Prediksi Ancaman Resesi Global 2023



Oleh Ira  Geraldina

Pakar Ekonomi


#SuaraMuslimah - Prediksi ancaman resesi global di depan mata, kondisi ini diperjelas dengan berbagai risiko yang mulai muncul di permukaan.  Laju inflasi tinggi, fenomena strong dollar, krisis pangan yang kian menjadi hingga perang antar negara yang jauh dari kata "damai". Hal ini menjadi alasan kuat semua pemangku kepentingan di dunia untuk menyalakan alarm bahaya.  Bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dunia akan terjadi resesi ekonomi.


Berikut wawancara bersama Ibu Ira seorang Pakar ekonomi yang akan membahas tentang Ancaman Resesi Global tersebut. 


Pertanyaan:  Menurut Ibu  kira-kira dampak apa yang akan ditimbulkan akibat adanya  ancaman resesi global 2023 bagi dunia?


Kenaikan suku bunga bank sentral Amerika dapat pelambatan ekonomi dunia. Hasil survey Chief Economists Outlook menunjukkan bahwa 90% pakar ekonomi berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi di Eropa akan lemah pada tahun 2023, sementara di negara-negara Timur Tengah, Afrika Utara, Amerika Serikat, Asia Selatan, dan negar-negara Latin, ekonomi tumbuh sedang-sedang saja.


Perlambatan ekonomi menyebabkan kenaikan biaya hidup. Besaran upah akan gagal mengimbangi lonjakan harga pada tahun 2022 dan 2023. Upah riil menurun pada ekonomi berpenghasilan rendah dan 80% di negara-negara berpenghasilan tinggi. 

Dengan melemahnya daya beli rumah tangga, mayoritas ekonom memperkirakan tingkat kemiskinan di negara-negara berpenghasilan rendah akan meningkat, dibandingkan dengan 60% di negara-negara berpenghasilan tinggi. 


Krisis biaya hidup mendorong kekhawatiran seputar harga energi dan pangan, terutama di wilayah Afrika sub-Sahara, kawasan MENA, Asia Selatan, dan Asia Tengah. Yang paling memprihatinkan, 79% responden memprihatinkan memperkirakan kenaikan biaya hidup akan memicu kerusuhan sosial di negara-negara berpenghasilan rendah versus 20% di negara-negara berpenghasilan tinggi. 


Dengan kata lain krisis ekonomi dapat memicu krisis pangan, energi, dan ketegangan sosial politik dunia. 

Pertanyaan : Apakah Indonesia juga akan terseret ke dalam jurang resesi serta bagaimana risikonya ?


Para ekonom Indonesia berpendapat resesi global akan berdampak terhadap perekonomian Indonesia setidaknya dari dua sisi. Pertama, sisi jalur perdagangan, resesi global dapat menurunkan permintaan ekspor Indonesia dari Amerika Serikat dan negara lain yang terdampak.  Sementara kontribusi ekspor terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia sekitar 25 persen. Adapun dampak perdagangan akibat krisis geopolitik yang terjadi yaitu Perang Rusia-Ukraina yang membuat harga batu bara relatif tinggi, masih relatif terbatas. Kedua, jalur keuangan yang disebabkan adanya tekanan terhadap mata uang rupiah akibat menguatnya mata uang dollar Amerika Serikat. Tekanan terhadap stabilitas rupiah dapat menyebabkan kenaikan suku bunga, sehingga menurunkan ekspansi ekonomi yang dapat berdampak terhadap peningkatan jumlah pengangguran dan pelemahan daya beli masyarakat.


Pertanyaan: Sebenarnya menurut Bu Ira apa indikator dikatakan terjadi resesi ekonomi dan apa penyebab khususnya pada prediksi resesi ekonomi global 2023 ?


Secara umum resesi ekonomi ditandai dengan pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut, sehingga menimbulkan perlambatan  ekonomi yang dapat mengakibatkan kenaikan harga barang dan pengangguran. 

Resesi ekonomi global 2023 dipicu oleh kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat. Karena AS memainkan peranan penting dalam perekonomian global dunia (lewat jalur perdagangan dan keuangan global), maka perlambatan ekonomi di AS berdampak ke negara-negara lain di dunia.

 

Pertanyaan: Bagaimana menurut Ibu  solusi untuk menghadapi resesi ekonomi yang sering berulang kali terjadi?


Menghentikan dominasi perekonomian dunia oleh negara-negara maju seperti AS dan sekutunya yang telah menyebarluaskan racun ekonomi dengan memaksakan dominasi ekonomi negara-negara maju terhadap negara-negara berkembang dan terbelakang lewat perdagangan dan keuangan global yang menguntungkan mereka. Dominasi tersebut menyebabkan ketidakseimbangan perdagangan dan arus modal global, menimbulkan sumbatan distribusi kekayaan kepada masyarakat luas. 


Ketidakseimbangan dan sumbatan distribusi kekayaan ini secara sistemik memicu krisis ekonomi yang terus berulang sebagai respon dari para multi miliarder atas kenaikan suku bunga. Sebagai alternatifnya, Islam telah memberikan solusi sebuah sistem ekonomiyang tahan banting, bebas hambatan, dan mengurangi investasi eksesif yang merugikan masyarakat luas dan lingkungan. 

Wallahualam bissawab. 


Posting Komentar

0 Komentar