Konspirasi Darun Nadwah Berulang, Islam Tetap Akan Kembali Menang

 



Oleh N. Suci M.H

 

#Tarikh - Darun Nadwah adalah bangunan kedua di Mekah. Darun Nadwah didirikan oleh Qushay bin Kilab, buyut Rasulullah saw. Sejak didirikannya, kehidupan sosial politik masyarakat Arab mengalami kemajuan yang pesat. Interaksi masyarakat di dalam bangunan ini yang kemudian membentuk karakter dan tradisi politik masyarakat Mekah (ganaislamika.com, 14/07/2018).


Tempat ini berfungsi sebagai balai pertemuan, tempat masyarakat berkumpul, bermusyawarah, dan menyelesaikan masalah di antara mereka. Semacam gedung permusyawaratan rakyat sekarang. Di tempat ini pula kehidupan politik masyarakat Arab jahiliyah mulai dibentuk. Di sini mereka membuat kontrak sosial, memilih pemimpin, membuat perjanjian damai, mengatasi perang antar suku, mengorganisir armada perang, hingga membahas masalah pernikahan (ganaislamika.com).


Masyarakat Arab jahiliyah, khususnya Mekah adalah masyarakat yang “insecure”. Sebuah tipe masyarakat yang selalu ketakutan dan merasa terancam. Di tengah gurun yang keras dan tandus ini, tidak ada yang bisa memastikan mereka masih bisa hidup hingga esok hari (ganaislamika.com, 14/07/2018).


Tempat yang bernama Darun Nadwah ini tidak dapat dilepaskan dari perjalanan dakwah Islam yang diemban Rasulullah saw dan para sahabatnya di Mekah. Di dalam bangunan inilah, para pembesar Quraisy merancang serangan terhadap dakwah Rasulullah dengan menyebar stigma negatif tentang Islam. Memprovokasi masyarakat jahiliyah Mekah untuk menentang seruan Islam yang disampaikan lisan mulia Rasulullah saw. Hingga konspirasi pembunuhan Rasulullah saw pun ditetapkan di tempat ini.


Keputusan yang dihasilkan dari setiap pertemuan di gedung ini, merupakan kemufakatan seluruh Bani di Mekkah kala itu. Kekuatannya sangat diakui dan takuti seluruh kaum. Kaum muslimin pun tidak dapat lepas dari perlakuan kejam para pembesar Darun Nadwah. Sejak Rasulullah saw menerima perintah dakwah terbuka, Islam adalah tema utama bahasan pertemuan di Darun Nadwah. Mereka juga menjadikan para penyeru dakwah Islam sebagai musuh besar masyarakat Quraisy kala itu.


Sejak datangnya Islam, ketakutan Quraisy akan terjadinya perubahan besar di tengah kehidupan kaumnya menjadi kekuatan terbesar munculnya permusuhan dengan kutlah dakwah Rasulullah saw. Penolakan mereka terhadap Islam dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya dengan menyerukan narasi Islam sebagai agama yang membodohi orang-orang Mekah. Islam akan menjauhkan mereka dari kesenangan hidup jahiliyah dan menentang warisan ibadah nenek moyang mereka. Sampai-sampai pernyataan ini mereka perjelas dengan kebohongan, propaganda busuk, upaya adu domba, pembatasan aktivitas dakwah dan penyiksaan kaum muslimin.


Arus pergerakan syiar Islam di negeri-negeri muslim seluruh dunia pun tidak lepas dari penentangan penguasa yang ada di dalam negeri para pengusung dakwah Islam. Terkadang mereka membentuk wadah yang memiliki pengaruh besar di tengah-tengah masyarakat dengan dukungan kekuatan negara. Di Indonesia sendiri, penguasa membentuk badan khusus yang kerap kali memonsterisasi pergerakan-pergerakan Islam. Dengan slogan-slogan penguatan ide moderasi, juga stigma radikalisme dan terorisme yang ditujukan pada pemahaman Islam kafah dan para penyerunya.


Selayaknya sebagai pengemban dakwah Islam yang mengikuti metode dakwah Rasulullah saw, tidak akan bergeming hanya karena kekuatan dan kekuasaan para rezim anti Islam. Rasulullah saw telah memberikan jalan keluar sekaligus contoh kekuatan ruhiyah agar tetap berjalan sesuai dengan tahapan-tahapan dakwah Rasulullah saw. Yakni menguatkan dan memurnikan pemahaman tsaqofah pergerakan Islam dengan membina para penyampai risalah-Nya. Menyempurnakan ibadah wajib dan menambah kesempurnaannya dengan sunah nawafil dan doa. 


Kemudian, bersabar dan konsisten mengajak semua muslim untuk turut menyerukan Islam sebagai agama yang benar dan syariahnya sebagai solusi dari semua permasalahan manusia. Sehingga tercipta kerinduan yang sama di tengah umat, yaitu ingin segera berada dalam naungan penerapan Islam. 


Juga senantiasa tidak putus asa merajut kekuatan Islam melalui nasehat dan tabayyun dalam suasana ukhuwah Islamiyah. Agar kesalahpahaman yang sengaja dimunculkan para penentang Islam untuk memecah belah umat, mencabik-cabik persatuan kaum muslimin, bisa dihindari. Hingga umat fokus dalam memperjuangkan kebangkitan Islam kafah. Wallahu ‘alam bishshawwab.


Posting Komentar

0 Komentar