliki oleh Rasulullah dan para sahabatnya inilah yang harus  tanamkan dalam diri kaum muslim, khususnya pengemban dakwah. Hari ini kita pun menghadapi begitu beratnya tantangan dalam dakwah. Perang pemikiran Islam dan pemikiran kufur tengah berkecamuk di tengah-tengah umat manusia. Apakah kita menyerah? Tentu tidak, cukuplah kabar gembira yang Allah dan Rasul-Nya kabarkan kepada kita sebagai penguat untuk senantiasa istikamah di jalan dakwah ini hingga ajal menjemput.


Tidakkah kita mendambakan ketika di akhirat kelak nama kita disebutkan sebagai golongan orang-orang yang menolong agama Allah? Tentu hal tersebut menjadi impian bagi seorang muslim yang ingin melayakkan dirinya menjadi bagian dari penghuni jannah-Nya. Untuk itulah, agar dapat menjaga keistikamahan, kuat dan sabar dalam menunaikan aktivitas dakwah, diperlukan ilmu yang terus-menerus dikaji dan diamalkan serta berupaya untuk menguatkan keimanan dan keyakinan akan kemenangan Islam.


Dengan berbekal ilmu dan iman akan menguatkan azzam kita untuk terus berada dalam barisan pejuang agama-Nya. Tak ada yang sia-sia dalam aktivitas yang mulia ini. Justru aktivitas inilah yang akan memberikan kita tempat terbaik di akhirat nanti. Karena sesungguhnya Allah hanya memberikan ganjaran jannah-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang istikamah dalam memperjuangkan dan mendakwahkan agama-Nya.


Oleh karena itu, wahai para pengemban agama Allah, fokuslah pada perjuangan dakwah ini. Kerahkan apa yang kalian miliki demi keberlangsungan dakwah ini, baik harta, jiwa, waktu, tenaga maupun pemikiran. Setiap pengorbanan dalam dakwah akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan apa yang sudah kita korbankan sebagai kontribusi perjuangan dakwah.


Janganlah menjadi orang merugi di kemudian hari, karena meninggalkan aktivitas mulia ini hanya demi gemerlapnya kehidupan dunia yang bersifat sementara dan menipu. Harus senantiasa kita mengingatkan diri, bahwa penciptaan manusia di dunia adalah dalam rangka untuk beribadah dan terikat dan patuh terhadap semua hukum syariat.


Janganlah sia-siakan hidup di dunia yang hanya sekali dan kita pun tak mendapat informasi kapan batas waktu hidup di dunia ini Allah berikan kepada kita. Jadikan hal ini sebagai pengingat diri untuk senantiasa mengisi dan menjalani kehidupan dunia, untuk mencari dan mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya. Dengan mengambil bagian berkontribusi dalam dakwah dan memperjuangkan agama Allah, sehingga predikat golongan orang-orang yang beruntung disematkan kepada kita. 


Pilihan ada di tangan kita, mau jadi orang yang beruntung atau jadi orang yang merugi, semua memiliki konsekuensi masing-masing. Janganlah salah dalam menentukan pilihan, karena penyesalanlah yang akan kita dapatkan. Wallahua’lam.


 _

Posting Komentar

0 Komentar